Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Akar Persoalan Papua yang Tak Pernah Selesai

FOTO EBRSAMA: Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, Wakapendam XVII/Cederawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, Wakil Walikota Jayapura H. Rustan Saru dan Staf ahli Kodam XVII/Cederawasih Kolonel Inf. Afrizal usai dialog, Sabtu (28/9). ( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos )

JAYAPURA- Kepolisian Daerah (Polda) Papua pastikan wilayah Papua kondusif pasca serangkaian kejadian yang terjadi di beberapa  daerah  di Papua. Meskipun kita ketahui beberapa hari yang lalu terjadi aksi pembakaran di Kabupaten Pegunungan Bintang dan terjadi penembakan di Ilaga Kabupaten Puncak serta beberapa kasus lainnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, secara akumulatif dapat terkendali. Karena diketahui para pelaku telah diamankan dan saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh Polres setempat.

Terkait dengan adanya isu yang tersebar di media sosial yang dapat menimbulkan risiko terjadinya kekacauan di Kota Jayapura, dirinya meminta masyarakat ikut mendukung menjaga keamanan dan kedamaian. 

“Terkait isu tersebut, saya minta agar kita semua menjaga keamanan dan kedamaian. Karena damai itu indah. Kita bisa hidup berdampingan dam nyaman dalam menjalani aktivitas baik dalam aktivitas kerja ataupun aktivitas kegiatan-kegiatan lainnya,” tutur Kamal dalam dialog interaktif Polisi menyapa dengan dengan tema Menyikapi dan menjawab seluruh persoalan di Papua, Sabtu (28/9).

Baca Juga :  Polisi Bubarkan Massa yang Dirikan Tenda di Depan Kantor KPU Jayawijaya

Sementara itu, Wakapendam XVII/Cederawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi mengatakan, konflik di Papua penyebabnya ada 4 akar yakni soal sejarah, pembangunan, diskriminasi dan belum tuntasnya masalah kasus-kasus yang terjadi.

“Kami sangat mendukung agar pemerintah benar-benar mendengar segala permasalahan ini dan juga menyampaikan di sini. Pada dasarnya menyelesaikan masalah itu tidak akan selesai apabila penyelesaian masalah tidak dibangun dalam satu konstruksi pemikiran yang sama. Karena dari awal kita tidak mempunyai satu konsepsi pemikiran sama tentunya ini akan selalu bertentangan,” paparnya.

Dikatakan, untuk menjelaskan masalah ini dalam satu konsepsi pemikiran bahwa NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata untuk melepaskan diri dari awal sudah berbeda. Tapi bukan berarti solusinya adalah bahwa untuk menyelesaikan masalah ini harus punya konstruksi pemikiran yang berbeda.

“Kita tidak ada hubungannya dengan pernyataan mengatakan bahwa kita gagal Indonesiakan Papua. Tentunya ini harus didukung dengan studi-studi. Tidak bisa kita membangun narasi-narasi yang tanpa didukung data dan fakta. Apabila kita mengeluarkan pernyataan sekarang ini dan tidak berdasarkan fakta di media sosial berarti kita menyebarkan hoaks,” tegasnya.

Baca Juga :  KKB Kembali Berulah di Intan Jaya

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru. MM., mengatakan Kota Jayapura terdapat berbagai macam ras, suku dan agama. Untuk itu, Pemerintah Kota Jayapura melakukan komunikasi untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di kota Jayapura terutama melalui komunikasi keagamaan.

“Jika imannya sudah kuat maka hal-hal seperti kericuhan ataupun kekacauan tidak akan terjadi lagi, karena sudah ada rasa saling menghargai dan saling memiliki serta saling menghormati,” ungkapnya.

Sementara itu, Staf ahli Kodam XVII/Cederawasih, Kolonel Inf. Afrizal mengatakan, upaya pencegahan sesuai dengan Undang-undang pemerintah dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh adat dan juga melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial pada masyarakat sebelum terjadinya konflik. (fia/nat)

FOTO EBRSAMA: Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, Wakapendam XVII/Cederawasih Letkol Inf. Dax Sianturi, Wakil Walikota Jayapura H. Rustan Saru dan Staf ahli Kodam XVII/Cederawasih Kolonel Inf. Afrizal usai dialog, Sabtu (28/9). ( FOTO : Humas Polda Papua for Cepos )

JAYAPURA- Kepolisian Daerah (Polda) Papua pastikan wilayah Papua kondusif pasca serangkaian kejadian yang terjadi di beberapa  daerah  di Papua. Meskipun kita ketahui beberapa hari yang lalu terjadi aksi pembakaran di Kabupaten Pegunungan Bintang dan terjadi penembakan di Ilaga Kabupaten Puncak serta beberapa kasus lainnya.

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, secara akumulatif dapat terkendali. Karena diketahui para pelaku telah diamankan dan saat ini sedang dilakukan penyidikan oleh Polres setempat.

Terkait dengan adanya isu yang tersebar di media sosial yang dapat menimbulkan risiko terjadinya kekacauan di Kota Jayapura, dirinya meminta masyarakat ikut mendukung menjaga keamanan dan kedamaian. 

“Terkait isu tersebut, saya minta agar kita semua menjaga keamanan dan kedamaian. Karena damai itu indah. Kita bisa hidup berdampingan dam nyaman dalam menjalani aktivitas baik dalam aktivitas kerja ataupun aktivitas kegiatan-kegiatan lainnya,” tutur Kamal dalam dialog interaktif Polisi menyapa dengan dengan tema Menyikapi dan menjawab seluruh persoalan di Papua, Sabtu (28/9).

Baca Juga :  Puluhan Kios di Pasar Phara Hangus Terbakar

Sementara itu, Wakapendam XVII/Cederawasih, Letkol Inf. Dax Sianturi mengatakan, konflik di Papua penyebabnya ada 4 akar yakni soal sejarah, pembangunan, diskriminasi dan belum tuntasnya masalah kasus-kasus yang terjadi.

“Kami sangat mendukung agar pemerintah benar-benar mendengar segala permasalahan ini dan juga menyampaikan di sini. Pada dasarnya menyelesaikan masalah itu tidak akan selesai apabila penyelesaian masalah tidak dibangun dalam satu konstruksi pemikiran yang sama. Karena dari awal kita tidak mempunyai satu konsepsi pemikiran sama tentunya ini akan selalu bertentangan,” paparnya.

Dikatakan, untuk menjelaskan masalah ini dalam satu konsepsi pemikiran bahwa NKRI Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), kata untuk melepaskan diri dari awal sudah berbeda. Tapi bukan berarti solusinya adalah bahwa untuk menyelesaikan masalah ini harus punya konstruksi pemikiran yang berbeda.

“Kita tidak ada hubungannya dengan pernyataan mengatakan bahwa kita gagal Indonesiakan Papua. Tentunya ini harus didukung dengan studi-studi. Tidak bisa kita membangun narasi-narasi yang tanpa didukung data dan fakta. Apabila kita mengeluarkan pernyataan sekarang ini dan tidak berdasarkan fakta di media sosial berarti kita menyebarkan hoaks,” tegasnya.

Baca Juga :  Buat Acara, dan Kumpulkan Orang Banyak Akan Dibubarkan

Di tempat yang sama, Wakil Wali Kota Jayapura, Ir. H. Rustan Saru. MM., mengatakan Kota Jayapura terdapat berbagai macam ras, suku dan agama. Untuk itu, Pemerintah Kota Jayapura melakukan komunikasi untuk menciptakan situasi aman dan kondusif di kota Jayapura terutama melalui komunikasi keagamaan.

“Jika imannya sudah kuat maka hal-hal seperti kericuhan ataupun kekacauan tidak akan terjadi lagi, karena sudah ada rasa saling menghargai dan saling memiliki serta saling menghormati,” ungkapnya.

Sementara itu, Staf ahli Kodam XVII/Cederawasih, Kolonel Inf. Afrizal mengatakan, upaya pencegahan sesuai dengan Undang-undang pemerintah dengan melibatkan tokoh-tokoh agama, tokoh adat dan juga melaksanakan kegiatan pembinaan teritorial pada masyarakat sebelum terjadinya konflik. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya