Sunday, September 8, 2024
26.7 C
Jayapura

Pembebasan Pilot Susi Air Temui Jalan Buntu?

“Di doakan saja, kami sudah berupaya tidak berani menyampaikan. Jika sudah berhasil kami akan sampaikan,”  Menkopolhukam Hadi Tjahjanto

JAYAPURA – Pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Paro Egianus Kogoya nampaknya masih berada “di atas angin”, pasalnya pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Merthens (37) masih tetap dalam genggaman Egianus Kogoya dan kawan-kawan.

Bahkan, upaya pendekatan yang dilakukan selama 15 bulan belum juga membawa hasil yang positif. pendekatan dialog dengan berbagai tokoh agama, pemerintah, sampai pada kelompok-kelompok yang “berseberangan” masih menemui jalan buntu.

Dalam beberapa sumber yang dihimpun Cenderawasih Pos, Philip Mark Merthens adalah menjadi sandera paling lama di Indonesia. Pilot Susi Air itu disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada 6 Februari tahun 2023 di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Sebelumnya sandera yang pernah dilakukan oleh TPN/OPM tahun 1996 pimpinan Kelly Kwalik tahun di Mapnduma, kabupaten Jayawijaya (saat ini masuk wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan) selama 130 hari. Sandera akhirnya dibebaskan oleh Kopassus dengan dilakukannya operasi militer pimpinan Prabowo Subianto.

Baca Juga :  KKB Rilis Bakar Puskesmas, Polda Sebut Karena Puntung Rokok

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, yang ditemui wartawan mengaku pihaknya hingga kini terus berupaya untuk bisa membebaskan pilot asal Selandia Baru itu.

Bahkan, koordinasi terus dilakukan dengan para tokoh yang ada di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. “Dalam pembebasan pilot, kami masih mengiginkan pendekatan soft approach atau pendekatan lunak supaya mereka bisa membebaskan pilot,” ucap Hadi, kepada wartawan, usai membuka Rakor persiapan Pilkada di Hotel Aston, Rabu (29/5) kemarin.

Hadi mengaku, sampai hari ini pihaknya terus melakukan dialog untuk bisa mewadahi apa yang menjadi keinginan supaya pilot tersebut bisa dilepaskan. Terlebih penyanderaannya sudah lebih dari 1 tahun.

“Di doakan saja, kami sudah berupaya tidak berani menyampaikan. Jika sudah berhasil kami akan sampaikan,” kata Hadi.

Lantas apa kendala pembebasan pilot yang disandera Egianus sejak Februari lalu ? Hadi mengaku kendalanya harus dilakukan pendekatan.

Baca Juga :  Terjaring Razia, Satu Anggota KKB Tewas Didor

  Sementara itu, terkait dengan perubahan nama dari KKB, KKST ke OPM. Hadi menjelaskan jika sedang dibicarakan antara instansi terkait.

“Tujuannya adalah bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan di sini (Papua-red), nomenklaturnya akan kita lakukan koordinasi. Dan koordinasi juga kita laksanakan tinggal nanti keputusannya,” ujarnya.

Disinggung ada perubahan dalam pola penanganann di lapangan ? Hadi mangatakan tidak ada perubahan dalam penanganan di lapangan.

“Tidak ada perubahan yang dilakukan TNI-Polri dalam penanganan di lapangan, lebih ke pendekatan kesejahteraan. Kalau kegiatan kegiatan untuk operasi hanya berapa persen, itu pun hanya penegakan hukum tapi pendekatan kesejahteraan yang paling utama,” pungkasnya.

Diketahui, Pilot Susi Air bernama Capt Philip Mark Marthens disandera oleh Egianus Kogeya dan kawan kawannya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

“Di doakan saja, kami sudah berupaya tidak berani menyampaikan. Jika sudah berhasil kami akan sampaikan,”  Menkopolhukam Hadi Tjahjanto

JAYAPURA – Pemimpin Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) wilayah Paro Egianus Kogoya nampaknya masih berada “di atas angin”, pasalnya pilot Susi Air berkebangsaan Selandia Baru Philip Mark Merthens (37) masih tetap dalam genggaman Egianus Kogoya dan kawan-kawan.

Bahkan, upaya pendekatan yang dilakukan selama 15 bulan belum juga membawa hasil yang positif. pendekatan dialog dengan berbagai tokoh agama, pemerintah, sampai pada kelompok-kelompok yang “berseberangan” masih menemui jalan buntu.

Dalam beberapa sumber yang dihimpun Cenderawasih Pos, Philip Mark Merthens adalah menjadi sandera paling lama di Indonesia. Pilot Susi Air itu disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya pada 6 Februari tahun 2023 di Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Sebelumnya sandera yang pernah dilakukan oleh TPN/OPM tahun 1996 pimpinan Kelly Kwalik tahun di Mapnduma, kabupaten Jayawijaya (saat ini masuk wilayah Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan) selama 130 hari. Sandera akhirnya dibebaskan oleh Kopassus dengan dilakukannya operasi militer pimpinan Prabowo Subianto.

Baca Juga :  Kontak Tembak di Pegubin, Tiga Polisi Tertembak

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Hadi Tjahjanto, yang ditemui wartawan mengaku pihaknya hingga kini terus berupaya untuk bisa membebaskan pilot asal Selandia Baru itu.

Bahkan, koordinasi terus dilakukan dengan para tokoh yang ada di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan. “Dalam pembebasan pilot, kami masih mengiginkan pendekatan soft approach atau pendekatan lunak supaya mereka bisa membebaskan pilot,” ucap Hadi, kepada wartawan, usai membuka Rakor persiapan Pilkada di Hotel Aston, Rabu (29/5) kemarin.

Hadi mengaku, sampai hari ini pihaknya terus melakukan dialog untuk bisa mewadahi apa yang menjadi keinginan supaya pilot tersebut bisa dilepaskan. Terlebih penyanderaannya sudah lebih dari 1 tahun.

“Di doakan saja, kami sudah berupaya tidak berani menyampaikan. Jika sudah berhasil kami akan sampaikan,” kata Hadi.

Lantas apa kendala pembebasan pilot yang disandera Egianus sejak Februari lalu ? Hadi mengaku kendalanya harus dilakukan pendekatan.

Baca Juga :  Pemprov Papua Lapor KPK

  Sementara itu, terkait dengan perubahan nama dari KKB, KKST ke OPM. Hadi menjelaskan jika sedang dibicarakan antara instansi terkait.

“Tujuannya adalah bagaimana bisa menyelesaikan permasalahan di sini (Papua-red), nomenklaturnya akan kita lakukan koordinasi. Dan koordinasi juga kita laksanakan tinggal nanti keputusannya,” ujarnya.

Disinggung ada perubahan dalam pola penanganann di lapangan ? Hadi mangatakan tidak ada perubahan dalam penanganan di lapangan.

“Tidak ada perubahan yang dilakukan TNI-Polri dalam penanganan di lapangan, lebih ke pendekatan kesejahteraan. Kalau kegiatan kegiatan untuk operasi hanya berapa persen, itu pun hanya penegakan hukum tapi pendekatan kesejahteraan yang paling utama,” pungkasnya.

Diketahui, Pilot Susi Air bernama Capt Philip Mark Marthens disandera oleh Egianus Kogeya dan kawan kawannya di Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan pada 7 Februari 2023. (fia/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos   

Berita Terbaru

Artikel Lainnya