“Saya memberi tempat itu bagi pelaku UMKM komunitas Reggae Papua untuk digunakan, karena permintaan dari anak saya yang juga anggota dari komunitas itu,” jelasnya saat Cenderawasih Pos mengunjungi lokasi tersebut.
Setelah kurang lebih 4 bulan, yakni sejak diperkenalkan pada Februari 2025 lalu, kini lokasi tersebut mulai intens dijadikan lokasi nongkrong santai bagi kalangan anak muda.
Lokasi ini dibuka setiap sore pukul 15.00 WIT hingga selesai, karena memang disore hari hingga malam pengunjung lebih banyak dibanding siang hari, selain itu rata-rata para pelaku UMKm disini merupakan mahasiswa, sehingga pada pagi hingga siang hari, masing-masing memiliki aktivitas lain.
“Saya rasa yang masih banyak yang harus dibenahi, diharapkan ada perhatian dari pemerintah, untuk mengembangkan usaha para anak-anak muda ini,” jelasnya lagi.
“Untuk sementara kami beri peluang bagi anak-anak Papua dulu, melihat semangat mereka, tidak terlepas harus ada perhatian dari pemerintah,” tambahnya.
Memang sebelumnya Bupati Jayapura juga sudah singgah dan melihat langsung usaha dari anak-anak muda ini
Melihat saja tidak cukup mesti ada penanganan yang lebih serius, baik itu menyediakan gazebo, atau lapak-lapak jualan yang lebih mendukung agar setiap pengunjung yang datang akan lebih nyaman.
Lokasi seperti ini masih bayak bukan hanya di Sentani Timur, daerah Sentani Barat juga masih banyak tempat yang belum dimanfaatkan dengan baik.
Sementara itu, salah satu lapak yang merupakan milik Sekolah Belajar Menulis Jurnalis, juga ikut membuka lapak jualan dilokasi tersebut, yakni Pondok Kopi Acem singkatan dari nama Pohon Alstonia scholaris yang terletak persis disamping Pondok Kopi Acem, merasa cukup terbantu dengan adanya kebijakan dari pemilik lokasi wisata tersebut, yang diperuntukan bagi UMKM Lokal.