Ketika Isu Aksi Demo Membuat “Trauma” Masyarakat di Kota Jayapura
Aksi demo anarkis yang pernah terjadi di Kota Jayapura hingga kini masih meninggalkan “trauma” tersendiri bagi masyarakat. Tak heran, setiap kali muncul isu aksi demo, aktifitas masyarakat menjadi terganggu.
Laporan: Jimianus Karlodi_Jayapura
Meski aksi demo anarkis di Kota Jayapura sudah berselang beberapa tahun, namun kekhawatiran terjadinya aksi anarkis bila ada aksi demo, masih tetap menghantui masyarkat. Demo yang awalnya damai, bila terprovokasi tetap saja berujung anarkis.
Apalagi, beberapa hari terakhir aksi demo di sejumlah daerah di Indonesia selalu anarkis dan juga berujung terjadinya penjarahan. Hal ini makin membuat khawatir, aksi demo anarkis yang terjadi ini bisa menginspirasi masa demonstrasi yang terjadi di Kota Jayapura, Papua. Tak hanya aktifitas perekonomian yang terganggu, tapi juga aktifitas belajar mengajar di sekolah juga terdampak.
Oleh karena itu, demi menjaga kondusivitas Kegiatan Belajar Mengajar (KMB) serta menciptakan suasana aman, tertib, dan nyaman bagi peserta didik, guru, maupun tenaga kependidikan saat situasi demo, Dinas Pendidikan Kota Jayapura mengeluarkan surat resmi untuk belajar di rumah selama dua hari.
Pelaksanaan Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura, Rocky Bebena, menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi internal bersama Wali Kota Jayapura sebelum akhirnya menetapkan kebijakan pembelajaran secara mandiri dari rumah.
Kebijakan ini berlaku pada Senin hingga Selasa, 1-2 September 2025 dan kembali belajar tatap muka di sekolah pada, Rabu (3/9) besok.