JAYAPURA– Pengalaman pahit yang dialami seorang ibu hamil bernama Irene Sokoy ternyata belum menjadi pembelajaran yang baik untuk rumah sakit. Masih kental dirasa bagaimana sosok Irene menjadi buah bibir hingga menjadi isu nasional dan dibahas hingga ke DPR RI, kini kejadian serupa kembali terjadi.
Bedanya adalah jika Irene mencerminkan buruknya koordinasi dan administrasi, hingga tidak mendapat penanganan medis secara maksimal, kali ini seorang ibu hamil lainnya bernama Martha Ngurmetan justru meninggal saat menunggu penanganan lanjutan.
Ia meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya saat hendak melahirkan di Rumah Sakit (RS) Marthen Indey, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (26/12) sekitar pukul 03.00 WIT.
Menurut keterangan pihak keluarga, Martha masuk ke RS Marthen Indey pada Jumat (26/12) sekitar pukul 09.00 WIT berdasarkan rujukan medis. Hal tersebut disampaikan oleh Yermina Ngurmetan, perwakilan keluarga korban, kepada Cenderawasih pos melalui sambungan telepon, Sabtu (27/12).
“Kami masuk ke RS Marthen Indey sesuai rujukan. Kaka Martha rencananya melahirkan secara normal, ini adalah anak kelimanya,” ujar Yermina.
Ia menjelaskan, sejak pagi hingga siang hari, Martha sudah berada di ruang bersalin. Namun, selama berjam-jam pihak keluarga tidak melihat adanya tindakan medis signifikan selain pemeriksaan tensi darah. “Dari jam 9 pagi sampai siang tidak ada tindakan medis, hanya periksa tensi. Kami pikir mungkin masih menunggu proses normal persalinan,” jelasnya.
JAYAPURA– Pengalaman pahit yang dialami seorang ibu hamil bernama Irene Sokoy ternyata belum menjadi pembelajaran yang baik untuk rumah sakit. Masih kental dirasa bagaimana sosok Irene menjadi buah bibir hingga menjadi isu nasional dan dibahas hingga ke DPR RI, kini kejadian serupa kembali terjadi.
Bedanya adalah jika Irene mencerminkan buruknya koordinasi dan administrasi, hingga tidak mendapat penanganan medis secara maksimal, kali ini seorang ibu hamil lainnya bernama Martha Ngurmetan justru meninggal saat menunggu penanganan lanjutan.
Ia meninggal dunia bersama bayi yang dikandungnya saat hendak melahirkan di Rumah Sakit (RS) Marthen Indey, Kota Jayapura, Papua, Sabtu (26/12) sekitar pukul 03.00 WIT.
Menurut keterangan pihak keluarga, Martha masuk ke RS Marthen Indey pada Jumat (26/12) sekitar pukul 09.00 WIT berdasarkan rujukan medis. Hal tersebut disampaikan oleh Yermina Ngurmetan, perwakilan keluarga korban, kepada Cenderawasih pos melalui sambungan telepon, Sabtu (27/12).
“Kami masuk ke RS Marthen Indey sesuai rujukan. Kaka Martha rencananya melahirkan secara normal, ini adalah anak kelimanya,” ujar Yermina.
Ia menjelaskan, sejak pagi hingga siang hari, Martha sudah berada di ruang bersalin. Namun, selama berjam-jam pihak keluarga tidak melihat adanya tindakan medis signifikan selain pemeriksaan tensi darah. “Dari jam 9 pagi sampai siang tidak ada tindakan medis, hanya periksa tensi. Kami pikir mungkin masih menunggu proses normal persalinan,” jelasnya.