Thursday, May 9, 2024
24.7 C
Jayapura

Sekolah dan Kantor Pemerintah Tutup

Dampak Teror Kontak Tembak di Intan Jaya


Tim Gabungan saat melakukan olah TKP terkait kasus penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (26/9). ( FOTO: Humas Polda)

JAYAPURA- Pelayanan publik bagi masyarakat di Kabupaten Intan Jaya terkendala karena aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang terjadi di wilayah tersebut sejak beberapa waktu terakhir.

Sebagaimana masyarakat merasa ketakutan untuk beraktivitas. Hal ini akibat ancaman teror yang telah menyebabkan 2 aparat keamanan dan 3 warga sipil meninggal dunia di Kabupaten Intan Jaya.

Kapolres Intan Jaya AKBP Wayan G Antara mengaku, tak ada aktivitas masyarakat dan pemerintahan. Yang ada hanyalah patroli pengamanan yang dilakukan TNI-Polri serta para tenaga medis yang standby berada di rumah sakit.

“Di Intan Jaya jangankan sekolah, kantor pemerintahan pun tidak buka. Yang buka hanya Puskesmas dan rumah sakit, tidak ada pelayanan publik lainnya,” kata Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (27/9).

Baca Juga :  Kunjungi Pemda Keerom, BTM Akan Berikan Beberapa Bantuan

Demi keamanan warga yang ada di wilayah hukumnya, Kapolres Wayan Antara mengaku sejak satu bulan terakhir pihaknya membatasi aktivitas masyarakat terutama para tukang ojek untuk tidak melayani masyarakat di tengah malam.

“Saya batasi aktivitas tukang ojek hingga pukul 16.00 WIT. Selain itu jangan terlalu jauh keluar kota. Kami batasi demi keamanan mereka,” ucap Kapolres.

Sementara itu, secara terpisah Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, Tim Gabungan lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.

Olah TKP tersebut dilakukan di lokasi TKP kasus penembakan terhadap almarhum Pratu Dwi Akbar, almarhum Pdt. Yeremias Zanambani dan almarhum Serka Sahlan. Tim gabungan TNI-Polri yang lakukan olah TKP dipimpin Ipda Y. Urbinas, didampingi langsung Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G. Antara.

Baca Juga :  Pasca Gangguan KKB, Polisi Tingkatkan Patroli

“Tiga lokasi dilaksanakannya olah TKP yakni, Pos TNI Satgas Apter Hitadipa, Kampung Bomba Distrik Hitadipa dan Kampung Sugapa Lama, Distrik Hitadipa,” kata Kamal.

Dikatakan, olah TKP yang dilaksanakan oleh tim gabungan TNI-Polri guna mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait penembakan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Sehingga mendapatkan titik terang dari retetan kasus penembakan tersebut.

Olah TKP tersebut lanjut Kamal, sebagaimana dalam kurun dua bulan terakhir ini telah terjadi kasus kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Kabupaten Intan Jaya. Dimana dari kejadian tersebut menyebabkan  jatuhnya korban jiwa.

“Aparat TNI-Polri akan melakukan penegakkan hukum terhadap kelompok tersebut, karena sudah meresahkan warga yang ada di sekitar daerah tersebut,” pugkasnya. (fia/nat)

Dampak Teror Kontak Tembak di Intan Jaya


Tim Gabungan saat melakukan olah TKP terkait kasus penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya, Sabtu (26/9). ( FOTO: Humas Polda)

JAYAPURA- Pelayanan publik bagi masyarakat di Kabupaten Intan Jaya terkendala karena aksi Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), yang terjadi di wilayah tersebut sejak beberapa waktu terakhir.

Sebagaimana masyarakat merasa ketakutan untuk beraktivitas. Hal ini akibat ancaman teror yang telah menyebabkan 2 aparat keamanan dan 3 warga sipil meninggal dunia di Kabupaten Intan Jaya.

Kapolres Intan Jaya AKBP Wayan G Antara mengaku, tak ada aktivitas masyarakat dan pemerintahan. Yang ada hanyalah patroli pengamanan yang dilakukan TNI-Polri serta para tenaga medis yang standby berada di rumah sakit.

“Di Intan Jaya jangankan sekolah, kantor pemerintahan pun tidak buka. Yang buka hanya Puskesmas dan rumah sakit, tidak ada pelayanan publik lainnya,” kata Kapolres saat dikonfirmasi Cenderawasih Pos, Minggu (27/9).

Baca Juga :  Diduga Karena Dana Bansos, Tiga Tukang Ojek Disandera

Demi keamanan warga yang ada di wilayah hukumnya, Kapolres Wayan Antara mengaku sejak satu bulan terakhir pihaknya membatasi aktivitas masyarakat terutama para tukang ojek untuk tidak melayani masyarakat di tengah malam.

“Saya batasi aktivitas tukang ojek hingga pukul 16.00 WIT. Selain itu jangan terlalu jauh keluar kota. Kami batasi demi keamanan mereka,” ucap Kapolres.

Sementara itu, secara terpisah Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal mengatakan, Tim Gabungan lakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) terkait kasus penembakan di Distrik Hitadipa, Kabupaten Intan Jaya.

Olah TKP tersebut dilakukan di lokasi TKP kasus penembakan terhadap almarhum Pratu Dwi Akbar, almarhum Pdt. Yeremias Zanambani dan almarhum Serka Sahlan. Tim gabungan TNI-Polri yang lakukan olah TKP dipimpin Ipda Y. Urbinas, didampingi langsung Kapolres Intan Jaya AKBP I Wayan G. Antara.

Baca Juga :  Tingkatkan Kinerja dan Pelayanan

“Tiga lokasi dilaksanakannya olah TKP yakni, Pos TNI Satgas Apter Hitadipa, Kampung Bomba Distrik Hitadipa dan Kampung Sugapa Lama, Distrik Hitadipa,” kata Kamal.

Dikatakan, olah TKP yang dilaksanakan oleh tim gabungan TNI-Polri guna mengumpulkan bukti-bukti kuat terkait penembakan yang terjadi di Kabupaten Intan Jaya. Sehingga mendapatkan titik terang dari retetan kasus penembakan tersebut.

Olah TKP tersebut lanjut Kamal, sebagaimana dalam kurun dua bulan terakhir ini telah terjadi kasus kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Kabupaten Intan Jaya. Dimana dari kejadian tersebut menyebabkan  jatuhnya korban jiwa.

“Aparat TNI-Polri akan melakukan penegakkan hukum terhadap kelompok tersebut, karena sudah meresahkan warga yang ada di sekitar daerah tersebut,” pugkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya