JAYAPURA – Kepolisian Daerah (Polda) Papua telah mempunyai pemetaaan khusus terhadap wilayah kerawanan konflik dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala daerah (Pilkada) 2024 di Provinsi Papua. Inspektur Pengawasan Daerah (Irwasda) Polda Papua Kombes Pol Drs Yosi Muhamartha, mengatakan hal tersebut saat mengelar apel pasukan di Lapangan Mako Brimob, Polda Papua, Sabtu (24/8).
“Berdasarkan indeks kerawanan pemilu wilayah Papua berkategori kerawanan tinggi,” kata Yosi.
Akan tetapi ia tidak menyebutkan secara detail wilayah atau daerah mana saja yang menjadi atensi pihaknya dalam pengamanan Pilkada 2024 nanti, yang pasti semua daerah dianggapnya rawan.Â
Oleh karena itu Ia sampaikan kepada anggotanya untuk segera lakukan antisipasi mapping potensi konflik sosial secara detail dan selesaikan dengan mengedepankan tindakan persuasif sesuai prosedural atau sesuai SOP yang berlaku dalam tindakan kepolisian.
Sementara itu terkait dengan tindakan penanganan Pemilu, Kombes Yosi mengatakan lakukan koordinasi, kolaborasi, agar penanganan pelanggaran serta penyelesaian tindakan pelanggaran pemilu dapat dilakukan secara profesional dan transparan sehingga mendapatkan legitimasi dari masyarakat. Dia menambahkan untuk masalah pengamanan semua wilayah di Papua dan Provinsi di DOB menjadi atensi pihaknya dalam pengamanan pemilihan kepala daerah 2024. “Semua daerah kita atensi untuk masalah keamanan pilkada ini,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Karo Ops Polda Papua Kombes Pol I Ketut Gede Wijatmika, S.I.K. mengaku pihaknya telah memetahkan sejumlah tempat rawan pemilu di wilayah Papua. Akan tetapi kata dia, berdasarkan perintah Kapolda Papua mengangap daerah di Papua semuanya rawan.
“Kita memang memiliki pemetaan khusus, ada kategori rawan, sangat rawan, kurang rawan. Tapi berdasarkan perintah pimpinan Kapolda Papua mengangap daerah di Papua semuanya rawan,” jelas Ketut. “Gunanya apa, supaya kita dapat antisipasi dan selalu waspada dalam semua permasalahan dilapangan supaya kita bisa amankan,” tambahnya.
Ia melanjutkan bahwa daerah yang dianggap aman dari konflik tidak berarti sepenuhnya amanan karena menurutnya sewaku-waktu bisa menimbulkan permasalahan. “Jadi semuanya kita antisipasi, semuanya kita amankan secara maksimal dengan harapan bisa berjalan dengan aman dan damai,” pungkasnya. (kar/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOSÂ https://www.myedisi.com/cenderawasihpos