Friday, March 29, 2024
26.7 C
Jayapura

Stok Jeruk Manis Berkurang, Harga Naik

Penjual buah keliling di Entrop saat membawa berbagai jenis buah, kecuali buah jeruk manis karena stok mulai kosong di pasaran, Selasa (1/6). (FOTO; Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Buah jeruk manis di pasar tradisional kini sulit didapat. Akibat buah jeruk sudah tidak banyak dipanen petani di Koya dan Arso, Kabupaten Keerom.

 Tejo selaku penjual buah keliling di Entrop mengatakan, sudah beberapa hari ini ia tidak membawa dan menjual jeruk manis karena pedagang di Pasar Youtefa Abepura tidak banyak menjual. 

 Menurutnya, petani jeruk manis di Arso, Kabupaten Keerom banyak yang sudah tidak panen lagi. Jadi hanya beberapa petani jeruk manis saja yang panen dan dijual ke pedagang di pasar tradisonal, sehingga harganya juga naik. Biasanya Rp 15 ribu dapat 2 kg, tapi kini dijual Rp 10 ribu/kg, bahkan ada yang jual Rp 12 ribu/kg.

Baca Juga :  Jaga Stabitas Harga Pangan Melalui Gerakan Pangan Murah

  Tejo mengakui, kekosongan stok buah jeruk manis ini nantinya bisa cukup lama karena saat ini banyak petani buah jeruk mengaku pohon jeruknya sudah tidak berbuah dan  mulai berbuah lagi sekitar 3 bulan lagi.

 Hal senada juga dikatakan Yuyun, penjual buah di Pasar Youtefa Abepura bahwa saat ini memang buah jeruk manis susah dicari di pasar, karena panen buah jeruk manis dari petani di arso sudah berkurang akibat panennya bersamaan.

 Jadi saat semua petani jeuk manis di Arso sudah tidak panen lagi,  tentu stok jeruk manis di pasaran kosong. Harga per karung saja kalau normal hanya Rp 100 ribu kini bisa lebih dari Rp 150 ribu/ karung. 

Baca Juga :  Penyaluran BLT BMM Tidak Mengganggu Operasional Pos Indonesia

 Selain itu, kalau memang ada yang jual buah jeruk tentu tidak manis karena masih hijau sudah di panen untuk memenuhi permintaan pembeli. (dil/ary)

Penjual buah keliling di Entrop saat membawa berbagai jenis buah, kecuali buah jeruk manis karena stok mulai kosong di pasaran, Selasa (1/6). (FOTO; Priyadi/Cepos)

JAYAPURA-Buah jeruk manis di pasar tradisional kini sulit didapat. Akibat buah jeruk sudah tidak banyak dipanen petani di Koya dan Arso, Kabupaten Keerom.

 Tejo selaku penjual buah keliling di Entrop mengatakan, sudah beberapa hari ini ia tidak membawa dan menjual jeruk manis karena pedagang di Pasar Youtefa Abepura tidak banyak menjual. 

 Menurutnya, petani jeruk manis di Arso, Kabupaten Keerom banyak yang sudah tidak panen lagi. Jadi hanya beberapa petani jeruk manis saja yang panen dan dijual ke pedagang di pasar tradisonal, sehingga harganya juga naik. Biasanya Rp 15 ribu dapat 2 kg, tapi kini dijual Rp 10 ribu/kg, bahkan ada yang jual Rp 12 ribu/kg.

Baca Juga :  Realisasi PKB Selama Tiga Bulan Capai Rp214,1 Miliar

  Tejo mengakui, kekosongan stok buah jeruk manis ini nantinya bisa cukup lama karena saat ini banyak petani buah jeruk mengaku pohon jeruknya sudah tidak berbuah dan  mulai berbuah lagi sekitar 3 bulan lagi.

 Hal senada juga dikatakan Yuyun, penjual buah di Pasar Youtefa Abepura bahwa saat ini memang buah jeruk manis susah dicari di pasar, karena panen buah jeruk manis dari petani di arso sudah berkurang akibat panennya bersamaan.

 Jadi saat semua petani jeuk manis di Arso sudah tidak panen lagi,  tentu stok jeruk manis di pasaran kosong. Harga per karung saja kalau normal hanya Rp 100 ribu kini bisa lebih dari Rp 150 ribu/ karung. 

Baca Juga :  Jaga Stabitas Harga Pangan Melalui Gerakan Pangan Murah

 Selain itu, kalau memang ada yang jual buah jeruk tentu tidak manis karena masih hijau sudah di panen untuk memenuhi permintaan pembeli. (dil/ary)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya