Saturday, April 27, 2024
33.7 C
Jayapura

TNI Siaga di Enam Titik Pintu Masuk Kota Wamena

WAMENA –Kodim 1702/ Jayawijaya melarang warga, simpatisan, dan keluarga korban untuk tidak membawa sajam dalam penyelesaian masalah kerusuhan di Sinakma Kamis (23/2) lalu.

Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH, MH menyatakan perkembangan situasi pasca kekejadian sampai saat ini kondusifitas di wilayah Jayawijaya masih rawan kondusif, ketahui bersama rawan itu karena sejak semalam ada pembacokan dua orang, yang saat ini dirawat di rumah sakit, tapi secara umum kondusif.

“ TNI/ Polri terus melakukan patroli bersama keliling hingga pagi, 2 mobil 4 motor,  dan selanjutnya personel TNI yang aada kami bagi menjadi 6 titik  pintu masuk ke Kota Wamena  seperti di Sinakma dan Honai lama selanjutnya  sebagian tim di  Sinakma, Honelama,  Hom –hom, Pike, Wesaput dan Wouma itu itu mata pintu yang menghubungkan wilayah distrik dengan kota ini.”ungkapnya Senin (27/2) saat  ditemui di Kodim

Baca Juga :  Plato Marani Eksis di Yapen, Polisi Terbitkan DPO

Ia menyatakan Isu yang berkembang tadi malam yang tersebar di media massa akan ada pengerahan seluruh masyarakat dengan kelengkapan senjata perang seperti parang, kampak panah dan tombak, untuk menyelesaikan masalah besok yang tempatnya akan dibicarakan sore ini dengan Forkopimda, itu adalah hoax,

“Pemerintah daerah, tokoh dan masyarakat , keluarga korban bersepakat menyampaikan penyelesaian masalah tidak dengan membawa alat tajam. Kami sampaikan tidak adanya pengerahan massa dari kabupaten lain dengan masanya dengan peralatan alat tajam kami tidak akan mengizinkan masuk ke kota ini,”kata Athenius Murib

Warga yang diizinkan masuk ke Kota Wamena hanya yang tidak menggunakan alat tajam oleh karenanya, pihaknya mengimbau dan melaksanakan pengamanan  setiap sudut jalan masuk itu memasang banner yang isinya imbauwan agar masyarakat yang masuk ke Kota tidak membawa alat tajam yang membahayakan,

“Kami memasang personel itu untuk membantu teman -teman dari Polres agar melakukan razia sajam agar tidak terjadi pembawaan alat tajam ke dalam kota, dalam kesempatan ini kami sampaikan kepada setiap orang yang mendengarkan berita ini sampaikan kepada keluarga masiing –masing,”tegas Dandim 1702/ Jayawijaya.

Baca Juga :  Wamendagri Ingatkan PJ Gubernur Tiga Tugas Besar Yang Harus Diselesaikan

“Kami akan melakukan razia pada setiap pintu masuk Kota Wamena, bahkan dalam Kota Wamena juga tidak diperkenankan membawa senjata tajam,”bebernya

Ia juga menambahkan pasca kejadian 23 Februari kemarin korban ada 11 dimana OAP ada 9 orang  dan Non OAP ada dua orang, semua sudah dimakamkan dan diberangkatkan khususnya di Non OAP, sedangkan untuk OAP kita sudah makamkan bersama pada sabtu kemarin di sinakma secara masal tetapi berpisah

“Ini sebagai sejarah penah terjadi kerusuhan dan ada korban jiwa namun tidak boleh terjadi lagi setelah pemakaman penyelesaian permasalahan yang dibicarakan keluarga duka maka akan dilaksanakan besok”tutupnya (jo/wen)

WAMENA –Kodim 1702/ Jayawijaya melarang warga, simpatisan, dan keluarga korban untuk tidak membawa sajam dalam penyelesaian masalah kerusuhan di Sinakma Kamis (23/2) lalu.

Dandim 1702/ Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH, MH menyatakan perkembangan situasi pasca kekejadian sampai saat ini kondusifitas di wilayah Jayawijaya masih rawan kondusif, ketahui bersama rawan itu karena sejak semalam ada pembacokan dua orang, yang saat ini dirawat di rumah sakit, tapi secara umum kondusif.

“ TNI/ Polri terus melakukan patroli bersama keliling hingga pagi, 2 mobil 4 motor,  dan selanjutnya personel TNI yang aada kami bagi menjadi 6 titik  pintu masuk ke Kota Wamena  seperti di Sinakma dan Honai lama selanjutnya  sebagian tim di  Sinakma, Honelama,  Hom –hom, Pike, Wesaput dan Wouma itu itu mata pintu yang menghubungkan wilayah distrik dengan kota ini.”ungkapnya Senin (27/2) saat  ditemui di Kodim

Baca Juga :  Kantor Sekretariat Timsel Dipalang dan Bakar Hasil Pengumuman

Ia menyatakan Isu yang berkembang tadi malam yang tersebar di media massa akan ada pengerahan seluruh masyarakat dengan kelengkapan senjata perang seperti parang, kampak panah dan tombak, untuk menyelesaikan masalah besok yang tempatnya akan dibicarakan sore ini dengan Forkopimda, itu adalah hoax,

“Pemerintah daerah, tokoh dan masyarakat , keluarga korban bersepakat menyampaikan penyelesaian masalah tidak dengan membawa alat tajam. Kami sampaikan tidak adanya pengerahan massa dari kabupaten lain dengan masanya dengan peralatan alat tajam kami tidak akan mengizinkan masuk ke kota ini,”kata Athenius Murib

Warga yang diizinkan masuk ke Kota Wamena hanya yang tidak menggunakan alat tajam oleh karenanya, pihaknya mengimbau dan melaksanakan pengamanan  setiap sudut jalan masuk itu memasang banner yang isinya imbauwan agar masyarakat yang masuk ke Kota tidak membawa alat tajam yang membahayakan,

“Kami memasang personel itu untuk membantu teman -teman dari Polres agar melakukan razia sajam agar tidak terjadi pembawaan alat tajam ke dalam kota, dalam kesempatan ini kami sampaikan kepada setiap orang yang mendengarkan berita ini sampaikan kepada keluarga masiing –masing,”tegas Dandim 1702/ Jayawijaya.

Baca Juga :  Plato Marani Eksis di Yapen, Polisi Terbitkan DPO

“Kami akan melakukan razia pada setiap pintu masuk Kota Wamena, bahkan dalam Kota Wamena juga tidak diperkenankan membawa senjata tajam,”bebernya

Ia juga menambahkan pasca kejadian 23 Februari kemarin korban ada 11 dimana OAP ada 9 orang  dan Non OAP ada dua orang, semua sudah dimakamkan dan diberangkatkan khususnya di Non OAP, sedangkan untuk OAP kita sudah makamkan bersama pada sabtu kemarin di sinakma secara masal tetapi berpisah

“Ini sebagai sejarah penah terjadi kerusuhan dan ada korban jiwa namun tidak boleh terjadi lagi setelah pemakaman penyelesaian permasalahan yang dibicarakan keluarga duka maka akan dilaksanakan besok”tutupnya (jo/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya