Friday, March 29, 2024
24.7 C
Jayapura

Dorong Industri Pariwisata di Tanah Papua Maju dan Berkembang

JAYAPURA- Dalam Musda Ke-9 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua yang diselenggarakan pada hari Sabtu Sabtu (13/8) pekan lalu, yang dibuka oleh Ketua Umum  PHRI dan Sekjen PHRI di Hotel Batiqa Entrop, telah ditetapkan menjadi Ketua Umum BPD PHRI Provinsi Papua H. Abdul Rajab.

Abdul Rajab mengakui, pihaknya dalam waktu dekat ini akan membuat program kerja baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam meningkatkan kemajuan industri perhotelan maupun pariwisata di Papua dan tetap melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah stakeholder maupun pemilik hak ulayat setempat dalam memajukan industri pariwisata di Papua.

“Dalam pelaksanaan Musda saya dipercaya dan diberikan amanah oleh yang berhak memilih dalam hal ini ada 23 terdaftar sebagai anggota tetap karena ini adalah syarat dalam AD ART PHR. Dalam pelaksanaan ini harapan teman-teman ada perubahan dimana ia dan teman-temann perhotelan melakukan Sinergi kerjasama untuk memajukan BPD PHRI yang ada di Tanah Papua,”katanya.

Dalam waktu dekat ini  industri pariwisata yang ada di akan membahas program kerja intinya industri pariwisata yang ada di Papua harus dimajukan dan dilibatkan  bersama mulai dari stakeholder pemerintah daerah dan lainnya termasuk dunia pendidian SMK pariwisata.

Baca Juga :  Telkomsel Permudah Pelanggan Ganti Kartu SIM ke 4G

PIhaknya ke depan akan menggandeng maskapai penerbangan supaya ada wisatawan lokal dan mancanegara yang datang untuk Menikmati keindahan alam, hutan di Papua khususnya Jayapura, dan bisa menginap di hotel.

“Kita akan tarik wisatawan baik mancanegara dari Australia atau luar negeri datang ke Papua untuk menikmati keindahan alam maupun hutan dan bisa menginap di hotel seperti halnya kita contoh tempat wisata di Bali banyak wisatawan dari mancanegara, saya rasa dengan bantuan teman-teman perhotelan ini kita akan perbaiki bersama,”ujarnya.

Diakui, keberadaan PHRI di Kota Jayapura memberikan sumbangsih PAD sekira 70 persen, baik pajak dan Retribusi hotel, sehingga diharapkan Bapenda, Dinas Pariwisata bisa membantu terkait apa ya yang bisa dikelola, karena PHRI  masih terkendala hak ulayat dalam mengelola tempat wisata dan kedepannya pasti akan dicarikan solusi bersama.

  ” Di Bali juga ada tradisi adatnya namun masih bisa dilakukan kolaborasi dan kerjasama sehingga saling menguntungkan dan di Papua khususnya Jayapura juga harus bisa seperti ini,”Pintanya.

Lanjutnya, selama ini owner perhotelan belum terlalu tertarik dari asas manfaat  bergabung ke PHRI makanya akan diundang owner untuk duduk bersama meyakinkan bahwa Hotel bergabung dalam asosiasi PHRI sangat banyak manfaatnya sehingga owner bisa mendorong para GM untuk bisa bergabung karena ini demi kemajuan industri pariwisata dan nasib perhotelan dalam hal okupansi serta lainnya.

Baca Juga :  Harga Emas Turun, Penjualan Cukup Meningkat

Diharapkan juga peran pemerintah dalam meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendukung di tempat wisata sehingga bisa menarik perhatian wisatawan untuk datang, karena jika tidak diperbaiki pemerintah tentunya di tempat wisata tersebut tidak akan maju dan berkembang dan pemerintah harus bisa mencontoh tempat wisata lain bahwa campur tangan pemerintah dalam membangun kemajuan tempat wisata betul-betul dilakukan secara totalitas karena ini akan menjadi devisa yang sangat luar biasa di daerah ini dan memajukan perekonomian sekitar.

Sementara itu, Seketaris PHRI Papua Rino mengaku, untuk memajukan industri pariwisata di  Papua, sebaiknya pemerintah harus bisa membuat jadwal event yang diselenggarakan di setiap daerah di Papua dan bisa diinformasikan sesuai jadwal. Dengan demikian, para wisatawan bisa mengetahui dan mempersiapkan diri jauh-jauh hari karena masalahnya tiket penerbangan di Papua itu sangat luar biasa mahal. Untuk itu, harus ada informasi yang diberikan jauh-jauh hari sehingga para wisatawan bisa mengatur jadwal dalam membeli tiket pesawat agar harganya tidak terlalu mahal.(dil/gin).

JAYAPURA- Dalam Musda Ke-9 Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Papua yang diselenggarakan pada hari Sabtu Sabtu (13/8) pekan lalu, yang dibuka oleh Ketua Umum  PHRI dan Sekjen PHRI di Hotel Batiqa Entrop, telah ditetapkan menjadi Ketua Umum BPD PHRI Provinsi Papua H. Abdul Rajab.

Abdul Rajab mengakui, pihaknya dalam waktu dekat ini akan membuat program kerja baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang dalam meningkatkan kemajuan industri perhotelan maupun pariwisata di Papua dan tetap melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah stakeholder maupun pemilik hak ulayat setempat dalam memajukan industri pariwisata di Papua.

“Dalam pelaksanaan Musda saya dipercaya dan diberikan amanah oleh yang berhak memilih dalam hal ini ada 23 terdaftar sebagai anggota tetap karena ini adalah syarat dalam AD ART PHR. Dalam pelaksanaan ini harapan teman-teman ada perubahan dimana ia dan teman-temann perhotelan melakukan Sinergi kerjasama untuk memajukan BPD PHRI yang ada di Tanah Papua,”katanya.

Dalam waktu dekat ini  industri pariwisata yang ada di akan membahas program kerja intinya industri pariwisata yang ada di Papua harus dimajukan dan dilibatkan  bersama mulai dari stakeholder pemerintah daerah dan lainnya termasuk dunia pendidian SMK pariwisata.

Baca Juga :  Hari Ini Puncak Arus Balik Libur Nataru Jalur Penerbangan

PIhaknya ke depan akan menggandeng maskapai penerbangan supaya ada wisatawan lokal dan mancanegara yang datang untuk Menikmati keindahan alam, hutan di Papua khususnya Jayapura, dan bisa menginap di hotel.

“Kita akan tarik wisatawan baik mancanegara dari Australia atau luar negeri datang ke Papua untuk menikmati keindahan alam maupun hutan dan bisa menginap di hotel seperti halnya kita contoh tempat wisata di Bali banyak wisatawan dari mancanegara, saya rasa dengan bantuan teman-teman perhotelan ini kita akan perbaiki bersama,”ujarnya.

Diakui, keberadaan PHRI di Kota Jayapura memberikan sumbangsih PAD sekira 70 persen, baik pajak dan Retribusi hotel, sehingga diharapkan Bapenda, Dinas Pariwisata bisa membantu terkait apa ya yang bisa dikelola, karena PHRI  masih terkendala hak ulayat dalam mengelola tempat wisata dan kedepannya pasti akan dicarikan solusi bersama.

  ” Di Bali juga ada tradisi adatnya namun masih bisa dilakukan kolaborasi dan kerjasama sehingga saling menguntungkan dan di Papua khususnya Jayapura juga harus bisa seperti ini,”Pintanya.

Lanjutnya, selama ini owner perhotelan belum terlalu tertarik dari asas manfaat  bergabung ke PHRI makanya akan diundang owner untuk duduk bersama meyakinkan bahwa Hotel bergabung dalam asosiasi PHRI sangat banyak manfaatnya sehingga owner bisa mendorong para GM untuk bisa bergabung karena ini demi kemajuan industri pariwisata dan nasib perhotelan dalam hal okupansi serta lainnya.

Baca Juga :  Koperasi Mama Papua Perlu Perhatian Semua Pihak

Diharapkan juga peran pemerintah dalam meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pendukung di tempat wisata sehingga bisa menarik perhatian wisatawan untuk datang, karena jika tidak diperbaiki pemerintah tentunya di tempat wisata tersebut tidak akan maju dan berkembang dan pemerintah harus bisa mencontoh tempat wisata lain bahwa campur tangan pemerintah dalam membangun kemajuan tempat wisata betul-betul dilakukan secara totalitas karena ini akan menjadi devisa yang sangat luar biasa di daerah ini dan memajukan perekonomian sekitar.

Sementara itu, Seketaris PHRI Papua Rino mengaku, untuk memajukan industri pariwisata di  Papua, sebaiknya pemerintah harus bisa membuat jadwal event yang diselenggarakan di setiap daerah di Papua dan bisa diinformasikan sesuai jadwal. Dengan demikian, para wisatawan bisa mengetahui dan mempersiapkan diri jauh-jauh hari karena masalahnya tiket penerbangan di Papua itu sangat luar biasa mahal. Untuk itu, harus ada informasi yang diberikan jauh-jauh hari sehingga para wisatawan bisa mengatur jadwal dalam membeli tiket pesawat agar harganya tidak terlalu mahal.(dil/gin).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya