Sunday, April 28, 2024
27.7 C
Jayapura

Tak Ingin Jadi Pelengkap, Bicara Tegak Lurus Pemuda Juga Bisa

Menangkap Pemikiran Politisi Muda yang Ambil Bagian Dalam Pemilu 2024

Momen Pemilu tersisa kurang lebih 3 bulan lagi. Tak sedikit politisi senior mulai mempersiapkan diri. Dari semuanya ada juga anak – anak muda yang ambil bagian.

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Bukan pesta namanya jika euforianya hanya dirasakan kelompok  masyarakat tertentu. Apalagi saat ini gerakan anak muda tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Pemilu Legislatif di Jayapura dipastikan banyak melibatkan kelompok muda.

  Setiap partai juga bergerilya mencari sosok yang memang memiliki nilai jual. Bonus demografi nampaknya tak bisa diabaikan begitu saja, mengingat 56 persen pemilih nantinya berasal dari kelompok Gen Z dan Milleniel. Artinya, anak – anak muda yang ada saat ini, merekalah yang 10 tahun atau 15 tahun ke depan akan menjadi pemimpin di berbagai daerah, bahkan menjadi pemimpin bangsa.

Baca Juga :  Banyak Tenda Kosong Tak Ditempati, Pedagang Lainnya Harus Jualan di Tanah

   Cenderawasih Pos berhasil menemui beberapa anak muda yang terjun dalam kontestasi politik 14 Februari mendatang. Berbagai visi dan semangat diusung dan nampaknya tak main – main, sehingga tak salah bila para pemilih memberi kesempatan kepada mereka untuk masuk dalam parlemen.

  “Sejak dari kuliah di Jurusan Matematika Fakultas MIPA, saya sudah sering terlibat dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dan aktif untuk advokasi permasalahan masyarakat. Setelah lulus hingga kini juga masih aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,” jelas Maikel Yerisetouw, salah satu Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

   Ia memilih maju masuk dalam system karena merasa banyak isu-isu sosial dan permasalahan masyarakat yang perlu diatasi. Selama ini ia dan teman – temannya hanya berupaya membantu dari luar sistem dengan cara advokasi.

Baca Juga :  Warga di Daerah Rawan Bencana Harus Waspada dan Tetap Jaga Lingkungan

   Itu dianggap belum efektif menjawab permasalahan yang ada dan karena itulah ia memilih untuk terlibat langsung dalam proses politik, dengan mencalonkan diri sebagai Caleg. “Saya menyakini politik adalah upaya strategis untuk secara terstruktur dan masif menghasilkan kemaslahatan bersama bagi masyarakat lewat kebijakan yang dibuat dalam sistem pemerintahan,” beber Maikel.

Menangkap Pemikiran Politisi Muda yang Ambil Bagian Dalam Pemilu 2024

Momen Pemilu tersisa kurang lebih 3 bulan lagi. Tak sedikit politisi senior mulai mempersiapkan diri. Dari semuanya ada juga anak – anak muda yang ambil bagian.

Laporan : Abdel Gamel Naser – Jayapura

Bukan pesta namanya jika euforianya hanya dirasakan kelompok  masyarakat tertentu. Apalagi saat ini gerakan anak muda tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Pemilu Legislatif di Jayapura dipastikan banyak melibatkan kelompok muda.

  Setiap partai juga bergerilya mencari sosok yang memang memiliki nilai jual. Bonus demografi nampaknya tak bisa diabaikan begitu saja, mengingat 56 persen pemilih nantinya berasal dari kelompok Gen Z dan Milleniel. Artinya, anak – anak muda yang ada saat ini, merekalah yang 10 tahun atau 15 tahun ke depan akan menjadi pemimpin di berbagai daerah, bahkan menjadi pemimpin bangsa.

Baca Juga :  Soroti Daerah Belum Siapkan Dana Pemilu

   Cenderawasih Pos berhasil menemui beberapa anak muda yang terjun dalam kontestasi politik 14 Februari mendatang. Berbagai visi dan semangat diusung dan nampaknya tak main – main, sehingga tak salah bila para pemilih memberi kesempatan kepada mereka untuk masuk dalam parlemen.

  “Sejak dari kuliah di Jurusan Matematika Fakultas MIPA, saya sudah sering terlibat dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dan aktif untuk advokasi permasalahan masyarakat. Setelah lulus hingga kini juga masih aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan,” jelas Maikel Yerisetouw, salah satu Caleg dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

   Ia memilih maju masuk dalam system karena merasa banyak isu-isu sosial dan permasalahan masyarakat yang perlu diatasi. Selama ini ia dan teman – temannya hanya berupaya membantu dari luar sistem dengan cara advokasi.

Baca Juga :  Dua Gelombang Diklat Sudah Digelar, Kunci Suksesnya Dukungan Kepala Daerah

   Itu dianggap belum efektif menjawab permasalahan yang ada dan karena itulah ia memilih untuk terlibat langsung dalam proses politik, dengan mencalonkan diri sebagai Caleg. “Saya menyakini politik adalah upaya strategis untuk secara terstruktur dan masif menghasilkan kemaslahatan bersama bagi masyarakat lewat kebijakan yang dibuat dalam sistem pemerintahan,” beber Maikel.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya