Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

Kiwirok Menyala Lagi, Prada Kholif Gugur

JAYAPURA-Situasi keamanan di Kabupaten Pegunungan Bintang terus  bergejolak. Aksi kontak tembak antara anggota TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali menimbulkan korban jiwa.

Seorang prajurit TNI bernama Prada Bryl Kholif Al Rohman gugur dari aksi saling tembak tersebut. Pihak TNI juga belum bisa memberikan data lebih lantaran kondisi jaringan komunikasi yang sulit tembus.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman membenarkan adanya kontak tembak berujung gugurnya satu anggota TNI.

Dijelaskan Kapendam kejadian terjadi pada Rabu (29/6) sekira pukul 15.30 WIT di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang dimana kontak tembak terjadi antara Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP Pos Kiwirok dengan KST Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo (Pangkodap XV Ngalum Kupel).

Dari kontak tembak ini satu personel TNI  atas nama Prada Beryl Kholif Al Rohman gugur. Ia tertembak di bagian paha dan kehabisan darah. “Korban gugur tertembak di paha dan kehabisan darah dan saat ini di lokasi (sore kemarin) masih berlangsung kontak tembak,” ujar Kapendam dalam rilisnya, Rabu (29/6).

Baca Juga :  Harga BBM di Yahukimo Tembus Rp 100 Ribu/Liter

Hanya saja untuk informasi lebih lanjut pihak Kodam masih menunggu perkembangan mengingat lokasi kejadian termasuk wilayah pedalaman dan terkendala jaringan komunikasi.

Secara terpisah, Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring membenarkan kejadian tersebut. “Yang gugur satu orang, Prada  Anggota Satgas Pamnas Yonif 431. Jadi terjadi kontak tembak dulu dengan kelompok Lamek Taplo pada pukul 17.15 WIT dan jenazah sementara masih di Kiwirok,” kata JO Sembiring.

Dari kejadian ini tim evakuasi segera diturunkan. “Tim sudah berada di lokasi dan segera kami lakukan evakuasi,” bebernya.

Ditanya situasi terkini, dijelaskan bahwa di Kiriwok yang menempati pos hanyalah TNI dan Polri. Dimana kelompok teroris dari Lamek Taplo menurut Danrem JO Sembiring kerap melakukan gangguan-gangguan dengan tembakan. “Memang sudah kami pantau tapi akhirnya ada yang gugur,” tutupnya.

Sementara juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sembom menyampaikan bahwa Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah menerima laporan resmi dari pasukan Kodam XV Ngalum Kupel bahwa TPNPB di bawah pimpinan Lamek A. Taplo telah menyerang Pos TNI di Kiwirok dan berhasil menembak mati seorang anggota TNI.

Baca Juga :  Ternyata Pelaku Pembunuhan di Yahukimo Ingin Mendapat Pengakuan

“Dalam hal ini TPNPB belum bisa memastikan berapa korban tapi diperkirakan bahwa ada yang mengalami luka tembak,” jelas Sebby.

Dikatakan tiga hari lalu bagian media TPNPB Kodam XV Ngalum Kupel telah mengirim pesan kepada Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM bahwa menyambut perayaan proklamasi 1 Juli 1971, TPNPB Ngalum Kupel akan lakukan serangan ke Pos Militer dan Pos Polisi Indonesia di Wilayah Distrik Kiwirok.

“Dan serangan yang telah dilakukan oleh pasukan Ngalum Kupel berhasil menembak mati seorang anggota TNI dan ini merupakan salah satu bentuk perayaan hari proklamasi 1 Juli 1971 tadi sesuai dengan janji pimpinan dan pasukan Lapek Taplo,” tutupnya. (ade/nat)

JAYAPURA-Situasi keamanan di Kabupaten Pegunungan Bintang terus  bergejolak. Aksi kontak tembak antara anggota TNI dengan Kelompok Separatis Teroris (KST) kembali menimbulkan korban jiwa.

Seorang prajurit TNI bernama Prada Bryl Kholif Al Rohman gugur dari aksi saling tembak tersebut. Pihak TNI juga belum bisa memberikan data lebih lantaran kondisi jaringan komunikasi yang sulit tembus.

Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Kav Herman Taryaman membenarkan adanya kontak tembak berujung gugurnya satu anggota TNI.

Dijelaskan Kapendam kejadian terjadi pada Rabu (29/6) sekira pukul 15.30 WIT di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang dimana kontak tembak terjadi antara Satgas Kodim Yonif PR 431/SSP Pos Kiwirok dengan KST Ngalum Kupel pimpinan Lamek Alepki Taplo (Pangkodap XV Ngalum Kupel).

Dari kontak tembak ini satu personel TNI  atas nama Prada Beryl Kholif Al Rohman gugur. Ia tertembak di bagian paha dan kehabisan darah. “Korban gugur tertembak di paha dan kehabisan darah dan saat ini di lokasi (sore kemarin) masih berlangsung kontak tembak,” ujar Kapendam dalam rilisnya, Rabu (29/6).

Baca Juga :  Kabar Pasar Ditutup Hoax

Hanya saja untuk informasi lebih lanjut pihak Kodam masih menunggu perkembangan mengingat lokasi kejadian termasuk wilayah pedalaman dan terkendala jaringan komunikasi.

Secara terpisah, Danrem 172/PWY, Brigjen TNI JO Sembiring membenarkan kejadian tersebut. “Yang gugur satu orang, Prada  Anggota Satgas Pamnas Yonif 431. Jadi terjadi kontak tembak dulu dengan kelompok Lamek Taplo pada pukul 17.15 WIT dan jenazah sementara masih di Kiwirok,” kata JO Sembiring.

Dari kejadian ini tim evakuasi segera diturunkan. “Tim sudah berada di lokasi dan segera kami lakukan evakuasi,” bebernya.

Ditanya situasi terkini, dijelaskan bahwa di Kiriwok yang menempati pos hanyalah TNI dan Polri. Dimana kelompok teroris dari Lamek Taplo menurut Danrem JO Sembiring kerap melakukan gangguan-gangguan dengan tembakan. “Memang sudah kami pantau tapi akhirnya ada yang gugur,” tutupnya.

Sementara juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB), Sebby Sembom menyampaikan bahwa Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM telah menerima laporan resmi dari pasukan Kodam XV Ngalum Kupel bahwa TPNPB di bawah pimpinan Lamek A. Taplo telah menyerang Pos TNI di Kiwirok dan berhasil menembak mati seorang anggota TNI.

Baca Juga :  Jenazah Pasutri Anggota Babinsa dan Bidan Diterbangkan ke Sidoarjo

“Dalam hal ini TPNPB belum bisa memastikan berapa korban tapi diperkirakan bahwa ada yang mengalami luka tembak,” jelas Sebby.

Dikatakan tiga hari lalu bagian media TPNPB Kodam XV Ngalum Kupel telah mengirim pesan kepada Manajemen Markas Pusat Komnas TPNPB-OPM bahwa menyambut perayaan proklamasi 1 Juli 1971, TPNPB Ngalum Kupel akan lakukan serangan ke Pos Militer dan Pos Polisi Indonesia di Wilayah Distrik Kiwirok.

“Dan serangan yang telah dilakukan oleh pasukan Ngalum Kupel berhasil menembak mati seorang anggota TNI dan ini merupakan salah satu bentuk perayaan hari proklamasi 1 Juli 1971 tadi sesuai dengan janji pimpinan dan pasukan Lapek Taplo,” tutupnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya