Sunday, November 24, 2024
24.7 C
Jayapura

Monitoring ke Sejumlah PAUD, Beri Arahan Kepada Guru dan Orang Tua

Ketika Bunda PAUD Kota Jayapura Dorong Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan. Bagaimana upaya Bunda PAUD Kota Jayapura mendorong program ini ?

Laporan: Robert Mboik, Jayapura

MENJELANG tahun ajaran baru, semua sekolah di Kota Jayapura mulai disibukan dengan penerimaan peserta didik baru termasuk untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD).

Terkait penerimaan murid baru di tingkat PAUD dan  SD, pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek telah meluncurkan program Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.

Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan ini juga mendapat perhatian serius dari Bunda PAUD Kota Jayapura, Maria Yuvita Gobay. Untuk menyukseskan program ini di Kota Jayapura, Bunda PAUD Maria Gobay didampingi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura dalam hal ini Kabid PAUD dan Kabid SD turun langsung melakukan monitoring implementasi transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di sejumlah lembaga pendidikan PAUD dan SD di Kota Jayapura, Senin (26/6) lalu.

Monitoring ini dilakukan oleh Bunda PAUD Maria Gobay untuk memastikan bagaimana sekolah-sekolah tersebut benar-benar mengimplementasikan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Apalagi saat ini, sekolah sekolah ini sedang dalam proses penerimaan peserta didik baru.

Baca Juga :  Dimasak Tiga Hari sebagai Pengganti Daun Jati

“Kegiatan ini sangat penting sekali, karena kami turun langsung ke PAUD dan satuan SD untuk melihat cara sekolah satuan PAUD dan SD Bagaimana sekolah mengimplementasikan transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan” kata Maria Yuvita Gobay, Senin (26/6).

Tentunya implementasi yang dimaksudkan itu adalah bagaimana model administrasinya, Apa saja persyaratan yang diberlakukan oleh pihak sekolah, baik dari satuan PAUD maupun satuan SD.

Point penting dari Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan itu, satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI)​. Kemudian menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak​ yang dibangun secara kontinyu dari PAUD hingga kelas dua pada pendidikan dasar.

“Kami tekankan adalah perlu diperhatikan penguatan pondasi anak ada enam, kemudian perlu memberlakukan manusia orientasi selama dua Minggu, baik di satuan PAUD maupun di satuan SD. Lalu tidak lagi memberikan persyaratan bahwa calistung menjadi indikator anak-anak bahwa siap untuk sekolah, kita harus menghargai prosesnya,” bebernya.

Dari pantauan Cenderawasih Pos saat melakukan monitorong di salah satu PAUD di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Bunda PAUD Maria Gobay memberikan arahan kepada guru dan orang tua yang datang mendaftarkan anaknya.

Baca Juga :  Laporan Belum Beres, Pencairan  Dana BOS Terancam Ditunda

Dia juga sempat berbincang-bincang dengan para guru dan orang tua termasuk dengan anak-anak calon murid baru.

Sebagaiman diketahui Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24 dengan topik Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Gerakan ini merupakan respon serius pemerintah menyikapi banyaknya orang tua yang mendaftarkan anaknya masuk kelas 1 SD tanpa mengikuti PAUD atau situasi dimana pada masa PAUD anak sudah difokuskan untuk memiliki kemampuan calistung (baca tulis hitung). Kondisi ini menyebabkan anak tidak lagi menikmati proses belajar atau kurang memiliki kemampuan dasar, saat anak langsung masuk SD.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah ingin mendorong semua lapisan masyarakat lebih memahami mengenai pentingnya membentuk kemampuan dasar sebagai fondasi pembelajaran di layanan PAUD dan bagaimana di kelas awal tingkat SD menjadi waktu bagi anak menyesuaikan diri terhadap berbagai capaian pendidikan formal.

Saat anak menjadi peserta didik SD seharusnya anak sudah dalam status Siap Sekolah dengan dilengkapi beragam kemampuan dasar atau fondasi. Oleh karena masa transisi yaitu saat anak memasuki kelas awal di SD menjadi masa yang sangat penting untuk menguatkan berbagai kemampuan pondasi pada anak. (**).

Ketika Bunda PAUD Kota Jayapura Dorong Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk melaksanakan Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan. Bagaimana upaya Bunda PAUD Kota Jayapura mendorong program ini ?

Laporan: Robert Mboik, Jayapura

MENJELANG tahun ajaran baru, semua sekolah di Kota Jayapura mulai disibukan dengan penerimaan peserta didik baru termasuk untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan sekolah dasar (SD).

Terkait penerimaan murid baru di tingkat PAUD dan  SD, pemerintah pusat melalui Kemendikbudristek telah meluncurkan program Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan.

Gerakan Transisi PAUD ke SD Yang Menyenangkan ini juga mendapat perhatian serius dari Bunda PAUD Kota Jayapura, Maria Yuvita Gobay. Untuk menyukseskan program ini di Kota Jayapura, Bunda PAUD Maria Gobay didampingi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Jayapura dalam hal ini Kabid PAUD dan Kabid SD turun langsung melakukan monitoring implementasi transisi PAUD ke SD yang menyenangkan di sejumlah lembaga pendidikan PAUD dan SD di Kota Jayapura, Senin (26/6) lalu.

Monitoring ini dilakukan oleh Bunda PAUD Maria Gobay untuk memastikan bagaimana sekolah-sekolah tersebut benar-benar mengimplementasikan program transisi PAUD ke SD yang menyenangkan. Apalagi saat ini, sekolah sekolah ini sedang dalam proses penerimaan peserta didik baru.

Baca Juga :   Banyak Bawa Ide-ide “Gila” yang Mendorong Semangat dan Sinergitas

“Kegiatan ini sangat penting sekali, karena kami turun langsung ke PAUD dan satuan SD untuk melihat cara sekolah satuan PAUD dan SD Bagaimana sekolah mengimplementasikan transisi dari PAUD ke SD yang menyenangkan” kata Maria Yuvita Gobay, Senin (26/6).

Tentunya implementasi yang dimaksudkan itu adalah bagaimana model administrasinya, Apa saja persyaratan yang diberlakukan oleh pihak sekolah, baik dari satuan PAUD maupun satuan SD.

Point penting dari Transisi PAUD ke SD yang menyenangkan itu, satuan pendidikan perlu menghilangkan tes calistung dari proses penerimaan peserta didik baru pada pendidikan dasar (SD/MI)​. Kemudian menerapkan masa perkenalan bagi peserta didik baru selama dua minggu pertama. Menerapkan pembelajaran yang membangun enam kemampuan fondasi anak​ yang dibangun secara kontinyu dari PAUD hingga kelas dua pada pendidikan dasar.

“Kami tekankan adalah perlu diperhatikan penguatan pondasi anak ada enam, kemudian perlu memberlakukan manusia orientasi selama dua Minggu, baik di satuan PAUD maupun di satuan SD. Lalu tidak lagi memberikan persyaratan bahwa calistung menjadi indikator anak-anak bahwa siap untuk sekolah, kita harus menghargai prosesnya,” bebernya.

Dari pantauan Cenderawasih Pos saat melakukan monitorong di salah satu PAUD di Argapura, Distrik Jayapura Selatan, Bunda PAUD Maria Gobay memberikan arahan kepada guru dan orang tua yang datang mendaftarkan anaknya.

Baca Juga :  Biasanya Hanya Dua Kali, Selama Ramadan  Bisa Salat Lima Waktu di Mesjid

Dia juga sempat berbincang-bincang dengan para guru dan orang tua termasuk dengan anak-anak calon murid baru.

Sebagaiman diketahui Kemendikbudristek meluncurkan Merdeka Belajar Episode ke-24 dengan topik Gerakan Transisi PAUD ke SD yang Menyenangkan. Gerakan ini merupakan respon serius pemerintah menyikapi banyaknya orang tua yang mendaftarkan anaknya masuk kelas 1 SD tanpa mengikuti PAUD atau situasi dimana pada masa PAUD anak sudah difokuskan untuk memiliki kemampuan calistung (baca tulis hitung). Kondisi ini menyebabkan anak tidak lagi menikmati proses belajar atau kurang memiliki kemampuan dasar, saat anak langsung masuk SD.

Berdasarkan kondisi tersebut, pemerintah ingin mendorong semua lapisan masyarakat lebih memahami mengenai pentingnya membentuk kemampuan dasar sebagai fondasi pembelajaran di layanan PAUD dan bagaimana di kelas awal tingkat SD menjadi waktu bagi anak menyesuaikan diri terhadap berbagai capaian pendidikan formal.

Saat anak menjadi peserta didik SD seharusnya anak sudah dalam status Siap Sekolah dengan dilengkapi beragam kemampuan dasar atau fondasi. Oleh karena masa transisi yaitu saat anak memasuki kelas awal di SD menjadi masa yang sangat penting untuk menguatkan berbagai kemampuan pondasi pada anak. (**).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya