JAYAPURA – Situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di Jayapura belakangan ini nampak naik turun. Polisi sendiri tak ingin kecolongan mengingat masyarakat tentunya masih trauma dengan kejadian Agustus 2019 lalu.
Polda Papua sendiri mulai memetakan kekuatan untuk mengantisipasi hal – hal yang tak diinginkan. Terkait ini Wakapolda Papua Brigjen Pol Ramdani Hidayat, Senin (26/9) mengecek sejumlah kendaraan dan alat khusus milik Direktorat Samapta Polda Papua.
Peralatan ini digelar di lapangan Apel Mako Polda Papua. Pengecekan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan diri dalam menghadapi kejadian kotijensi di wilayah hukum Polda Papua dan dihadiri juga Karo Ops Polda Papua Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, Karo Logistik Polda Papua Kombes Pol Ihsan Amin, Dirsamapta Polda Papua Kombes Pol Sondang Richman Daniel Siagian dan Wadirsamapta Polda Papua AKBP Tonny Ananda Swadaya.
Disini Wakapolda mengecek kendaraan dan alat-alat yakni 2 unit AWC, 1 unit SAR rescue, 1 unit APC tambora, 2 unit Raisa (pengurai massa), 2 unit truk box, 3 unit truk personel, 1 unit Rantis Barikade, 1 unit Rantis Dalmas, 2 unit Barrier, 1 mobil patrol, 5 unit kendaraan roda dua patrol dan 1 unit drone pengurai masa.
“Untuk situasi keamanan terkini semua masih berjalan kondusif dan hari ini kami cek dan kroscek perlengkapan peralatan yang akan digunakan dan ternyata semua masih terbilang baik. Semoga saat dibutuhkan semua bisa dimaksimalkan,” kata Ramdani, siang kemarin. Untuk situasi kata Wakapolda masih berjalan normal dan tidak ada yang menonjol baik di lingkungan kediaman gubernur maupun lingkup Polda secara menyeluruh.
Tidak ada sesuatu yang menonjol dari pemanggilan kedua gubernur menurut jenderal bintang satu ini. Dan selama situasinya landai maka pihaknya hanya standby. “Kami sifatnya mensikapi situasi saja. Bila landai kami patroli biasa sedangkan kalau eskalasi meningkat barulah kami siapkan pasukan dan peralatan. Hingga kini situasi juga sudah tidak ada kumpul – kumpul lagi, paling warga yang memang ditugaskan menjaga kediaman pak gubernur saja,” tambahnya.
Sementara untuk personel yang disiapkan pasca penetapan tersangka termasuk mengantisipasi aksi demo lanjutan, kata Wakapolda pihaknya menyiapkan sebanyak 1800 personel Polda untuk pengamanan. “Ada 1800 personel yang kami standbykan,” imbuhnya. Disini Wakapolda juga memberi catatan ke Mabes Polri bahwa untuk 1 mobil box membawa perlengkpan 1 pleton dengan desain ketika mobil berhenti pintu naik keatas dan terdapat rak-rak agar alat – alat tidak rusak saat dinaik dan diturunkan,” ujar Wakapolda soal evaluasinya.
Untuk mobil Rantis Dalmas ia juga meminta lebih sering dibawa berkeliling agar sirkulasi oli tetap berjalan dengan baik,” ucap Wakapolda Papua. Wakapolda Papua juga menambahkan untuk operator drone pengurai masa harus ditambah agar tidak kebingungan dalam penggunaannya. Selain itu masih ada kalibrasi yang harus dilakukan mengingat drone pengurai masa hanya dapat terbang 15 menit sampai 30 menit saja dan tidak memiliki sensor tabrak dan peralihan.
Sementara itu untuk personel BKO dari luar Polda Papua jika situasi terlihat kondusif kami akan standbykan dahulu dan melihat situasi yang berkembang demi kenyamanan serta keamanan masyarakat. Persiapan peralatan ini juga berkaitan dengan diri kita jika terjadi kejadian yang kontijensi. “Semua kami standbykan saja,” tutupnya. (ade/wen)