Saturday, April 27, 2024
28.7 C
Jayapura

Kodim 1702/Jawijaya Tidak Ijinkan Warga Bawa Sajam ke Dalam Kota Wamena

WAMENA – Kodim 1702/Jayawijaya memastikan jika terkait info penyelesaian masalah konflik Sinakma yang beredar dalam masyarakat jika masa membawa alat tajam masuk kota tidak benar sebab dalam kesepakatan kemarin penyelesaian masalah tanpa alat tajam.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH MH menyatakan isu yang berkembang dalam masyarakat bahwa ada pergerakan seluruh masyarakat dengan kelengkapan alat tajam untuk menyelesaikan masalah baik dan tempatnya akan dibicarakan dengan forkopimda itu hoax

“Kami dari Kodim 1702/Jayawijaya tidak mengijinkan masyarakat masuk dalam kota ini dengan membawa senjata tajam dan sekaligus mengimbau dan melaksanakannya,”Ungkapnya Senin (27/2) saat ditemui di Makodim 1702/ Jayawijaya

Dandim menyebutkan setiap sudut jalan masuk Kota Wamena adacspanduk yang isinya imbauan untuk tak membawa alat tajam dalam Kota Wamena, pihaknya juga memasang personelnya membantu Kepolisian agar melakukan razia sajam agar tak ada warga yang membawa sajam ke dalam Kota Wamena.

Baca Juga :  Gelar Bakti Kesehatan di Lapas Wamena

“Setiap orang yang mendengarkan berita ini, sampaikan kepada masing -masing keluarga baik dari selatan Wouma sampai ke Kurima, tak boleh membawa sajam, begitu juga kelompok Sinakma , Napua, Welesi, Pelembaga yang melewati Honelama, atau Kurulu, Pikhe dan kabupaten lain dilarang membawa alat tajam,”Bebernya

Ia memastikan ada 6 titik pintu masuk yang seperti Sinakma dan Honai lama , Hom-hom ,Kike , Wesaput , Wouma disitu akan ada pengamanan untuk mengantisipasi warga yang membawa sajam masuk dalam Kota Wamena.

“Kita upayakan agar tidak ada warga yang membawa sajam masuk dalam Kota Wamena dalam penyelesaian masalah Kerusuhan Sinakma yang mengakibatkan adanya 11 korban jiwa ,”Pungkasnya.(jo/gin)

WAMENA – Kodim 1702/Jayawijaya memastikan jika terkait info penyelesaian masalah konflik Sinakma yang beredar dalam masyarakat jika masa membawa alat tajam masuk kota tidak benar sebab dalam kesepakatan kemarin penyelesaian masalah tanpa alat tajam.

Dandim 1702/Jayawijaya Letkol CPN Athenius Murib, SH MH menyatakan isu yang berkembang dalam masyarakat bahwa ada pergerakan seluruh masyarakat dengan kelengkapan alat tajam untuk menyelesaikan masalah baik dan tempatnya akan dibicarakan dengan forkopimda itu hoax

“Kami dari Kodim 1702/Jayawijaya tidak mengijinkan masyarakat masuk dalam kota ini dengan membawa senjata tajam dan sekaligus mengimbau dan melaksanakannya,”Ungkapnya Senin (27/2) saat ditemui di Makodim 1702/ Jayawijaya

Dandim menyebutkan setiap sudut jalan masuk Kota Wamena adacspanduk yang isinya imbauan untuk tak membawa alat tajam dalam Kota Wamena, pihaknya juga memasang personelnya membantu Kepolisian agar melakukan razia sajam agar tak ada warga yang membawa sajam ke dalam Kota Wamena.

Baca Juga :  Anak-anak Tolikara Punya Talenta Olahraga

“Setiap orang yang mendengarkan berita ini, sampaikan kepada masing -masing keluarga baik dari selatan Wouma sampai ke Kurima, tak boleh membawa sajam, begitu juga kelompok Sinakma , Napua, Welesi, Pelembaga yang melewati Honelama, atau Kurulu, Pikhe dan kabupaten lain dilarang membawa alat tajam,”Bebernya

Ia memastikan ada 6 titik pintu masuk yang seperti Sinakma dan Honai lama , Hom-hom ,Kike , Wesaput , Wouma disitu akan ada pengamanan untuk mengantisipasi warga yang membawa sajam masuk dalam Kota Wamena.

“Kita upayakan agar tidak ada warga yang membawa sajam masuk dalam Kota Wamena dalam penyelesaian masalah Kerusuhan Sinakma yang mengakibatkan adanya 11 korban jiwa ,”Pungkasnya.(jo/gin)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya