Menurutnya, subsidi BBM ini memiliki beban yang tinggi bagi pemerintah, sementara pemerintah sedang berupaya memberikan bantuan langsung kepada masyarakat sehingga akan lebih baik jika subsidi BBM ditiadakan sehingga uang yang tadinya disubsidikan bisa diberikan kepada masyarakat.
“Jika pemerintah tetap bertahan memberikan subsidi BBM, jarang kan masyarakat ekonomi ke bawah atau kategori miskin dapat membeli BBM dengan jumlah banyak, sementara BBM subsidi ini banyak yang digunakan bagi masyarakat yang mampu sehingga saya piki ini harus dikaji kembali, ” jelasnya.
Selain itu, terkait dengan swasembada pangan dimana 90% pangan yang dikonsumsi masyarakat suatu negara diproduksi dari petani domestik, dan kurang dari 10% impor.
“Ini sangat penting dan harus dilakukan, seperti yang sudah berjalan di Papua Selatan (Merauke) di Papua juga harus mulai kita upayakan, jadikan lumbung kita sendiri agar tidak bergantung dari daerah lain apalagi negara lain, ” jelasnya.
Menurutnya, jika beberapa tahun sebelumnya Indonesia bisa mengekspor beras ke negara lain, seperti Vietnam, Tailand, harusnya sekarang juga demikian.
“Dengan begitu uang yang diberikan kepada masyarakat dalam artian subsidi langsung, bisa langsung dibelanjakan dan berputar didalam daerah tersebut, bagi para petani, tidak keluar ke daerah lain, ” tutup Ary Mollet. (ana/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos