JAYAPURA – Bank Indonesia Provinsi Papua, mengakui bahwa transaksi non tunai di Papua terus mengalami peningkatan. Hal tersebut disampaikan, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua, Faturachmad.
“Pada triwulan IV 2023, terdapat 177.268 merchant QRIS, yang mana semakin banyak merchant yang menggunakan QRIS maka transaksi juga akan semakin meningkat,” ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, belum lama ini.
Diakuinya, peningkatan transaksi non-tunai ini juga didukung oleh ketersediaan uang tunai yang terjaga.
“Inflow dan outflow pada Desember 2023 tercatat Rp114 miliar dan Rp5.051 miliar, menghasilkan net outflow sebesar Rp 5.051 miliar seiring Hari Besar Keagamaan Negara (HBKN)Â dan puncak aktivitas kampanye, ” jelasnya lagi.
Sementara itu, GM Saga Group, Harris Manuputy menjelaskan bahwa penggunaan transaksi non tunai untuk Saga Group memang ada peningkatan. “Tetapi pada dasarnya orang masih suka menggunakan uang cash, cuma kami lebih menyarankan kepada masyarakat agar dapat melakukan pembelanjaan melalui transaksi non tunai, ” jelasnya.
Menurutnya, dengan penggunaan transaksi non tunai sendiri akan lebih mana, mudah dan pastinya dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti uang hilang, dijambret atau sejenisnya.
“Dengan menggunakan transaksi non tunai pastinya konsumen tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah banyak, tidak kesulitan mencari kembali, banyak kemudahan yang bisa kita rasakan, ” terangnya.
Bahkan dari segi bisnis juga lebih untung, karena mengurangi resiko salah pengembalian, kesulitan mencari uang kembalian dan pastinya langsung tercatat dalam rekening. (ana/ary)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos