Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Kemendag Rencana Datangkan Bawang Putih dari China

Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan  Antar Lembaga Suhanto saat meninjau harga dan ketersediaan stok kebutuhan di Hypermart Jayapura, Jumat (3/5) kemamrin.Yohana/Cepos

JAYAPURA – Menyambut Bulan Suci Ramadan dan lebaran,  Kementerian Perdagangan (Kemendag) komitmen menjaga stabilitas harga dan  pasokan barang kebutuhan pokok (bapok).

 Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan  Antar Lembaga Suhanto mengatakan, melalui komitmen tersebut pihaknya melakukan rapat koordinasi sekaligus meninjau langsung pasar tradisional, pasar moderen hingga melihat ketersediaan  beras di gudang Bulog.

 Berdasarkan dengan hasil peninjauan langsung di lapangan, diakuinya secara umum kebutuhan bahan pokok yang terkait dengan barang-barang industri seperti gula, beras, minyak goreng masih relatif stabil atau tidak ada kenaikan dari tahun lalu sampai saat ini, yang mana beras medium Bulog Rp10.000-11.000/Kg, beras premium Rp13.000 – Rp15.000/Kg, minyak goreng curah  Rp13.000/liter, gula pasir Rp13.000 – Rp14.000/kg sedangkan untuk HET yang ditetapkan. Tercatat  harga gula Rp12.450 -Rp12.500/Kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan beras  premium Rp13.600/kg.

 “Kami harap kerja sama ini dapat mengantisipasi kenaikan permintaan, apalagi saat ini sudah mendekati bulan puasa dan lebaran. Kita akan terus memastikan kecukupan pasokan dan harga  yang stabil seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Papua,” terangnya. 

 Meski demikian, memang ada beberapa harga komoditi pertanian yang mengalami kenaikan harga seperti bawang merah Rp 60 ribu/kg, bawang putih Rp 60 ribu/kg dan cabai rawit Rp 70 ribu/kg, sedangkan untuk bahan makanan lainnya sepeeti daging ayam, daging sapid an telur harga masih relative stabil.

Baca Juga :  Bulog Akui Antisipasi Pengendalian Harga Harus Dilakukan Pasca Hari Raya

Untuk menjaga ketersediaan stok dan harga pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan juga mendatangkan komoditi ekspor untuk memenuhi permintaan bahan pokok di Jayapura, khususnya untuk stok bawang putih yang akan didatangkan dari China, sedangkan bawang merah akan didatangkan dari Surabaya dan Makasar.

 Lanjutnya, pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan  kabupaten/kota, serta Satgas Pangan untuk mengawal harga dan pasokan bahan pokok khususnya di Jayapura, agar masyarakat tidak perlu khawatir menyambut lebaran.

 Melalui kegiatan yang pihaknya lakukan, ada beberapa hal yang ingin diterapkan dalam menyambut hari raya keagamaan, seperti halnya penguatan regulasi yaitu peraturan presiden terkait penempatan   penyimpanan bahan pokok penting, harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi  (HET) beras, harga khusus, pendaftaran pelaku usaha distribusi bapok, penataan dan pembinaan  gudang, serta pencantuman label pada kemasan beras.

Baca Juga :  Harga Sayur di Pasar Sudah Kembali Normal

“Kami yakin dengan adanya koordinasi yang solid didukung penguasaan teknologi dalam bentuk ‘Sistem Informasi Harga Barang Pokok’ yang telah diluncurkan Kemendag, masyarakat dapat  melihat harga di pasar rakyat secara transparan, tidak hanya di pasar daerah Papua, tetapi juga  pasar rakyat daerah lainnya,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/5) kemarin.

Untuk ketersediaan beras sendiri, Kepala Gudang Bolog Argapura Jayapura, Mawardin mengatakan stok beras yang pihaknya sediakan Rp 12.000 ton yang dapat mencakup kebutuhan selama 6 bulan ke depan, sedangkan untuk gula pasir pihaknya sediakan 3.000 ton untuk ketersediaan selama 6 bulan. Pihaknya pastikan stok beras, gula dan minyak goreng aman tersedia, masing-masing stok bisa mencakup kebutuhan untuk 6 bulan ke depan.

 Dalam kesempatan ini, Kemendag menyarankan ritel modern untuk memasang spanduk/standing  banner yang memuat informasi ketersediaan beras, minyak goreng kemasan sederhana, gula, dan  daging beku sesuai HET.  Sementara itu, stok beras di gudang Bulog Divre Papua mencapai 30.418 ton. Jumlah tersebut  cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran, bahkan sampai tiga bulan ke  depan. (ana/ary)

Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan  Antar Lembaga Suhanto saat meninjau harga dan ketersediaan stok kebutuhan di Hypermart Jayapura, Jumat (3/5) kemamrin.Yohana/Cepos

JAYAPURA – Menyambut Bulan Suci Ramadan dan lebaran,  Kementerian Perdagangan (Kemendag) komitmen menjaga stabilitas harga dan  pasokan barang kebutuhan pokok (bapok).

 Staf Ahli Bidang Iklim Usaha dan Hubungan  Antar Lembaga Suhanto mengatakan, melalui komitmen tersebut pihaknya melakukan rapat koordinasi sekaligus meninjau langsung pasar tradisional, pasar moderen hingga melihat ketersediaan  beras di gudang Bulog.

 Berdasarkan dengan hasil peninjauan langsung di lapangan, diakuinya secara umum kebutuhan bahan pokok yang terkait dengan barang-barang industri seperti gula, beras, minyak goreng masih relatif stabil atau tidak ada kenaikan dari tahun lalu sampai saat ini, yang mana beras medium Bulog Rp10.000-11.000/Kg, beras premium Rp13.000 – Rp15.000/Kg, minyak goreng curah  Rp13.000/liter, gula pasir Rp13.000 – Rp14.000/kg sedangkan untuk HET yang ditetapkan. Tercatat  harga gula Rp12.450 -Rp12.500/Kg, minyak goreng kemasan sederhana Rp11.000/liter, dan beras  premium Rp13.600/kg.

 “Kami harap kerja sama ini dapat mengantisipasi kenaikan permintaan, apalagi saat ini sudah mendekati bulan puasa dan lebaran. Kita akan terus memastikan kecukupan pasokan dan harga  yang stabil seluruh wilayah Indonesia, khususnya di Papua,” terangnya. 

 Meski demikian, memang ada beberapa harga komoditi pertanian yang mengalami kenaikan harga seperti bawang merah Rp 60 ribu/kg, bawang putih Rp 60 ribu/kg dan cabai rawit Rp 70 ribu/kg, sedangkan untuk bahan makanan lainnya sepeeti daging ayam, daging sapid an telur harga masih relative stabil.

Baca Juga :  Pemadaman Akibat Gangguan Sistem Pompa Bahan Bakar PLTMG

Untuk menjaga ketersediaan stok dan harga pihaknya akan terus melakukan pemantauan dan juga mendatangkan komoditi ekspor untuk memenuhi permintaan bahan pokok di Jayapura, khususnya untuk stok bawang putih yang akan didatangkan dari China, sedangkan bawang merah akan didatangkan dari Surabaya dan Makasar.

 Lanjutnya, pihaknya akan terus bersinergi dengan pemerintah provinsi dan  kabupaten/kota, serta Satgas Pangan untuk mengawal harga dan pasokan bahan pokok khususnya di Jayapura, agar masyarakat tidak perlu khawatir menyambut lebaran.

 Melalui kegiatan yang pihaknya lakukan, ada beberapa hal yang ingin diterapkan dalam menyambut hari raya keagamaan, seperti halnya penguatan regulasi yaitu peraturan presiden terkait penempatan   penyimpanan bahan pokok penting, harga acuan dan Harga Eceran Tertinggi  (HET) beras, harga khusus, pendaftaran pelaku usaha distribusi bapok, penataan dan pembinaan  gudang, serta pencantuman label pada kemasan beras.

Baca Juga :  BI Papua Gelar Gebyar UMKM di Mal Jayapura

“Kami yakin dengan adanya koordinasi yang solid didukung penguasaan teknologi dalam bentuk ‘Sistem Informasi Harga Barang Pokok’ yang telah diluncurkan Kemendag, masyarakat dapat  melihat harga di pasar rakyat secara transparan, tidak hanya di pasar daerah Papua, tetapi juga  pasar rakyat daerah lainnya,” katanya kepada Cenderawasih Pos, Jumat (3/5) kemarin.

Untuk ketersediaan beras sendiri, Kepala Gudang Bolog Argapura Jayapura, Mawardin mengatakan stok beras yang pihaknya sediakan Rp 12.000 ton yang dapat mencakup kebutuhan selama 6 bulan ke depan, sedangkan untuk gula pasir pihaknya sediakan 3.000 ton untuk ketersediaan selama 6 bulan. Pihaknya pastikan stok beras, gula dan minyak goreng aman tersedia, masing-masing stok bisa mencakup kebutuhan untuk 6 bulan ke depan.

 Dalam kesempatan ini, Kemendag menyarankan ritel modern untuk memasang spanduk/standing  banner yang memuat informasi ketersediaan beras, minyak goreng kemasan sederhana, gula, dan  daging beku sesuai HET.  Sementara itu, stok beras di gudang Bulog Divre Papua mencapai 30.418 ton. Jumlah tersebut  cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga Lebaran, bahkan sampai tiga bulan ke  depan. (ana/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya