Sementara itu, Penanggung jawab LCT CITA XX, Muflihudddin mengatakan, sebelum berangkat, Kapten Junaidi selaku Nahkoda Kapal LCT Cita XX telah berkoordinasi dengan pihak penanggungjawab dan melakukan pemeriksaan secara menyeluruh terhadap kapal, mulai dari sistem navigasi, mesin hingga cara mengikat barang-barang yang ada di kapal serta ketersediaan bahan makanan dan bahan bakar.
Kata Muflihuddin, setelah tahapan final check dilakukan selama dua hari, kapal dinyatakan sudah memenuhi standar operasi oleh para perwira yang mengoperasikan kapal tersebut, barulah diterbitkan surat izin berlayar (SIB).
Muflihuddin menjelaskan, untuk ketersediaan makanan sendiri dipersiapkan untuk stok selama satu bulan dan diperkirakan bertahan hingga 21 hari. Begitu pula bahan bakar. Ketersediaan ini sudah dibulatkan untuk pergi dan pulangnya kapal tersebut yang diperkirakan akan memakan waktu selama kurang lebih 11 hari.
“Jadi berapa yang diminta (Kapten untuk bahan bakar) itu yang kami isikan. Begitupun dengan bahan makanan,” ungkap Muflihuddin, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (26/7/2024).
Lalu, ditanyanya terkait alat komunikasi yang digunakan oleh kapten serta awal kapal LCT Cita XX, kata mufli seharusnya bisa lewat telepon satelit. Namun, kini kartu Thuraya yang digunakan sebagai penangkap signal di telepon satelit sudah tidak aktif sehingga tidak dapat difungsikan.
Kendati demikian, Muflihuddin mengklaim bahwa semua alat navigasi berfungsi dengan baik.
Mufli menyebutkan, kontak terakhir antara pihak penanggungjawab dengan kapten beserta seluruh awak kapal LCT Cita XX terjadi pada tanggal 15 Juli 2024.
Adapun nama-nama 12 penumpang diantaranya adalah, Junaidi sebagai Nahkoda, Dedi Irawan sebagai Mualim, M Arif Efenfi sebagai KKM, Haikal selaku Oil Man, Rusli selaku Juru Mudi, Agiera sebagai Koki, Nimrot Ganda Tua Hutagaol, Lukman Hakim, Samsudin, Asmoro Prionugroho, Suherman Saragih, dan Al Hakim Thanta.
Muflihuddin membenarkan, kapal LCT Cita XX berangkat menuju Yahukimo dengan membawa muatan sebanyak kurang lebih 70 ton. Katanya, kapal itu masih mampu memuat beban hingga 100 ton.
Di Mimika, kapal LCT Cita XX baru delapan bulan beroperasi dan kejadian ini merupakan yang pertama kalinya dialami. Pihaknya juga berkomunikasi secara intens dengan pihak keluarga korban selama hilangnya kapal tersebut.
“Kalau untuk keluarga alhamdulillah saya yang tangani langsung komunikasinya dan belum pernah terjadi miss-komunikasi,” pungkasnya. (mww/tri)
12 Awak Kapal LCT Cita XX
1. Junaidi Nahkoda,
2. Dedi Irawan Mualim/L,
3. M Arif Efendi KKM
4. Haikal Oil Man
5. Rusli Juru Mudi
6. Agiera Koki
7. Nimrot G Tua ABK
8. Lukman Hakim ABK
9. Samsudin ABK
10. Asmoro ABK
11. Suherman ABK
12. Alhakim ABK
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos