JAKARTA-PT Angkasa Pura (AP) II telah menyiapkan rencana operasional dan pelayanan untuk memastikan kelancaran arus balik pada 1–4 Januari 2024. Direktur Operasi AP II Agus Haryadi menyatakan, pihaknya berfokus pada sejumlah titik penting di aspek operasi dan pelayanan. Pada aspek operasi, titik penting ini mencakup alokasi parkir pesawat, penanganan bagasi penumpang pesawat, ketersediaan moda transportasi publik, dan lalu lintas di bandara.
”Koordinasi dengan maskapai dan perusahaan ground handling terus diperkuat sehingga penanganan bagasi, mulai dari pesawat hingga ke baggage claim area di terminal penumpang dan sebaliknya, dapat berjalan baik dan lancar,” jelasnya.
AP II juga telah berkoordinasi dengan penyedia transportasi publik agar dapat melakukan rotasi armadanya. ”Di Bandara Soekarno-Hatta, kami memiliki land transport control center (LTCC) untuk memantau pergerakan transportasi darat seperti taksi, bus, dan lainnya selama 24 jam. Ini dilakukan guna memastikan ketersediaan armada bagi penumpang pesawat untuk mengantar mereka menuju lokasi tujuan,” paparnya.
Sementara itu, titik penting di aspek pelayanan berada pada manajemen terkait dengan keterlambatan penerbangan, fasilitas publik, serta proses keberangkatan maupun kedatangan. Dia mengakui, potensi keterlambatan penerbangan pasti ada karena beragam faktor.
Namun, dia memastikan bahwa maskapai dan pengelola bandara akan menjalankan manajemen delay sesuai dengan prosedur dan regulasi. ”Seluruh fasilitas publik dan pelayanan umum di bandara AP II juga dipastikan mampu memberikan pelayanan yang baik,” ujarnya.
Pada arus balik ini, 20 bandara AP II diproyeksikan melayani 935 ribu penumpang pesawat. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada hari ini (2/1) dengan jumlah penumpang mencapai 245 ribu orang. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, jumlah penumpang pada arus balik 1–4 Januari 2024 diperkirakan mencapai 615 ribu orang. (mia/syn/c14/oni)
JAKARTA-PT Angkasa Pura (AP) II telah menyiapkan rencana operasional dan pelayanan untuk memastikan kelancaran arus balik pada 1–4 Januari 2024. Direktur Operasi AP II Agus Haryadi menyatakan, pihaknya berfokus pada sejumlah titik penting di aspek operasi dan pelayanan. Pada aspek operasi, titik penting ini mencakup alokasi parkir pesawat, penanganan bagasi penumpang pesawat, ketersediaan moda transportasi publik, dan lalu lintas di bandara.
”Koordinasi dengan maskapai dan perusahaan ground handling terus diperkuat sehingga penanganan bagasi, mulai dari pesawat hingga ke baggage claim area di terminal penumpang dan sebaliknya, dapat berjalan baik dan lancar,” jelasnya.
AP II juga telah berkoordinasi dengan penyedia transportasi publik agar dapat melakukan rotasi armadanya. ”Di Bandara Soekarno-Hatta, kami memiliki land transport control center (LTCC) untuk memantau pergerakan transportasi darat seperti taksi, bus, dan lainnya selama 24 jam. Ini dilakukan guna memastikan ketersediaan armada bagi penumpang pesawat untuk mengantar mereka menuju lokasi tujuan,” paparnya.
Sementara itu, titik penting di aspek pelayanan berada pada manajemen terkait dengan keterlambatan penerbangan, fasilitas publik, serta proses keberangkatan maupun kedatangan. Dia mengakui, potensi keterlambatan penerbangan pasti ada karena beragam faktor.
Namun, dia memastikan bahwa maskapai dan pengelola bandara akan menjalankan manajemen delay sesuai dengan prosedur dan regulasi. ”Seluruh fasilitas publik dan pelayanan umum di bandara AP II juga dipastikan mampu memberikan pelayanan yang baik,” ujarnya.
Pada arus balik ini, 20 bandara AP II diproyeksikan melayani 935 ribu penumpang pesawat. Puncak arus balik diperkirakan terjadi pada hari ini (2/1) dengan jumlah penumpang mencapai 245 ribu orang. Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, jumlah penumpang pada arus balik 1–4 Januari 2024 diperkirakan mencapai 615 ribu orang. (mia/syn/c14/oni)
