Tuesday, April 23, 2024
33.7 C
Jayapura

Harga Daging Sapi, Daging Ayam dan Komoditi Pertanian Naik

JAYAPURA-Menjelang hari raya Idul Fitri harga barang di pasaran khususnya bahan makanan seperti daging sapi, daging ayam dan komoditi pertanian mulai naik.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, Jumat (29/4) kemarin, harga daging sapi yang sebelumnya Rp 140.000/Kg, kemarin sudah naik menjadi Rp 150.00/Kg dan Rp 155.000/Kg untuk yang premium.

Sementara harga daging ayam khususnya ayam potong segar di pasaran juga sudah mengalami kenaikkan sejak awal Ramadan. Sehingga jelang Idul Fitri kenaikan harga ayam potong segar tidak begitu signifikan.

Dari pantauan Cenderawasih Pos harga ayam potong segar yang biasanya dijual Rp 60.000/Kg, kemarin sudah berada pada kisaran harga Rp 65.000/Kg.

Beberapa harga komoditi pertanian juga mengalami kenaikan. Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 90.000/kg, kemarin sudah naik menjadi Rp 110.000/Kg. Selain cabai rawit, harga cabai keriting dan tomat juga ikut naik.

Ima salah satu penjual daging sapi segar di Kios Barokah Pasar Youtefa, Distrik Abepura mengakui, adanya kenaikan harga daging sapi segar. Kenaikan ini karena permintaan dari masyarakat meningkat saat menjelang Lebaran dan naiknya harga daging sapi saat menjelang Lebaran juga hal biasa.

 “Harga daging sapi segar naik Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu/kg, dan tulang rusuk naiknya sampai Rp 25 ribu/kg, dari harga Rp 75 ribu naik menjadi Rp 100 ribu/kg,” ungkap Ima.

Walaupun harga daging sapi naik, namun jumlah pengunjung yang membeli juga banyak karena memang dibutuhkan untuk Lebaran.
Hal senada juga dikatakan ibu Agus penjual daging sapi segar di Jalan Baru Pasar Youtefa, Abepura yang menginformasikan kenaikan harga daging sapi mulai Jumat (29/4) kemarin.

Meskipun harga daging sapi naik, namun permintaan warga diakuinya masih tinggi. Bahkan dirinya yang biasa memotong dua ekor sapi, untuk keperluan Idul Fitri ini, pihaknya memotong enam sampai tujuh ekor sapi yang akan dijual Sabtu (30/4) dan Minggu (1/5) besok.

Baca Juga :  Grand Abe Hotel Berikan Promo Kamar dan Wedding

 “Pemesanan daging sapi segar dan tulang rusuk sangat tinggi jelang Lebaran. Saya potong sapi biasanya 2 ekor kini menjadi 6 sampai 7 ekor,”ucapnya.

 Diakui, selain daging dan tulang iga sapi yag banyak dibeli, warga juga banyak yang memesan bakso. Biasanya dalam pemesanan bakso, satu paket dengan daging dan bumbunya lalu digiling dan harganya kini menjadi Rp 180 ribu/kg.

 Sementara itu, Abas penjual daging sapi segar di Dok V atas, Distrik Jayapura Utara juga mengakui adanya kenaikan harga daging sapi. Dirinya biasanya menjual Rp 140 ribu/kg kini menjadi Rp 150 ribu/Kg.

Abas juga mengakui jelang Idul Fitri banyak masyarakat yang membeli daging sapi segar untuk membuat pentol bakso, daging coto Makassar. Tingginya permintaan masyarakat ini mendorong penjual daging sapi untuk menambah jumlah sapi yang dipotong. Seperti saat ini ia memotong 2 ekor sapi dari sebelumnya hanya 1 ekor sapi.

Secara terpisah Suci penjual ayam potong segar menyebutkan, harga ayam potong segar biasanya hanya Rp 60 ribu/Kg, saat ini menjadi Rp 65 ribu/Kg. “Pembeli saat ini masih normal dan kemungkinan akan meningkat Sabtu dan Minggu atau H-2 dan H-1 Idul Fitri,” tuturnya.

Suci menyebutkan stok ayam potong segar masih aman, karena peternak ayam sudah jauh jauh hari menyiapkan bibitnya untuk dipelihara dan bisa dipanen jelang Lebaran.

Menurutnya, tidak hanya ayam potong segar  yang banyak dicari. Ayam potong beku juga banyak dicari dan harganya juga bervariasi perkgnya bisa sampai Rp 38 ribu.

“Biasanya perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran, penjual ayam potong segar dan ayam beku selalu mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini disebabkan permintaan masyarakat sangat banyak sekali dan tidak hanya ayam untuk daging sapi juga banyak yang mencarinya sehingga wajar jika harga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya permintaan pembeli,” tambahnya.

Baca Juga :  Pesatnya Pembangunan Membuat Lahan Pertanian Berkurang

Untuk komiditi pertanian,  Hasan penjual komoditi pertanian di Pasar Youtefa menyampaikan bahwa harga komoditi pertanian tidak bisa ditebak. Karena harganya selalu bisa naik dan bisa turun, apalagi saat ini menjelang Lebaran harga beberapa komoditi pertanian mengalami kenaikan.

Untuk harga cabai rawit saja sudah Rp 110.000/Kg. Padahal sebelumnya hanya Rp80.000 sampai Rp 90.000/Kg.

Untuk harga cabai keriting  sebelumnya hanya Rp 60.000 sampai Rp 70.000/Kg, kini menjadi Rp 90.000/Kg dan harga tomat Rp 8.000  mengalami kenaikkan menjadi Rp 10.000-Rp 12.000/Kg.

Komoditi pertanian lainnya seperti bawang merah dan bawang putih hingga kemarin belum mengalami kenaikan. Bawang merah dibanderol Rp 40.000 ribu/Kg, dan bawang merah Rp 45.000/Kg.
Hal senada juga disampaikan Amir pedagang komoditi pertanian di Pasar Youtefa Abepura.  Menurut Amir, jelang Idul Fitri pengunjung di pasar sudah mulai meningkat. Namun puncak pengunjungdi pasar diperkirakan pada H-2 dan H-1.

“Diperkirakan harga komoditi pertanian bisa terus  naik seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun saat ini naiknya tidak terlalu signifikan dibanding dengan sebelumnya. Karena pernah menjelang Lebaran harga cabai rawit bisa sampai Rp 200.000/Kg, tapi saat ini masih Rp 110.000/Kg. Biasanya naiknya harga cabai rawit dipicu karena cabai kiriman dari Sulawesi tidak datang yang akhirnya membuat harga cabai lokal naik. Tapi jika cabai kiriman banyak dikirim maka harga cabai lokal bisa ditekan,” tutupnya.

Selain berbelanja bahan makanan, warga yang akan merayakan Idul Fitri juga mulai berburu pakaian.

General Manager Saga Retail Group Jayapura Harris Manuputty mengakui, jumlah pengunjung Saga Retail Group Jayapura memang sudah mengalami peningkatan semenjak THR karyawan dan PNS, TNI-Polri serta pejabat negara telah dibayarkan. Namun untuk puncak pengunjung dalam berbelanja akan dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu karena pas bertepatan pekan liburan sehingga pengunjung dipastikan akan naik signifikan dari hari sebelumnya.(dil/nat)

JAYAPURA-Menjelang hari raya Idul Fitri harga barang di pasaran khususnya bahan makanan seperti daging sapi, daging ayam dan komoditi pertanian mulai naik.

Dari pantauan Cenderawasih Pos, Jumat (29/4) kemarin, harga daging sapi yang sebelumnya Rp 140.000/Kg, kemarin sudah naik menjadi Rp 150.00/Kg dan Rp 155.000/Kg untuk yang premium.

Sementara harga daging ayam khususnya ayam potong segar di pasaran juga sudah mengalami kenaikkan sejak awal Ramadan. Sehingga jelang Idul Fitri kenaikan harga ayam potong segar tidak begitu signifikan.

Dari pantauan Cenderawasih Pos harga ayam potong segar yang biasanya dijual Rp 60.000/Kg, kemarin sudah berada pada kisaran harga Rp 65.000/Kg.

Beberapa harga komoditi pertanian juga mengalami kenaikan. Harga cabai rawit yang sebelumnya Rp 90.000/kg, kemarin sudah naik menjadi Rp 110.000/Kg. Selain cabai rawit, harga cabai keriting dan tomat juga ikut naik.

Ima salah satu penjual daging sapi segar di Kios Barokah Pasar Youtefa, Distrik Abepura mengakui, adanya kenaikan harga daging sapi segar. Kenaikan ini karena permintaan dari masyarakat meningkat saat menjelang Lebaran dan naiknya harga daging sapi saat menjelang Lebaran juga hal biasa.

 “Harga daging sapi segar naik Rp 5 ribu sampai Rp 10 ribu/kg, dan tulang rusuk naiknya sampai Rp 25 ribu/kg, dari harga Rp 75 ribu naik menjadi Rp 100 ribu/kg,” ungkap Ima.

Walaupun harga daging sapi naik, namun jumlah pengunjung yang membeli juga banyak karena memang dibutuhkan untuk Lebaran.
Hal senada juga dikatakan ibu Agus penjual daging sapi segar di Jalan Baru Pasar Youtefa, Abepura yang menginformasikan kenaikan harga daging sapi mulai Jumat (29/4) kemarin.

Meskipun harga daging sapi naik, namun permintaan warga diakuinya masih tinggi. Bahkan dirinya yang biasa memotong dua ekor sapi, untuk keperluan Idul Fitri ini, pihaknya memotong enam sampai tujuh ekor sapi yang akan dijual Sabtu (30/4) dan Minggu (1/5) besok.

