Friday, April 26, 2024
24.7 C
Jayapura

Pengganti Kapal Sejarah Akhirnya Berlabuh di Jayapura

JAYAPURA-Pelabuhan Jayapura kedatangan tamu baru. KRI  Bima Suci, Rabu (25/8) kemarin akhirnya sandar di Jayapura. Kapal ini merupakan penerus kapal sejarah, KRI Dewaruci. 

Warga Kota Jayapura antusias menyaksikan kedatangan kapal yang dibarengi dengan para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Ini terlihat saat kapal yang beroperasi sejak 2016 ini mulai  memasuki perairan laut Jayapura. Nelayan tradisional menggunakan perahu dan speed boat mengikuti dari buritan.

 Sebanyak 88 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat lll angkatan ke-68 yang tergabung dalam Satuan Latihan Kartika Jala Krida (Satlat KJK) 2021 ikut bersama kapal ini. 

Danlantamal X Jayapura, Kolonel Marinir Feryanto Pardamean Marpaung menyampaikan bahwa kapal ini akan berlayar selama 99 hari mengelilingi nusantara, mulai Senin, 26 Juli 2021  hingga 2 November 2021 mendatang dengan jarak tempuh sejauh 11.328 NM. 

Dalam pelayarannya ini, sedikitnya ada 13 destinasi yang akan disinggahi dalam rute pelayaran KJK 2021 keliling Indonesia. Antara lain, Surabaya, Labuan Bajo, kemudian Tual, Jayapura, Raja Ampat, Morotai, Nunukan (Sei Pancang), lantas menuju Tarakan, Ranai, Sabang, Nias, Cilacap, Bali, dan kembali ke pangkalan Surabaya. 

Baca Juga :  Mulai Ramai Dikunjungi Tokoh KKSS

 “Pelayaran dalam negeri ini merupakan alternatif kedua yang dipilih dan diperintahkan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., kepada Koarmada II dan AAL. Karena seharusnya KRI Bima Suci melaksanakan pelayaran ke luar negeri. Tapi karena situasinya Covid-19 dan pertimbangan pandemi masih mengkhawatirkan,” jelas Feryanto dalam rilisnya, Kamis (26/8). 

Dikatakan, yang terpenting dan utama adalah anggaran yang akan dipergunakan untuk pelayaran ke luar negeri akan dialihkan dalam rangka membantu percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Karena ini juga menjadi konsen dari Mabes TNI untuk ikut membantu pemerintah dalam menekan angkan penularan. 

Sekedar diketahui KRI Bima Suci – 945  merupakan kapal layar latih bagi taruna atau kadet pengganti KRI Dewaruci yang sudah beroperas sejak 1953. 

Kapal ini memiliki panjang 111,2 meter dengan lebar 13,65 meter dan diluncurkan pada 17 Oktober 2016. Kapal ini memiliki kecepatan 12 knot. 

Baca Juga :  Satu Unit Rumah Terbakar, Tiga Kompor Jadi Barang Bukti

Ukuran dan kemampuan kapal ini bisa dibilang dua kali lipat dari KRI Dewaruci serta  memiliki fasilitas canggih dan mewah. Di antaranya sistem multi media, ruang resepsi, salon komandan, ruang kesehatan dan anjungan latihan dan ruang VIP maupun VVIP. 

 Keistimewaan kapal ini ada pada instrument navigasi pelayaran yang biasanya digunakan oleh taruna adalah soal astronomi termasuk instrument pemurnian air laut menjadi air tawar. 

Kapal ini sudah singgah ke sejumlah negara  baik di Asia timur maupun Australia. 

Nama KRI Bima Suci sendiri diambil dari cerita pewayangan  dalam tokoh pandawa. Dimana Bima merupakan salah satu dari lima pandawa yang mendapat perintah dari sang guru untuk mencari air kehidupan. Rencananya kapal ini akan berada di Jayapura hingga Minggu (29/8) untuk selanjutnya berlayar ke Raja Ampat, Papua Barat. (ade/nat)

JAYAPURA-Pelabuhan Jayapura kedatangan tamu baru. KRI  Bima Suci, Rabu (25/8) kemarin akhirnya sandar di Jayapura. Kapal ini merupakan penerus kapal sejarah, KRI Dewaruci. 

Warga Kota Jayapura antusias menyaksikan kedatangan kapal yang dibarengi dengan para taruna Akademi Angkatan Laut (AAL). Ini terlihat saat kapal yang beroperasi sejak 2016 ini mulai  memasuki perairan laut Jayapura. Nelayan tradisional menggunakan perahu dan speed boat mengikuti dari buritan.

 Sebanyak 88 Taruna Akademi Angkatan Laut (AAL) Tingkat lll angkatan ke-68 yang tergabung dalam Satuan Latihan Kartika Jala Krida (Satlat KJK) 2021 ikut bersama kapal ini. 

Danlantamal X Jayapura, Kolonel Marinir Feryanto Pardamean Marpaung menyampaikan bahwa kapal ini akan berlayar selama 99 hari mengelilingi nusantara, mulai Senin, 26 Juli 2021  hingga 2 November 2021 mendatang dengan jarak tempuh sejauh 11.328 NM. 

Dalam pelayarannya ini, sedikitnya ada 13 destinasi yang akan disinggahi dalam rute pelayaran KJK 2021 keliling Indonesia. Antara lain, Surabaya, Labuan Bajo, kemudian Tual, Jayapura, Raja Ampat, Morotai, Nunukan (Sei Pancang), lantas menuju Tarakan, Ranai, Sabang, Nias, Cilacap, Bali, dan kembali ke pangkalan Surabaya. 

Baca Juga :  Satu Unit Rumah Terbakar, Tiga Kompor Jadi Barang Bukti

 “Pelayaran dalam negeri ini merupakan alternatif kedua yang dipilih dan diperintahkan Kasal Laksamana TNI Yudo Margono, S.E., M.M., kepada Koarmada II dan AAL. Karena seharusnya KRI Bima Suci melaksanakan pelayaran ke luar negeri. Tapi karena situasinya Covid-19 dan pertimbangan pandemi masih mengkhawatirkan,” jelas Feryanto dalam rilisnya, Kamis (26/8). 

Dikatakan, yang terpenting dan utama adalah anggaran yang akan dipergunakan untuk pelayaran ke luar negeri akan dialihkan dalam rangka membantu percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia. Karena ini juga menjadi konsen dari Mabes TNI untuk ikut membantu pemerintah dalam menekan angkan penularan. 

Sekedar diketahui KRI Bima Suci – 945  merupakan kapal layar latih bagi taruna atau kadet pengganti KRI Dewaruci yang sudah beroperas sejak 1953. 

Kapal ini memiliki panjang 111,2 meter dengan lebar 13,65 meter dan diluncurkan pada 17 Oktober 2016. Kapal ini memiliki kecepatan 12 knot. 

Baca Juga :  Gempa 5,6 SR Guncang Wamena, Tiga Honai Perempuan Miring

Ukuran dan kemampuan kapal ini bisa dibilang dua kali lipat dari KRI Dewaruci serta  memiliki fasilitas canggih dan mewah. Di antaranya sistem multi media, ruang resepsi, salon komandan, ruang kesehatan dan anjungan latihan dan ruang VIP maupun VVIP. 

 Keistimewaan kapal ini ada pada instrument navigasi pelayaran yang biasanya digunakan oleh taruna adalah soal astronomi termasuk instrument pemurnian air laut menjadi air tawar. 

Kapal ini sudah singgah ke sejumlah negara  baik di Asia timur maupun Australia. 

Nama KRI Bima Suci sendiri diambil dari cerita pewayangan  dalam tokoh pandawa. Dimana Bima merupakan salah satu dari lima pandawa yang mendapat perintah dari sang guru untuk mencari air kehidupan. Rencananya kapal ini akan berada di Jayapura hingga Minggu (29/8) untuk selanjutnya berlayar ke Raja Ampat, Papua Barat. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya