“Setelah saya berkoordinasi dengan pak Wali kota, Kapolresta, dan instansi terkait lainnya semalam terkait dengan hal itu (isu demo), pada akhirnya kita sepakat belajar dari rumah selama dua hari. Untuk hari-hari berikutnya, menyesuaikan perkembangan situasi,” kata Rocky kepada Cenderawasih Pos, Senin (1/9).
Kebijakan ini diambil Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Jayapura demi menjamin keselamatan peserta didik, sekaligus mendukung proses pembelajaran yang kondusif. Terutama mengantisipasi hal yang tidak diinginkan terjadi kepada peserta didik dan guru selama aksi demonstrasi berlangsung.
Kepala sekolah di seluruh Kota Jayapura diminta untuk menunda semua pelaksanaan kegiatan di luar sekolah, seperti perkemahan atau aktivitas serupa, hingga kondisi dinilai memungkinkan.
Selain itu, ia juga mengimbau orang tua atau wali murid agar ikut mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka selama KBM daring berlangsung. Orang tua diminta mendampingi anak-anak mereka selama proses belajar agar kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung sesuai jadwal.
“Melakukan koordinasi dengan orangtua/wali peserta didik untuk bersama-sama mengawasi dan mendampingi putra-putrinya,” katanya.
Beberapa point penting yang harus diperhatikan oleh seluruh sekolah di Kota Jayapura selama dua hari proses pembelajaran di rumah yakni salah satunya; proses pembelajaran tetap berlangsung meskipun dilakukan secara daring (online) maupun luring (melalui lembar kerja mandiri).
“Guru dan tenaga kependidikan tetap diwajibkan mengabsensi siswa, memberikan arahan, serta menyampaikan bahan ajar agar pembelajaran tetap berjalan optimal,” ujarnya.