Lebih lanjut, Cahyo mengungkapkan bahwa pihak kepolisian telah menerima sedikitnya 14 laporan polisi terkait peristiwa tersebut. Laporan itu berkaitan dengan kerusakan bangunan maupun tindakan penganiayaan yang dilakukan massa saat kerusuhan pecah. Artinya Polisi akan menyelidiki para pelaku yang melakukan penganiayaan, pengrusakan hingga pembakaran.
“Dari kasus ini sudah diterbitkan 14 laporan polisi, terkait kerusakan bangunan maupun tindak penganiayaan. Saat ini penyelidikan masih berjalan,” bebernya.
Meski situasi telah berangsur tenang, polisi menilai kerusuhan di Yalimo memiliki indikasi adanya aktor yang menunggangi. Dugaan menguat setelah melihat pola kejadian, dimana persoalan awal yang dipicu isu rasisme terjadi pada Senin (25/9), namun kerusuhan baru pecah pada Selasa pagi.
“Kalau dilihat dari strukturnya, masalah awal soal rasisme itu terjadi Senin. Tapi kerusuhannya justru baru pecah Selasa pagi. Ada kemungkinan kerusuhan itu digerakkan. Kami menduga aktor intelektualnya adalah KKB yang ada di wilayah itu,” tutup Cahyo. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos