JAYAPURA – Pemerintah Indonesia pada tahun 2025 kembali memberikan paket stimulus berupa diskon iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan subsidi sosial lainnya. Adapun desain kebijakan APBN tahun 2025 fokus utama adalah penghapusan kemiskinan ekstrem.
Menurut Dosen Tetap Magister Manajemen STIE Port Numbay Jayapura dan Ketua Komite Integritas Akademik STIE Port Numbay Jayapura, John Agustinus bahwa langkah-langkah kebijakan perlindungan sosial yang akan ditempuh pada tahun 2025 adalah melanjutkan perbaikan basis data dan metode penyasaran yang digunakan dalam penentuan penerima manfaat program perlindungan sosial dan program Pemerintah lainnya.
Dimana mendorong konvergensi atau komplementaritas antara program perlindungan sosial, perbaikan desain dan kualitas implementasi program perlindungan sosial, penguatan perlindungan sosial sepanjang hayat untuk antisipasi aging population dan krisis di masa mendatang dan penguatan graduasi dari kemiskinan melalui program pemberdayaan.
“Program perlindungan sosial merupakan instrumen fiskal guna mendorong pertumbuhan ekonomi serta pemerataan yang berkeadilan, mempercepat transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan serta melindungi rakyat dan stabilisasi ekonomi dari guncangan global, stabilisasi harga pangan, ketahanan energi, pengendalian inflasi dan sebagai akselerator transformasi ekonomi,”ungkapnya, Senin (23/6).
Disebutkan, pemerintah memastikan paket stimulus ekonomi yang diluncurkan pada Juni-Juli 2025 tepat sasaran, terutama dalam hal penyaluran bantuan sosial. Stimulus ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan stabilitas perekonomian.
Bagi masyarakat di Provinsi Papua, program ini layak disambut dengan baik karena merupakan perhatian khusus untuk melindungi masyarakat miskin dan rentan. Sebab anggaran pemerintah sebesar Rp11,93 triliun dialokasikan untuk penebalan bansos, dengan tambahan Rp 200 ribu per bulan untuk kartu sembako dan beras 10 kg per bulan untuk 18,3 juta keluarga penerima manfaat selama dua bulan.
Paket stimulus ini diharapkan dapat menjaga momentum pertumbuhan ekonomi daerah dan memperkuat stabilitas perekonomian di Papua.
“Stimulus ini diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat Papua dan mendorong konsumsi rumah tangga, yang merupakan komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi,”imbuhnya.
Stimulus ini diharapkan mampu meningkatkan daya beli masyarakat Papua dan mendorong konsumsi rumah tangga, yang merupakan komponen penting dalam pertumbuhan ekonomi. Dengan demikian, stimulus ekonomi bisa dinikmati semua orang. Kehadiran stimulus langkah yang tepat dan strategis dalam menjaga stabilitas dan pertumbuhan ekonomi di tengah tekanan global dan domestik yang masih berlangsung.(dil/fia).
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos