“Walaupun Rojali tidak memiliki spot khusus, tetapi ajakan itu tetap ada. Karena mobilitas teman-teman ini cukup tinggi, jadi itu yang saling ajak yang satu dengan yang lain dengan sosial media,” jelas Gibran. Pada prinsipnya kata Gibran, HIV tidak seseram yang dibayangkan. Hanya saja masyarakat belum menerima HIV ini sebagai hal yang biasa saja berbeda dengan Covid yang harus ditakutkan.
“Ini adalah PR-nya kita untuk bisa menjelaskannya kepada masyarakat,” tandasnya. Lebih lanjut Dewan pengawas Komunitas Rojali itu mengatakan bahwa Rojali Papua pernah menyelenggarakan duta HIV-AIDS tingkat kota Jayapura. Dengan adanya duta itu, Rojali Papua berkolaborasi dengan Dinas Kesehatan Kota Jayapura.
“Dari segi kampanye kita (Rojali) telah melakukan. Dan Rojali Papua ada dalam komunitas yang resmi dan punya legalitas,” pungkasnya. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos