Max Karubaba, Anak “Kampung Vietnam” yang Kini Jadi Anggota DPRK Jayapura
Max Karubaba, pria yang lahir dan besar di Argapura tepatnya di Kampung Vietnam, Kota Jayapura itu, kini menjabat anggota DPRK kota Jayapura. Bahkan di usianya yang masih 33 tahun itu dia didapuk sebagai wakil ketua 1 DPR Kota Jayapura periode 2024-2029. Lantas seperti apa sosok Max Karubaba
Laporan Robert Mboik Jayapura.
Perjalanan karir setiap orang tak ada yang tahu pasti. Faktor keberuntungan dan garis tangan juga turut menentukan.
Salah satunya anggota DPR yang satu ini, Max Karubaba. Lahir dan besar di kampung Argapura Vietnam di mana kampung ini disebutnya sebagai salah satu kampung yang identik dengan daerah “merah”.
Meski berlabel di daerah “merah” tidak menyurutkan niatnya untuk bersaing di Kota Jayapura dan pada akhirnya terpilih sebagai anggota DPR Kota Jayapura. Jauh sebelum anggota menjadi anggota DPR, pria yang kini sudah memiliki dua orang buah hati itu mengaku, sebelum terjun ke dunia politik dirinya aktif di organisasi kepemudaan dimulai dari bangku kuliahnya di Universitas Cenderawasih.
“Saya tinggal di Argapura biasa kita sebut Argapura Vietnam, jadi saya tinggal di situ dan lahir besar di situ,”kata Max Karubaba, Senin (6/1) kemarin.
Jenjang pendidikan dasarnya dimulai di SD YPK Ebeneser Argapura, lanjut pendidikan SMP di SMP Negeri 9 kota Jayapura, selanjutnya melanjutkan SMA di SMA Negeri 1 Kota Jayapura tahun 2007 dan lulus 2010.
Setelah itu melanjutkan kuliah di Universitas Cenderawasih di fakultas Ekonomi jurusan Manajemen. Di sanalah Max mulai ditempah dengan bergabung dalam sebuah organisasi mahasiswa kala itu.
“Saya terlibat di organisasi internal kampus bahkan eksternal kampus. Saya pernah menjadi ketua BEM, jadi cukup banyak aktivitas di dunia organisasi,”ujarnya.
Setelah selesai kuliah, Max mulai tertarik dengan dunia politik. Ketertarikannya pada dunia politik bukan tanpa sebab, dia memandang bahwa politik memiliki kaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Misalnya ada kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat.
“Saya lihat, ibaratnya dari kita tidur sampai kita bangun itu berkaitan dengan politik. Saya dari Argapura Vietnam ini boleh dibilang lingkungan kaum marjinal-lah. Orang-orang tertinggal di situ dan ada kerinduan, bahwa memang saya harus terjun di dunia politik,”katanya.