Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

OJK Papua: Industri Keuangan Papua Tumbuh Positif

JAYAPURA – OJK Papua dan Papua Barat, akui sampai dengan Juli 2023, perkembangan industri keuangan di Papua alami peningkatan yang cukup signifikan.

Kepala OJK Papua dan Papua Barat  Muhammad Ikhsan Hutahaean menjelaskan, perkembangan industri keuangan diukur dari total aset perbankan di Papua posisi Juli 2023 mencapai Rp96,14 triliun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Juli 2022 yaitu sebesar Rp 84,89 triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 13,24 persen.

“Total aset perbankan sebesar Rp 96,14 triliun ini,  terdiri dari aset Bank Umum Rp 93,42 triliun dan aset BPR Rp2,71 triliun, yang mana masing-masing tumbuh  sebesar 13,31 persen dan 11,04persen,”ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/9) kemarin.

Baca Juga :  Permintaan Banyak, Armada Terbatas

Diakuinya, tercatat jumlah penyaluran kredit meningkat sebesar 13,16 persen yoy yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 52,42 persen dari total kredit yang diberikan.

Lanjutnya, mayoritas sektor utama kredit mencatatkan kenaikan terutama pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp1,35 triliun atau sebesar 89,54 persen.

“Selain itu untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juli sebesar Rp51,44 triliun mengalami peningkatan sebesar 7,37 persen yoy yang utamanya didorong peningkatan giro. Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,04 persen menjadi 2,55 persen yoy, ” terangnya. (ana/ary)

JAYAPURA – OJK Papua dan Papua Barat, akui sampai dengan Juli 2023, perkembangan industri keuangan di Papua alami peningkatan yang cukup signifikan.

Kepala OJK Papua dan Papua Barat  Muhammad Ikhsan Hutahaean menjelaskan, perkembangan industri keuangan diukur dari total aset perbankan di Papua posisi Juli 2023 mencapai Rp96,14 triliun, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya Juli 2022 yaitu sebesar Rp 84,89 triliun. Artinya ada kenaikan sebesar 13,24 persen.

“Total aset perbankan sebesar Rp 96,14 triliun ini,  terdiri dari aset Bank Umum Rp 93,42 triliun dan aset BPR Rp2,71 triliun, yang mana masing-masing tumbuh  sebesar 13,31 persen dan 11,04persen,”ujarnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (15/9) kemarin.

Baca Juga :  Telkomsel Akan Lakukan Penyesuaian Masa Aktif Data Pelanggan

Diakuinya, tercatat jumlah penyaluran kredit meningkat sebesar 13,16 persen yoy yang sebagian besar masih ditopang dari sektor konsumsi sebesar 52,42 persen dari total kredit yang diberikan.

Lanjutnya, mayoritas sektor utama kredit mencatatkan kenaikan terutama pada sektor pertanian, perburuan dan kehutanan sebesar Rp1,35 triliun atau sebesar 89,54 persen.

“Selain itu untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) posisi Juli sebesar Rp51,44 triliun mengalami peningkatan sebesar 7,37 persen yoy yang utamanya didorong peningkatan giro. Risiko kredit juga menunjukkan adanya penurunan rasio NPL perbankan dari 3,04 persen menjadi 2,55 persen yoy, ” terangnya. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya