JAYAPURA – Tiga hari menjelang perayaan Natal, harga sejumlah komoditas pangan di pasar-pasar tradisional di Papua terpantau mengalami kenaikan. Namun, kenaikan tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan belum berdampak signifikan terhadap inflasi daerah.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan Provinsi Papua, Lunanka V.M.L Daimboa mengatakan, peningkatan harga pangan menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) merupakan kondisi yang lazim terjadi setiap tahun.
“Dari hasil pemantauan, memang ada kenaikan harga, tetapi tidak terlalu signifikan. Kenaikan biasanya terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti Natal,” kata Lunanka, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (22/12).
Ia menjelaskan, komoditas yang cenderung mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit dan cabai besar. Sementara komoditas pangan lainnya masih relatif stabil dan tidak menunjukkan lonjakan yang mencolok.
Menurutnya, tingginya curah hujan yang terjadi setiap Desember menjadi faktor utama penyebab kenaikan harga cabai. Kondisi cuaca tersebut kerap menyebabkan tanaman cabai rusak akibat serangan hama dan penyakit, sehingga pasokan berkurang.
“Untuk mengantisipasi lonjakan harga yang berpotensi memicu inflasi, Pemerintah Provinsi Papua melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Papua (TPID) terus melakukan berbagai langkah pengendalian. Upaya tersebut antara lain melalui pengawasan harga di pasar serta pelaksanaan pasar murah menjelang HBKN,” katanya.
Sambungnya, TPID tetap melakukan pengawasan secara rutin agar harga pangan tetap terkendali, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru, hingga persiapan Ramadan dan Idulfitri.
JAYAPURA – Tiga hari menjelang perayaan Natal, harga sejumlah komoditas pangan di pasar-pasar tradisional di Papua terpantau mengalami kenaikan. Namun, kenaikan tersebut dinilai masih dalam batas wajar dan belum berdampak signifikan terhadap inflasi daerah.
Plt Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Pangan Provinsi Papua, Lunanka V.M.L Daimboa mengatakan, peningkatan harga pangan menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN) merupakan kondisi yang lazim terjadi setiap tahun.
“Dari hasil pemantauan, memang ada kenaikan harga, tetapi tidak terlalu signifikan. Kenaikan biasanya terjadi menjelang hari besar keagamaan seperti Natal,” kata Lunanka, saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Senin (22/12).
Ia menjelaskan, komoditas yang cenderung mengalami kenaikan harga adalah cabai rawit dan cabai besar. Sementara komoditas pangan lainnya masih relatif stabil dan tidak menunjukkan lonjakan yang mencolok.
Menurutnya, tingginya curah hujan yang terjadi setiap Desember menjadi faktor utama penyebab kenaikan harga cabai. Kondisi cuaca tersebut kerap menyebabkan tanaman cabai rusak akibat serangan hama dan penyakit, sehingga pasokan berkurang.
“Untuk mengantisipasi lonjakan harga yang berpotensi memicu inflasi, Pemerintah Provinsi Papua melalui Tim Pengendalian Inflasi Daerah Provinsi Papua (TPID) terus melakukan berbagai langkah pengendalian. Upaya tersebut antara lain melalui pengawasan harga di pasar serta pelaksanaan pasar murah menjelang HBKN,” katanya.
Sambungnya, TPID tetap melakukan pengawasan secara rutin agar harga pangan tetap terkendali, khususnya menjelang Natal dan Tahun Baru, hingga persiapan Ramadan dan Idulfitri.