Baca Juga :  Fundamental Ekonomi Indonesia Masih Sangat Baik

 “Pemesanan daging sapi segar dan tulang rusuk sangat tinggi jelang Lebaran. Saya potong sapi biasanya 2 ekor kini menjadi 6 sampai 7 ekor,”ucapnya.

 Diakui, selain daging dan tulang iga sapi yag banyak dibeli, warga juga banyak yang memesan bakso. Biasanya dalam pemesanan bakso, satu paket dengan daging dan bumbunya lalu digiling dan harganya kini menjadi Rp 180 ribu/kg.

 Sementara itu, Abas penjual daging sapi segar di Dok V atas, Distrik Jayapura Utara juga mengakui adanya kenaikan harga daging sapi. Dirinya biasanya menjual Rp 140 ribu/kg kini menjadi Rp 150 ribu/Kg.

Abas juga mengakui jelang Idul Fitri banyak masyarakat yang membeli daging sapi segar untuk membuat pentol bakso, daging coto Makassar. Tingginya permintaan masyarakat ini mendorong penjual daging sapi untuk menambah jumlah sapi yang dipotong. Seperti saat ini ia memotong 2 ekor sapi dari sebelumnya hanya 1 ekor sapi.

Secara terpisah Suci penjual ayam potong segar menyebutkan, harga ayam potong segar biasanya hanya Rp 60 ribu/Kg, saat ini menjadi Rp 65 ribu/Kg. “Pembeli saat ini masih normal dan kemungkinan akan meningkat Sabtu dan Minggu atau H-2 dan H-1 Idul Fitri,” tuturnya.

Suci menyebutkan stok ayam potong segar masih aman, karena peternak ayam sudah jauh jauh hari menyiapkan bibitnya untuk dipelihara dan bisa dipanen jelang Lebaran.

Menurutnya, tidak hanya ayam potong segar  yang banyak dicari. Ayam potong beku juga banyak dicari dan harganya juga bervariasi perkgnya bisa sampai Rp 38 ribu.

“Biasanya perayaan hari besar keagamaan seperti Lebaran, penjual ayam potong segar dan ayam beku selalu mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal ini disebabkan permintaan masyarakat sangat banyak sekali dan tidak hanya ayam untuk daging sapi juga banyak yang mencarinya sehingga wajar jika harga mengalami kenaikan seiring dengan meningkatnya permintaan pembeli,” tambahnya.

Baca Juga :  Tukang Ledeng Komitmen Berikan Pelayanan Prima

Untuk komiditi pertanian,  Hasan penjual komoditi pertanian di Pasar Youtefa menyampaikan bahwa harga komoditi pertanian tidak bisa ditebak. Karena harganya selalu bisa naik dan bisa turun, apalagi saat ini menjelang Lebaran harga beberapa komoditi pertanian mengalami kenaikan.

Untuk harga cabai rawit saja sudah Rp 110.000/Kg. Padahal sebelumnya hanya Rp80.000 sampai Rp 90.000/Kg.

Untuk harga cabai keriting  sebelumnya hanya Rp 60.000 sampai Rp 70.000/Kg, kini menjadi Rp 90.000/Kg dan harga tomat Rp 8.000  mengalami kenaikkan menjadi Rp 10.000-Rp 12.000/Kg.

Komoditi pertanian lainnya seperti bawang merah dan bawang putih hingga kemarin belum mengalami kenaikan. Bawang merah dibanderol Rp 40.000 ribu/Kg, dan bawang merah Rp 45.000/Kg.
Hal senada juga disampaikan Amir pedagang komoditi pertanian di Pasar Youtefa Abepura.  Menurut Amir, jelang Idul Fitri pengunjung di pasar sudah mulai meningkat. Namun puncak pengunjungdi pasar diperkirakan pada H-2 dan H-1.

“Diperkirakan harga komoditi pertanian bisa terus  naik seperti tahun-tahun sebelumnya. Namun saat ini naiknya tidak terlalu signifikan dibanding dengan sebelumnya. Karena pernah menjelang Lebaran harga cabai rawit bisa sampai Rp 200.000/Kg, tapi saat ini masih Rp 110.000/Kg. Biasanya naiknya harga cabai rawit dipicu karena cabai kiriman dari Sulawesi tidak datang yang akhirnya membuat harga cabai lokal naik. Tapi jika cabai kiriman banyak dikirim maka harga cabai lokal bisa ditekan,” tutupnya.

Selain berbelanja bahan makanan, warga yang akan merayakan Idul Fitri juga mulai berburu pakaian.

General Manager Saga Retail Group Jayapura Harris Manuputty mengakui, jumlah pengunjung Saga Retail Group Jayapura memang sudah mengalami peningkatan semenjak THR karyawan dan PNS, TNI-Polri serta pejabat negara telah dibayarkan. Namun untuk puncak pengunjung dalam berbelanja akan dilakukan pada hari Sabtu dan Minggu karena pas bertepatan pekan liburan sehingga pengunjung dipastikan akan naik signifikan dari hari sebelumnya.(dil/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya