JAYAPURA – Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry mengatakan, Bank Indonesia berupaya agar setiap kebijakan dan program Bank Indonesia memberikan dampak dan makna yang dapat dirasakan oleh masyarakat luas.
Dalam mewujudkan nilai tersebut ke dalam bentuk upaya konkrit, Bank Indonesia melalui 46 Kantor Perwakilan Dalam Negeri menyelenggarakan Strategic Flagship Program (SFP) yang mengangkat komoditas unggulan dari setiap wilayah di Indonesia.
“Salah satunya ialah Festival Kopi Papua yang dirangkaikan dengan Gebyar Kemerdekaan RI Ke–78 dengan tema“Mendunia dari Bumi Papua” yang mengusung Kopi Papua sebagai komoditas ekspor unggulan dari Indonesia,”ungkapnya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (5/8) lalu.
Lanjutnya, hal ini tidak lepas dari fakta bahwa Kopi Papua terbukti memiliki ciri khas tersendiri yang sudah menggaung di ranah domestik maupun internasional.
Mengutip data dari BPS tahun 2023, dapat diketahui bahwa secara nasional, luas area perkebunan kopi nasional adalah 1,28 juta Ha dengan kapasitas produksi sebesar 781 ribu ton per tahun. Ini menjadikan Indonesia sebagai penghasil kopi terbesar ketiga di dunia dibawah Brazil dan Vietnam.
“Namun produksi kita hanya naik sekitar 2% setiap tahunnya. Ini yang tentunya harus menjadi perhatian kita bersama untuk mendorong produksi kopi nasional, ” terangnya.
Sementara itu, area perkebunan kopi di Papua baru seluas 13.991 Ha dengan jumlah produksi sebesar 2.799 ton per tahun. Berdasarkan data tersebut, memang kontribusi luas perkebunan kopi di Papua terhadap nasional baru sebesar 1,09% dan share jumlah produksi kopi di Papua terhadap nasional adalah 0,35%.
Namun hal ini menggambarkan bahwa masih terdapat peluang yang sangat besar untuk terus mengembangkan industri kopi di Papua mengingat potensi Kopi Papua yang sangat tinggi. “Kita perlu lihat juga dari sisi kualitas, mengingat Kopi dari Papua didominasi oleh kopi Arabica dengan kualitas premium, ” tambahnya.
Diakuinya, Kopi Arabica dari Papua berasal dari daerah dataran tinggi Papua yaitu Kabupaten Jayawijaya, Yahukimo, Paniai, Lanny Jaya dan lainnya. Selain tentunya, Kopi jenis Robusta yang tersebar di daerah Merauke dan Serui.
Menurutnya, dalam merumuskan dan mengimplementasikan kebijakan, Bank Indonesia selalu mengedepankan prinsip KIS (Konsisten, Inovatif dan Sinergi), dimana hal tersebut juga tercermin dalam kegiatan Festival Kopi Papua.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua secara konsisten menyelenggarakan Festival Kopi Papua setiap tahunnya, dimana kegiatan ini telah disinergikan bersama Pemerintah Provinsi Papua dan instansi terkait dalam rangka memeriahkan Gebyar Kemerdekaan RI Ke–78, ” terangnya.
Selain itu, inovasi juga dihadirkan melalui penguatan sisi hilir dengan mendatangkan agregator untuk memperluas akses pasar hingga manca negara. (ana/ary)