Monday, December 8, 2025
25.7 C
Jayapura

Lonjakan Ekspor Papua Didominasi Produk Kayu, Capai US$15,4 Juta

JAYAPURA– Kepala BPS Papua, Adriana Helena Carolina, menjelaskan bahwa nilai ekspor Papua pada Oktober 2025 mencapai US$15.430,59 ribu, naik 165,53 persen dibanding September 2025 yang tercatat US$5.811,22 ribu.

Ia menerangkan, ekspor Papua pada bulan tersebut terdiri dari komoditas migas dan nonmigas. Ekspor migas bernilai US$0,46 ribu, sementara ekspor nonmigas mencapai US$15.430,13 ribu.

Komoditas nonmigas didominasi oleh kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai US$14.689,66 ribu, diikuti ikan, krustasea, dan moluska (HS03) senilai US$147,92 ribu, serta komoditas nonmigas lainnya sebesar US$592,54 ribu.

“Empat negara tujuan ekspor terbesar Papua adalah Amerika Serikat dengan nilai US$8.658,63 ribu (56,11%), Australia US$5.557,98 ribu (36,02%), Selandia Baru US$649,07 ribu (4,21%), dan Papua Nugini US$435,86 ribu (2,82%),” ujarnya, Senin (1/12).

Baca Juga :  Astra Motor Papua:  Berboncengan Harus Utamakan Keselamatan

Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari–Oktober 2025 mencapai US$80.517,69 ribu, meningkat 26,51 persen dibanding periode yang sama pada 2024 sebesar US$63.647,62 ribu.

Pada Oktober 2025, ekspor tetap didominasi komoditas kayu (HS44), diikuti komoditas ikan dan hasil laut (HS03), nonmigas lainnya, serta migas. Secara kumulatif, ekspor bijih besi dan konsentrat (HS26) turun 100 persen, HS03 turun 76,32 persen, dan nonmigas lainnya turun 37,71 persen. Sebaliknya, ekspor kayu (HS44) naik 34,88 persen, dan migas (HS27) melonjak 689,76 persen.

Ekspor keenam negara utama pada Oktober 2025 tercatat US$6.642,91 ribu, naik 20,32 persen dibanding September 2025. Amerika Serikat menjadi tujuan terbesar dengan pangsa 56,11 persen dari total ekspor.

Baca Juga :  Lebaran Bantu Pulihkan Perekonomian

Sementara itu, ekspor ke enam negara utama secara kumulatif Januari–Oktober 2025 tercatat US$49.676,69 ribu, turun 1,43 persen dibanding periode yang sama 2024. Namun ekspor ke negara lainnya tumbuh signifikan, naik 132,72 persen dibanding 2024.

Adriana menjelaskan, ekspor Papua dikirim melalui pelabuhan dan bandara di wilayah Papua maupun luar Papua.

JAYAPURA– Kepala BPS Papua, Adriana Helena Carolina, menjelaskan bahwa nilai ekspor Papua pada Oktober 2025 mencapai US$15.430,59 ribu, naik 165,53 persen dibanding September 2025 yang tercatat US$5.811,22 ribu.

Ia menerangkan, ekspor Papua pada bulan tersebut terdiri dari komoditas migas dan nonmigas. Ekspor migas bernilai US$0,46 ribu, sementara ekspor nonmigas mencapai US$15.430,13 ribu.

Komoditas nonmigas didominasi oleh kayu dan barang dari kayu (HS44) senilai US$14.689,66 ribu, diikuti ikan, krustasea, dan moluska (HS03) senilai US$147,92 ribu, serta komoditas nonmigas lainnya sebesar US$592,54 ribu.

“Empat negara tujuan ekspor terbesar Papua adalah Amerika Serikat dengan nilai US$8.658,63 ribu (56,11%), Australia US$5.557,98 ribu (36,02%), Selandia Baru US$649,07 ribu (4,21%), dan Papua Nugini US$435,86 ribu (2,82%),” ujarnya, Senin (1/12).

Baca Juga :  Pertalite Bakal Dihapus, Baru Kajian dari Pertamina

Secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari–Oktober 2025 mencapai US$80.517,69 ribu, meningkat 26,51 persen dibanding periode yang sama pada 2024 sebesar US$63.647,62 ribu.

Pada Oktober 2025, ekspor tetap didominasi komoditas kayu (HS44), diikuti komoditas ikan dan hasil laut (HS03), nonmigas lainnya, serta migas. Secara kumulatif, ekspor bijih besi dan konsentrat (HS26) turun 100 persen, HS03 turun 76,32 persen, dan nonmigas lainnya turun 37,71 persen. Sebaliknya, ekspor kayu (HS44) naik 34,88 persen, dan migas (HS27) melonjak 689,76 persen.

Ekspor keenam negara utama pada Oktober 2025 tercatat US$6.642,91 ribu, naik 20,32 persen dibanding September 2025. Amerika Serikat menjadi tujuan terbesar dengan pangsa 56,11 persen dari total ekspor.

Baca Juga :  Harga Emas Terus Meroket

Sementara itu, ekspor ke enam negara utama secara kumulatif Januari–Oktober 2025 tercatat US$49.676,69 ribu, turun 1,43 persen dibanding periode yang sama 2024. Namun ekspor ke negara lainnya tumbuh signifikan, naik 132,72 persen dibanding 2024.

Adriana menjelaskan, ekspor Papua dikirim melalui pelabuhan dan bandara di wilayah Papua maupun luar Papua.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya