Friday, December 27, 2024
25.7 C
Jayapura

Gubenur Papua Tolak DOB

Bupati MA:  Kita Harus Jujur Fakta yang ada di Papua

SENTANI- Baru-baru ini Gubernur Papua Lukas Enembe dengan tegas menolak rencana pemerintah pusat untuk mengesahkan pemekaran daerah otonomi baru di Papua.

Ketua Asosiasi kepala daerah se-wilayah Tabi, yang juga Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, semestinya semua pihak di papua harus jujur tentang fakta yang sebenarnya.”Kita harus jujur dengan fakta yang ada,”kata Mathius Awoitauw kepada sejumlah wartawan di Sentani, Senin (30/5).

Menurut Mathius, pemekaran yang diwacanakan oleh pemerintah pusat itu berdasarkan wilayah Adat. Tentunya pemekaran DOB itu juga datang berdasarkan aspirasi dari masyarakat di setiap wilayah adat di Papua.

“Yang kita bicara berdasarkan wilayah adat. Ada aspirasi-aapirasi masyarakat. Bukan pikiran orang perorang, bukan pikiran yang bicara di jalan-jalan. Semua ada mekanismenya,” ujar Mathius.

Baca Juga :  Bawaslu Temukan Dugaan Money Politik dan Mobilisasi Massa

Dia juga menyoroti Ketua MRP Thimotius Murib, yang selalu menyebutkan adanya penolakan terhadap DOB di Papua meskipun bukan secara sah berdasarkan keputusan lembaga yang mewakili adat Papua itu.

“Kalau MRP memutuskan sesuatu itu ada mekanismenya. Ada sidang di MRP, harus melalui itu, ada berita acara, ada daftar hadir. Jadi Ketua MRP itu bicara berdasarkan hasil keputusan itu, melalui mekanisme yang diatur ,”jelasnya.

Menurutnya, aspirasi berdasarkan fakta dan kondisi itulah yang dia bawa ke publik. Terutama soal adanya penolakan namun jangan juga melupakan suara masyarakat yang menginginkan terjadinya pemekaran . Ini harus dilakukan karena, MRP mewakili adat berdasarkan wilayah adat yang ada.

Baca Juga :  Status Kota Jayapura Tanggap Darurat Selama 21 Hari Kedepan

“Aspirasi itu yang dia bawa. Pasti ada yang menolak, pasti ada yang menerima.  Itu pasti karena MRP mewakili wilayah adat, dia akan membawa aspirasi dari wilayah adat itu.  Ada pro dan ada kontra dan itu dirumuskan, diagendakan kemudian disampaikan ke publik ,” tegas politisi Nasdem itu. (roy/ary).

Bupati MA:  Kita Harus Jujur Fakta yang ada di Papua

SENTANI- Baru-baru ini Gubernur Papua Lukas Enembe dengan tegas menolak rencana pemerintah pusat untuk mengesahkan pemekaran daerah otonomi baru di Papua.

Ketua Asosiasi kepala daerah se-wilayah Tabi, yang juga Bupati Jayapura Mathius Awoitauw mengatakan, semestinya semua pihak di papua harus jujur tentang fakta yang sebenarnya.”Kita harus jujur dengan fakta yang ada,”kata Mathius Awoitauw kepada sejumlah wartawan di Sentani, Senin (30/5).

Menurut Mathius, pemekaran yang diwacanakan oleh pemerintah pusat itu berdasarkan wilayah Adat. Tentunya pemekaran DOB itu juga datang berdasarkan aspirasi dari masyarakat di setiap wilayah adat di Papua.

“Yang kita bicara berdasarkan wilayah adat. Ada aspirasi-aapirasi masyarakat. Bukan pikiran orang perorang, bukan pikiran yang bicara di jalan-jalan. Semua ada mekanismenya,” ujar Mathius.

Baca Juga :  Logistik Mulai Digeser ke Kampung-kampung

Dia juga menyoroti Ketua MRP Thimotius Murib, yang selalu menyebutkan adanya penolakan terhadap DOB di Papua meskipun bukan secara sah berdasarkan keputusan lembaga yang mewakili adat Papua itu.

“Kalau MRP memutuskan sesuatu itu ada mekanismenya. Ada sidang di MRP, harus melalui itu, ada berita acara, ada daftar hadir. Jadi Ketua MRP itu bicara berdasarkan hasil keputusan itu, melalui mekanisme yang diatur ,”jelasnya.

Menurutnya, aspirasi berdasarkan fakta dan kondisi itulah yang dia bawa ke publik. Terutama soal adanya penolakan namun jangan juga melupakan suara masyarakat yang menginginkan terjadinya pemekaran . Ini harus dilakukan karena, MRP mewakili adat berdasarkan wilayah adat yang ada.

Baca Juga :  500-an Proposal Masuk Minta Bus PON

“Aspirasi itu yang dia bawa. Pasti ada yang menolak, pasti ada yang menerima.  Itu pasti karena MRP mewakili wilayah adat, dia akan membawa aspirasi dari wilayah adat itu.  Ada pro dan ada kontra dan itu dirumuskan, diagendakan kemudian disampaikan ke publik ,” tegas politisi Nasdem itu. (roy/ary).

Berita Terbaru

Artikel Lainnya