Sunday, April 21, 2024
25.7 C
Jayapura

Ritel Modern Menjamur, Pedagang Tradisional Menjerit

Pemerintah Harus Memproteksi

JAYAPURA-Hadirnya ritel modern nasional seperti Alfamidi, SRC, dan Saga Supermarmet yang banyak cabangnya di Kota Jayapura hal ini tentu sangat mempengaruhi para pedagang pasar tradisional, toko atau kios. Oleh sebab itu diharapkan pemerintah dapat mengontrolnya.

Bayu selaku penjual sembako di Kios 062 Pasar Sentral Hamadi, mengaku memang adanya ritel modern yang sudah banyak hadir di Kota Jayapura tentu sangat berpengaruh terhadap eksistensi pedagang tradisional di pasar, maupun kios dan toko lokal.

Menurutnya, memang saat ini belum terlihat ada penurunan atau tidak karena memang saat ini omzet penjualan semua pedagang di Pasar Tradisiona memang mengeluh sepi hal ini dikarenakan triwulan pertama awal tahun memang perputaran  uang belum maksimal akibat kegiatan pemerintah belum jalan maksimal.

Bayu menjelaskan, adanya ritel modern yang masuk ke Kota Jayapura tentu akan berdampak pada eksistensi pedagang pasar tradisional karena pelayanan sudah beda, tempatnya bersih di ritel modern, harga sudah beda karena pasti selalu ada promo dan member yang diberikan diskon menarik.

Baca Juga :  Penerbangan GA Keluar Masuk Jayapura Sesuai Jadwal

Sehingga jika lama kelamaan kalau pedagang tradisional, kios dan toko tidak bisa berinovasi tentu akan semakin terkikis.

“Saya harap pemerintah juga bisa memproteksi kehadiran ritel modern jangan semakin banyak supaya kami juga bisa bertahan,”ujarnya, Rabu (16/2) kemarin.

Hal senada juga dikatakan H. Mansur pemilik kios Makmur yang ada di Pasar Sentral Hamadi, Mansur mengakui, adanya ritel modern memang membantu pemerintah dalam membuka tenaga kerja baru, memberikan PAD kepada pemerintah dan membuktikan pembangunan di kota ini semakin maju serta berkembang.

Namun disatu sisi dengan adanya ritek modern yang sudah masuk di Kota Jayapura tentu akan berdampak pada pasar tradisional, toko dan kios lokal, dimana masyarakat akan lebih senang berbelanja di ritel modern karena tempatnya lebih nyaman, bersih, harga kompetitif dan banyak promo menariknya.

Baca Juga :  Mencari Berkah Dengan Berjualan Bendera Jelang Kemerdekaan

Namun disatu sisi, pedagang di pasar tradisional, kios dan toko juga banyak membantu masyarakat supaya bisa membuat perputaran uang lebih banyak. Tapi jika hanya mengandalkan di ritel modern tentu sedikit.

Selain itu, kehadiran ritel modern dalam penarikan pajak ataupun administrasi lainnya satu paket dilakukan setiap tahun sekali tapi jika di pasar tradisional setiap hari ada retribusi kebersihan, sewa tempat dan lainnya jadi jika dikumpul kumpul juga malah justru lebih banyak.

Oleh karena itu, pemerintah harus bisa memberikan proteksi dan program kepada pelaku usaha lokal bisa tetap bertahan dan eksis (dil/gin).

Pemerintah Harus Memproteksi

JAYAPURA-Hadirnya ritel modern nasional seperti Alfamidi, SRC, dan Saga Supermarmet yang banyak cabangnya di Kota Jayapura hal ini tentu sangat mempengaruhi para pedagang pasar tradisional, toko atau kios. Oleh sebab itu diharapkan pemerintah dapat mengontrolnya.

Bayu selaku penjual sembako di Kios 062 Pasar Sentral Hamadi, mengaku memang adanya ritel modern yang sudah banyak hadir di Kota Jayapura tentu sangat berpengaruh terhadap eksistensi pedagang tradisional di pasar, maupun kios dan toko lokal.

Menurutnya, memang saat ini belum terlihat ada penurunan atau tidak karena memang saat ini omzet penjualan semua pedagang di Pasar Tradisiona memang mengeluh sepi hal ini dikarenakan triwulan pertama awal tahun memang perputaran  uang belum maksimal akibat kegiatan pemerintah belum jalan maksimal.

Bayu menjelaskan, adanya ritel modern yang masuk ke Kota Jayapura tentu akan berdampak pada eksistensi pedagang pasar tradisional karena pelayanan sudah beda, tempatnya bersih di ritel modern, harga sudah beda karena pasti selalu ada promo dan member yang diberikan diskon menarik.

Baca Juga :  Bank Papua Dorong Pedagang di Pasar Se-Kota Jayapura Transaksi Lewat QRIS

Sehingga jika lama kelamaan kalau pedagang tradisional, kios dan toko tidak bisa berinovasi tentu akan semakin terkikis.

“Saya harap pemerintah juga bisa memproteksi kehadiran ritel modern jangan semakin banyak supaya kami juga bisa bertahan,”ujarnya, Rabu (16/2) kemarin.

Hal senada juga dikatakan H. Mansur pemilik kios Makmur yang ada di Pasar Sentral Hamadi, Mansur mengakui, adanya ritel modern memang membantu pemerintah dalam membuka tenaga kerja baru, memberikan PAD kepada pemerintah dan membuktikan pembangunan di kota ini semakin maju serta berkembang.

Namun disatu sisi dengan adanya ritek modern yang sudah masuk di Kota Jayapura tentu akan berdampak pada pasar tradisional, toko dan kios lokal, dimana masyarakat akan lebih senang berbelanja di ritel modern karena tempatnya lebih nyaman, bersih, harga kompetitif dan banyak promo menariknya.

Baca Juga :  Penerbangan GA Keluar Masuk Jayapura Sesuai Jadwal

Namun disatu sisi, pedagang di pasar tradisional, kios dan toko juga banyak membantu masyarakat supaya bisa membuat perputaran uang lebih banyak. Tapi jika hanya mengandalkan di ritel modern tentu sedikit.

Selain itu, kehadiran ritel modern dalam penarikan pajak ataupun administrasi lainnya satu paket dilakukan setiap tahun sekali tapi jika di pasar tradisional setiap hari ada retribusi kebersihan, sewa tempat dan lainnya jadi jika dikumpul kumpul juga malah justru lebih banyak.

Oleh karena itu, pemerintah harus bisa memberikan proteksi dan program kepada pelaku usaha lokal bisa tetap bertahan dan eksis (dil/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya