Thursday, April 25, 2024
25.7 C
Jayapura

Harga Pakan Mahal, Harga Telur Ayam Ikutan

JAYAPURA-Harga telur ayam antar pulau (anpu) atau kiriman dari Jawa dan telur ayam lokal saat ini harganya sama-sama mengalami kenaikkan di pasaran.

Dari pantauan wartawan Cenderawasih Pos di Pasar Tradisional naiknya harga telur anpu dan telur ayam lokal disebabkan karena harga pakan memang sekarang sudah mengalami kenaikkan ditambah lagi biaya produksi lainnya dalam proses pemiliharaan ayam petelur.

Harga telur ayam anpu sekarang untuk ukuran besar bisa mencapai harga Rp 73 ribu/rak untuk yang ukuran kecil harganya Rp 65-67 ribu/rak. Sedangkan untuk ayam telur lokal ukuran kecil harganya Rp 67 ribu/rak yang yang ukuran besar Rp 75 ribu/rak.

Naiknya harga telur anpu dan telur lokal juga mempengaruhi harga ecerannya biasanya di jual Rp 2.500 /biji kini menjadi Rp 3.000 ribu/biji. Walaupun harganya naik namun secara stok masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dan warung makan, hotel atau lainnya.

Baca Juga :  Ketersediaan Pangan di Papua Masih Stabil

  Hasan penjual telur ayam anpu di Pasar Youtefa Abepura mengakui, harga telur anpu memang naik Rp 5 ribu- Rp 7 ribu /rak, naiknya sudah berlangsung lama akibat harga pakan ayam mengalami kenaikkan dan biaya pemeliharaan juga naik, sehingga dari peternakan di Jawa naik dan di pedagang telur juga ikut naik.

Menurutnya, ia lebih suka menjual telur anpu karena cangkang telurnya lebih kuat dan yang cari banyak khususnya dari warung makan, karena jika dimasak telur anpu lebih tahan lama, hal ini juga di pengaruhi faktor pemberian pakan.

“Saya lebih memilih menjual telur anpu karena kwalitasnya lebih bagus karena cangkannya lebih kuat jika di rebus tidak banyak yang pecah,”Katanya.

Baca Juga :  Angkat Kearifan Budaya Papua, dengan Libatkan Langsung Perajin

Sementara itu, Narti penjual telur lokal mengakui ia lebih memilih menjual telur lokal karena lebih fresh tidak dikirim lama dari Jawa dan kuning telur lebih bagus karena bulat dan terang, harganyapun juga lebih terjangkau.

Menurutnya, untuk stok telur lokal saat ini tidak begitu sulit karena pengusaha ayam petelur lokal di Jayapura dan Keerom sudah banyak. Jadi distributor atau penjual telur lokal tidak hanya ditemui di pasar tradisional, tapi di kios, atau beberapa titik di jalan juga banyak kini dijual telur lokal dan harganya juga bervariatif lebih murah.

Telur lokal juga sudah banyak dikirim di daerah pegunungan Papua, sehingga kebutuhan telur masih juga mendatangkan dari luar Papua karena untuk memenuhi permintaan masyarakat dan pelaku usaha. (dil/gin)

JAYAPURA-Harga telur ayam antar pulau (anpu) atau kiriman dari Jawa dan telur ayam lokal saat ini harganya sama-sama mengalami kenaikkan di pasaran.

Dari pantauan wartawan Cenderawasih Pos di Pasar Tradisional naiknya harga telur anpu dan telur ayam lokal disebabkan karena harga pakan memang sekarang sudah mengalami kenaikkan ditambah lagi biaya produksi lainnya dalam proses pemiliharaan ayam petelur.

Harga telur ayam anpu sekarang untuk ukuran besar bisa mencapai harga Rp 73 ribu/rak untuk yang ukuran kecil harganya Rp 65-67 ribu/rak. Sedangkan untuk ayam telur lokal ukuran kecil harganya Rp 67 ribu/rak yang yang ukuran besar Rp 75 ribu/rak.

Naiknya harga telur anpu dan telur lokal juga mempengaruhi harga ecerannya biasanya di jual Rp 2.500 /biji kini menjadi Rp 3.000 ribu/biji. Walaupun harganya naik namun secara stok masih bisa mencukupi kebutuhan masyarakat dan warung makan, hotel atau lainnya.

Baca Juga :  Pertamina Masih Tunggu Target BBM Satu Harga di Papua

  Hasan penjual telur ayam anpu di Pasar Youtefa Abepura mengakui, harga telur anpu memang naik Rp 5 ribu- Rp 7 ribu /rak, naiknya sudah berlangsung lama akibat harga pakan ayam mengalami kenaikkan dan biaya pemeliharaan juga naik, sehingga dari peternakan di Jawa naik dan di pedagang telur juga ikut naik.

Menurutnya, ia lebih suka menjual telur anpu karena cangkang telurnya lebih kuat dan yang cari banyak khususnya dari warung makan, karena jika dimasak telur anpu lebih tahan lama, hal ini juga di pengaruhi faktor pemberian pakan.

“Saya lebih memilih menjual telur anpu karena kwalitasnya lebih bagus karena cangkannya lebih kuat jika di rebus tidak banyak yang pecah,”Katanya.

Baca Juga :  Ekspor Papua Naik 42, 94 Persen,  Impor Turun 29, 13 Persen

Sementara itu, Narti penjual telur lokal mengakui ia lebih memilih menjual telur lokal karena lebih fresh tidak dikirim lama dari Jawa dan kuning telur lebih bagus karena bulat dan terang, harganyapun juga lebih terjangkau.

Menurutnya, untuk stok telur lokal saat ini tidak begitu sulit karena pengusaha ayam petelur lokal di Jayapura dan Keerom sudah banyak. Jadi distributor atau penjual telur lokal tidak hanya ditemui di pasar tradisional, tapi di kios, atau beberapa titik di jalan juga banyak kini dijual telur lokal dan harganya juga bervariatif lebih murah.

Telur lokal juga sudah banyak dikirim di daerah pegunungan Papua, sehingga kebutuhan telur masih juga mendatangkan dari luar Papua karena untuk memenuhi permintaan masyarakat dan pelaku usaha. (dil/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya