Saturday, September 21, 2024
29.7 C
Jayapura

Yoman: Indonesia Tahu Persoalan Papua 

Pdt. Dr Socrates S Yoman MA  ( FOTO: Noel/Cepos)

JAYAPURA-Presiden Perkutuan Gereja – Gereja Baptis West Papua (PGGB WP) Pendeta Socrates S Yoman MA mengatakan Indonesia yang dijulukinya “Kolonial’ bagi orang Papua, selama ini telah melakukan kepura-puraan dalam melihat dan menyelesaikan masalah di Papua.

  “Bangsa kolonial Indonesia sudah tahu pokok masalah Papua tapi pura-pura tidak tahu dan pura-pura belum mengerti,” katanya.

  Sebagai Dewan Gereja, pihaknya juga mengatakan kepura-puraan itu dilakukan  karena memang Indonesia tidak melihat manusia Papua sebagai ciptaan Tuhan, tapi melihat sumber daya alam yang dirangkaikan dengan kepentingan Global dan negara ini.

  Hal ini membuat kebijakan yang salah dengan melihat orang Papua dari uang dan pembangunan, sementara masalah  Pelangaran HAM,  Penghilangan Rasa,  Hak Hak Orang dirampas hinga harga diri Orang Papua diinjak dengan sistim yang rasis yang berkepanjangan.

Baca Juga :  Cakupan Vaksinasi Covid-19 Masih Rendah

  “Pokok persoalan Papua bukan uang. Tapi harga diri dan martabat kemanusiaan orang asli Papua tidak bisa diukur dengan nilai uang, Pokok masalah Papua adalah harkat dan martabat kemanusiaan orang asli Papua yang direndahkan dengan kebijakan rasisme, ketidakadilan, pelanggaran berat HAM,” ujar Yoman.

  Selain itu Indonesia pun tidak memperhatikan manusia Papua secara utuh Tetapi lebih mengutamakan sumber daya alam dengan proses eksplorasi secara terstruktur sistematis koneksi dan terlembaga yang membuat orang Papua, semakin tertindas di negerinya sendiri dan alamnya dirusak namun haknya tidak diperhatikan. (oel/tri)

Pdt. Dr Socrates S Yoman MA  ( FOTO: Noel/Cepos)

JAYAPURA-Presiden Perkutuan Gereja – Gereja Baptis West Papua (PGGB WP) Pendeta Socrates S Yoman MA mengatakan Indonesia yang dijulukinya “Kolonial’ bagi orang Papua, selama ini telah melakukan kepura-puraan dalam melihat dan menyelesaikan masalah di Papua.

  “Bangsa kolonial Indonesia sudah tahu pokok masalah Papua tapi pura-pura tidak tahu dan pura-pura belum mengerti,” katanya.

  Sebagai Dewan Gereja, pihaknya juga mengatakan kepura-puraan itu dilakukan  karena memang Indonesia tidak melihat manusia Papua sebagai ciptaan Tuhan, tapi melihat sumber daya alam yang dirangkaikan dengan kepentingan Global dan negara ini.

  Hal ini membuat kebijakan yang salah dengan melihat orang Papua dari uang dan pembangunan, sementara masalah  Pelangaran HAM,  Penghilangan Rasa,  Hak Hak Orang dirampas hinga harga diri Orang Papua diinjak dengan sistim yang rasis yang berkepanjangan.

Baca Juga :  Satu Jenazah Penambang Diterbangkan ke Kampung Halaman

  “Pokok persoalan Papua bukan uang. Tapi harga diri dan martabat kemanusiaan orang asli Papua tidak bisa diukur dengan nilai uang, Pokok masalah Papua adalah harkat dan martabat kemanusiaan orang asli Papua yang direndahkan dengan kebijakan rasisme, ketidakadilan, pelanggaran berat HAM,” ujar Yoman.

  Selain itu Indonesia pun tidak memperhatikan manusia Papua secara utuh Tetapi lebih mengutamakan sumber daya alam dengan proses eksplorasi secara terstruktur sistematis koneksi dan terlembaga yang membuat orang Papua, semakin tertindas di negerinya sendiri dan alamnya dirusak namun haknya tidak diperhatikan. (oel/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya