BALI – April 2019 menjadi bulan menentukan masa depan Indonesia untuk 5 tahun ke depan, dimana pesta demokrasi Pemilihan Presiden atau Pilpres dan Pemilu Legislatif atau Pileg bakal dirayakan oleh lebih dari 250 juta warga Indonesia pada 17 April mendatang. Telkomsel sebagai provider telekomunikasi terbesar Indonesia ambil bagian dalam memastikan kelancaran agenda besar nasional tersebut.
Kendati tidak ada kontrak dengan penyelenggara Pemilu 2019, Telkomsel memastikan jaringan data di seluruh Indonesia dalam kondisi siap mendukung perhelatan politik 5 tahunan itu.
Vice President Information and Communication Technologies (ICT) PT Telkomsel Area Pamusaka, Samuel Pasaribu mengatakan, pihaknya telah melakukan pengecekan ke KPU Daerah, mulai dari tingkat provinsi hingga tingkat kabupaten atau kota.
“Itu sudah kami cek kondisi network-nya, termasuk Bawaslu dan Kantor TNI dan Polri. Sudah kami cek 100 persen,” kata Samuel dalam acara Media Gathering Telkomsel di Bali.
Lebib lanjut, dari pengecekan tersebut, hasilnya hampir semua wilayah sudah tercover jaringan 4G. Namun ada 2 wilayah yang masih 3G yaitu Buru Selatan (Maluku) dan Pulau Taliabu (Maluku Utara).
“Juga masih ada 10 daerah yang masih jaringan 2G, itu di daerah pengunungan, khususnya di daerah Papua seperti Nduga. Tapi secara coverange, 100 persen sudah tercover,” bebernya.
Selain itu, lanjut Samuel, pihaknya juga melakukan availability atau memastikan tersedianya jaringan. Sebagai provider yang memiliki jangkauan jaringan terluas hingga ke daerah terluar, khususnya di Area Pamasuka, Telkomsel komitmen tak ada gangguan jaringan alias zero down saat Pemilu 2019.
“Bicara kapasitas saat Pemilu sebenarnya tidak terjadi lonjakan yang signifkan baik itu SMS, voice, maupun data. Makanya, kami fokus ke availability, jadi pada hari pencoblosan sampai pada perhitungan selesai, BTS-BTS yang mengcover tidak boleh down sama sekali alias Zero Down,” ungkapnya.(kim/ary)
