Wednesday, April 24, 2024
27.7 C
Jayapura

RSUD Jayapura Siapkan Ruangan Khusus

drg. Aloysius Giay, M.Kes ( FOTO: Gamel/Cepos)

Sosialisasi Antisipasi Virus Korona Harus Masive

JAYAPURA-Meskipun sampai saat ini belum ditemukan adanya pasien yang terinfeksi virus Korona, namun RSUD Jayapura sudah mengambil langkah antisipasi.

Direktur RSUD Jayapura,  drg. Aloysius Giay, M.Kes., mengaku sudah melakukan koordinasi lintas sektoral dengan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah)  untuk melakukan penanganan awal termasuk sosialisasi. “Kami sudah rapat untuk membahas upaya apa yang harus segera dilakukan dan saya pikir teman-teman sudah siap mengantisipasi. Kami sudah bentuk tim siaga termasuk melakukan deteksi dini,” kata Aloysius kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

RSUD Jayapura menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, juga sudah menyiapkan ruangan khusus apabila ada ditemukan pasien suspect. “Itu untuk antisipasi saja yang jelas ruangan khusus untuk pasien suspect sudah kami siapkan,” jelasnya.

Mengenai informasi adanya pasien suspect di Sorong, Papua Barat, menurutnya pasien tersebut belum bisa dinyatakan positif karena masih menunggu hasil laboratorium. “Pasien itu masih suspect atau bahasanya masih dicurigai atau diduga.  Kita sama-sama masih menunggu hasil,” tuturnya. 

Baca Juga :  Kapolresta Jadi Komandan Upacara di Stadion GBK

Ia juga menyarankan agar warga yang mengalami gejala demam, sesak nafas, pilek batuk sebaiknya segera dibawa ke Puskesmas . “Apalagi dua minggu terakhir ada perjalanan ke luar, sebaiknya memeriksakan diri,” tambahnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPR Papua, Yulianus Rumboirussy melihat wabah penyebaran virus Korona di China sangat cepat pergerakannya. Sebab dalam hitungan hari  jumlah korban terus bertambah. Kondisi ini diakuinya membuat kekhawatiran yang juga masive di tengah masyarakat. Ia menyebut perlu upaya segera untuk pencegahan atau antisipasi. 

“Virus ini cukup mengerikan dan jika kita lihat berita, sudah banyak yang jadi korban. Bahkan karena pasien terlalu banyak, ada juga tenaga medis yang stres. Kami berharap virus ini tidak masuk ke Indonesia apalagi Papua, bahaya sekali,” kata Rumboirussy menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Selasa (28/1). 

Baca Juga :  Polisi Sebut Ada Luka pada Organ Vital Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan

 Ia berpendapat jika berbicara situasi yang buruk dimana virus tersebut positif ada di Papua, Rumboirussy melihat Papua belum sepenuhnya siap untuk menanganinya. Karena penyebarannya sangat cepat. “Saya berharap jangan dulu ada yang seperti ini, bahaya sekali. Kita belum siap dengan musibah seperti itu dan jangan sampai ada,” katanya sambil geleng-geleng kepala.

 Untuk itu, dirinya meminta dinas kesehatan dan OPD lainnya bisa sama-sama mensosialisasikan hal-hal apa yang perlu dilakukan, untuk mencegah penyebaran virus. Upaya antisipasi seperti apa yang patut dilakukan masyarakat agar bisa ikut menjaga diri dengan upaya dini. 

 “Itu yang juga penting. Kita belum tahu bagaimana cara mencegah virus menyebar. Apakah hanya cukup menggunakan masker atau seperti apa. Nah ini yang perlu diketahui publik dan sebisa mungkin masive dilakukan,” imbuhnya.  (ade/nat)

drg. Aloysius Giay, M.Kes ( FOTO: Gamel/Cepos)

Sosialisasi Antisipasi Virus Korona Harus Masive

JAYAPURA-Meskipun sampai saat ini belum ditemukan adanya pasien yang terinfeksi virus Korona, namun RSUD Jayapura sudah mengambil langkah antisipasi.

Direktur RSUD Jayapura,  drg. Aloysius Giay, M.Kes., mengaku sudah melakukan koordinasi lintas sektoral dengan sejumlah OPD (Organisasi Perangkat Daerah)  untuk melakukan penanganan awal termasuk sosialisasi. “Kami sudah rapat untuk membahas upaya apa yang harus segera dilakukan dan saya pikir teman-teman sudah siap mengantisipasi. Kami sudah bentuk tim siaga termasuk melakukan deteksi dini,” kata Aloysius kepada Cenderawasih Pos, kemarin.

RSUD Jayapura menurut mantan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua, juga sudah menyiapkan ruangan khusus apabila ada ditemukan pasien suspect. “Itu untuk antisipasi saja yang jelas ruangan khusus untuk pasien suspect sudah kami siapkan,” jelasnya.

Mengenai informasi adanya pasien suspect di Sorong, Papua Barat, menurutnya pasien tersebut belum bisa dinyatakan positif karena masih menunggu hasil laboratorium. “Pasien itu masih suspect atau bahasanya masih dicurigai atau diduga.  Kita sama-sama masih menunggu hasil,” tuturnya. 

Baca Juga :  Polisi Sebut Ada Luka pada Organ Vital Putri Pj Gubernur Papua Pegunungan

Ia juga menyarankan agar warga yang mengalami gejala demam, sesak nafas, pilek batuk sebaiknya segera dibawa ke Puskesmas . “Apalagi dua minggu terakhir ada perjalanan ke luar, sebaiknya memeriksakan diri,” tambahnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua DPR Papua, Yulianus Rumboirussy melihat wabah penyebaran virus Korona di China sangat cepat pergerakannya. Sebab dalam hitungan hari  jumlah korban terus bertambah. Kondisi ini diakuinya membuat kekhawatiran yang juga masive di tengah masyarakat. Ia menyebut perlu upaya segera untuk pencegahan atau antisipasi. 

“Virus ini cukup mengerikan dan jika kita lihat berita, sudah banyak yang jadi korban. Bahkan karena pasien terlalu banyak, ada juga tenaga medis yang stres. Kami berharap virus ini tidak masuk ke Indonesia apalagi Papua, bahaya sekali,” kata Rumboirussy menjawab pertanyaan Cenderawasih Pos, Selasa (28/1). 

Baca Juga :  Sudah Nyepi Lebih Dulu, Masyarakat Diminta Eling Dengan Kondisi Saat Ini

 Ia berpendapat jika berbicara situasi yang buruk dimana virus tersebut positif ada di Papua, Rumboirussy melihat Papua belum sepenuhnya siap untuk menanganinya. Karena penyebarannya sangat cepat. “Saya berharap jangan dulu ada yang seperti ini, bahaya sekali. Kita belum siap dengan musibah seperti itu dan jangan sampai ada,” katanya sambil geleng-geleng kepala.

 Untuk itu, dirinya meminta dinas kesehatan dan OPD lainnya bisa sama-sama mensosialisasikan hal-hal apa yang perlu dilakukan, untuk mencegah penyebaran virus. Upaya antisipasi seperti apa yang patut dilakukan masyarakat agar bisa ikut menjaga diri dengan upaya dini. 

 “Itu yang juga penting. Kita belum tahu bagaimana cara mencegah virus menyebar. Apakah hanya cukup menggunakan masker atau seperti apa. Nah ini yang perlu diketahui publik dan sebisa mungkin masive dilakukan,” imbuhnya.  (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya