Saat Generasi Muda di Papua Diajak Untuk Aktif Memerangi Korupsi
Upaya pemberantasan korupsi yang efektif dan komprehensif membutuhkan partisipasi banyak pihak, tidak terkecuali pemuda. Indonesia Art Movement (IAM) menyampaikan ini dalam Anti-Corruption Film Festival (Acffest)
Laporan : Jimianus Karlodi – Jayapura
Generasi muda, yang sering disebut sebagai milenial dan Gen Z, merupakan kekuatan yang signifikan untuk perubahan dalam masyarakat saat ini. Mereka tumbuh di era peningkatan akses terhadap informasi, konektivitas, dan kesadaran global, dan seringkali dicirikan oleh keinginan mereka akan transparansi, akuntabilitas, dan keadilan sosial.
Dengan demikian, kaum muda semakin berperan aktif dalam mengadvokasi upaya antikorupsi dan mempromosikan tata kelola yang baik. Korupsi selalu punya cara mematahkan hati kita. Permasalahan korupsi yang dialami oleh bangsa Indonesia terutama di Papua telah berada pada titik yang mengkhawatirkan. Hal ini dikarenakan dampak yang diakibatkan dari adanya korupsi sangat luas dan menggangu keberlangsungan proses kehidupan berbangsa dan bernegara.
Segala proses pembangunan sanggat terganggu mulai pembangunan ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya serta pembangunan pertahanan dan keamanan dalam gatra sosial. Kondisi tersebut membuktikan bahwa permasalahan korupsi harus dicarikan jalan keluar yang terbaru, supaya permasalahan korupsi yang sudah sangat terstruktur sistematis dan sangat masif ini memiliki jalan keluar yang terbaik.
Upaya pemberantasan korupsi yang efektif dan komprehensif membutuhkan partisipasi banyak pihak, tidak terkecuali pemuda sebagai generasi penerus bangsa. Salah satu contoh di Papua, khususnya kota Jayapura sekelompok anak muda yang tergabung dalam Indonesia Art Movement (IAM) mencoba mengemas isu ini dalam Layar Tumbuh Papua. Tujuan event ini adalah meningkatkan kesadaran publik terhadap bahaya korupsi.
Presiden Indonesia Art Movement, Muhamad Ilham Mustain Murda, saat dihubungi Cenderawasih Pos, Rabu (30/20) anak muda memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai antikorupsi melalui banyak hal salah satunya film.
“Dalam Layar Tumbuh Papua, anak muda memiliki peran penting dalam menyebarkan nilai-nilai antikorupsi melalui medium film. Film dapat menjadi alat yang kuat untuk menggugah kesadaran dan mendorong diskusi tentang dampak negatif korupsi,” kata Ilham. Menurutnya dengan menghadirkan cerita-cerita nyata dan fiksi yang menggambarkan perjuangan masyarakat melawan korupsi, perlahan bisa diciptakan empati dan pemahaman yang lebih dalam.
Selain itu, melalui film juga dapat memotivasi generasi muda untuk beraksi, mengajak mereka untuk berpikir kritis dan berperan aktif dalam menciptakan perubahan. Untuk itu melalui layar, ia mengajak anak muda tanamkan nilai antikorupsi yang kuat dan membangun harapan untuk Papua yang lebih bersih dan berkeadilan. Lebih lanjut kata Ilham pihaknya juga telah melakukan Sosialisasi Pra Event Layar Tumbuh Papua kepada para pelajar.
Salah satu sekolah yang telah melaksanakan event tersebut adalah di SMA Negeri 4 Jayapura. Dengan tujuan untuk menanamkan nilai-nilai antikorupsi sejak dini. “Kami pernah melakukan Sosialisasi Pra Event Layar Tumbuh Papua di SMA Negeri 4 Jayapura pada, tanggal 9 Oktober lalu,” sebutnya. Dijelaskannya, melalui ACFFest “Layar Tumbuh Papua” dapat memberikan ruang bagi masyarakat Papua untuk menonton, berdiskusi, dan terinspirasi dari kisah nyata dampak korupsi.