Friday, April 19, 2024
27.7 C
Jayapura

Berharap Keerom Jadi Lumbung Peternakan Sapi

Serahkan 173 Sapi, Bupati Gusbager Minta Dipelihara dan Dikembangbiakkan 

JAYAPURA-Bupati Keerom, Piter Gusbager S.Hut., MUP berharap nantinya Kabupaten Keerom dapat menjadi lumbung peternakan sapi yang dapat mengirim hasil peternakannya ke kabupaten lainnya bahkan keluar Provinsi Papua.

Hal itu ditegaskan bupati anak asli Keerom ini ketika menyerahkan 172 ekor anakan sapi kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Keerom yang dilaksanakan di Arso XIV Distrik Skanto, Rabu (26/1). Penyerahan sapi ini sendiri merupakan program kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Keerom Tahun 2021.

“Hari ini kita menyerahkan kepada beberapa kelompok tani dan setiap kelompok kita memberi 5 sapi anakan  atau bibit yang jumlahnya 172 sapi untuk dipelihara dan dikembangbiakkan, untuk kepentingan kelompok tani,” ungkap Bupati Gusbager.

Bupati Gusbager menambahkan bahwa penyerahan anakan sapi tersebut merupakan program kerja Bupati dan Wakil Bupati Keerom Tahun 2021 dan menggunakan dana APBD Tahun 2021.

Adapun ternak sapi ini berasal dari Sulawesi Selatan yang merupakan bibit terbaik dan sudah melalui prosedur karantina hewan.

Baca Juga :  Diduga Konsumsi Miras, Tiga Polisi Tewas Usai Tabrak Trotoar

“Harapan saya anggota kelompok tani dapat menjaga dan memelihara sapi ini hingga berkembang biak, tidak dipotong dan dijual. Tapi pelihara sampai kita lihat hasilnya dan suatu hari nanti kita bisa jual dan panen ya,” pintanya.

Untuk menyukseskan program ini, setiap ketua kelompok diminta mengambil perannya dan bertanggung jawab bagaimana memastikan sapi tersebut sehat, bertumbuh dan dapat berkambang biak. “Jika betinanya nanti tidak bisa beranak atau tidak bisa bunting minta bantuan ke dinas teknis. Sebab harus berkembang biak dan nantinya dapat dibagi lagi ke anggotanya yang lain,” jelasnya.

“Sekali lagi sapi ini tidak untuk dijual dan dipotong, tetapi dipelihara dan dikembangbiakkan. Tolong jaga kepercayaan dari pemerintah dan saya harapkan Keerom menjadi wilayah produksi. Hari ini kita membeli tapi suatu saat Keerom menjadi daerah asal bibit sapi seperti ini,” sambungnya.

Ia menilai lahan pertanian Keerom sangat luas sehingga cocok untuk peternakan sapi dan penyediaan pakannya. Hal itu sesuai dengan programnya yang sedang fokus membuka perkebunan jagung sehingga sudah searah dengan perkembangan peternakan.

Baca Juga :  Ketua Granat Provinsi Papua Benhur Tomi Mano di Peringatan HANI

“Jika kita sudah produksi jagung di satu sisi peternakannya juga harus bergerak sehingga petugas penyuluh sangat penting. Tugas kepala Dinas Pertanian memastikan penyuluhnya benar-benar dekat dengan petani dan peternak. Sehingga saat mereka ada masalah penyuluhnya ada sehingga hasil yang kita inginkan  tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Keerom, Ferdinand Kerkik mengatakan 173 ekor sapi yang diserahkan kepada kelompok tani terdiri dari sapi jantan 16 ekor dan betina 157 ekor.

Pengadaan sapi ini menurut Ferdinand Kerkik, bersumber dari APBD Kabupaten Keerom tahun 2021 dan baru bisa dibagikan saat ini karena harus melakukan proses karantina dan pengiriman yang cukup lama. Hal ini untuk mencegah penyakit yang tidak diinginkan.

“Kita akan laksanakan sesuai petunjuk Pak Bupati yakni semua akan tersalurkan kepada kelompok-kelompok yang ada. Kita harap ini dapat dijaga dan dipelihara dengan baik,” tutupnya. (gin/nat)

Serahkan 173 Sapi, Bupati Gusbager Minta Dipelihara dan Dikembangbiakkan 

JAYAPURA-Bupati Keerom, Piter Gusbager S.Hut., MUP berharap nantinya Kabupaten Keerom dapat menjadi lumbung peternakan sapi yang dapat mengirim hasil peternakannya ke kabupaten lainnya bahkan keluar Provinsi Papua.

Hal itu ditegaskan bupati anak asli Keerom ini ketika menyerahkan 172 ekor anakan sapi kepada kelompok-kelompok tani yang ada di Kabupaten Keerom yang dilaksanakan di Arso XIV Distrik Skanto, Rabu (26/1). Penyerahan sapi ini sendiri merupakan program kerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Keerom Tahun 2021.

“Hari ini kita menyerahkan kepada beberapa kelompok tani dan setiap kelompok kita memberi 5 sapi anakan  atau bibit yang jumlahnya 172 sapi untuk dipelihara dan dikembangbiakkan, untuk kepentingan kelompok tani,” ungkap Bupati Gusbager.

Bupati Gusbager menambahkan bahwa penyerahan anakan sapi tersebut merupakan program kerja Bupati dan Wakil Bupati Keerom Tahun 2021 dan menggunakan dana APBD Tahun 2021.

Adapun ternak sapi ini berasal dari Sulawesi Selatan yang merupakan bibit terbaik dan sudah melalui prosedur karantina hewan.

Baca Juga :  Menpora Agendakan Timnas di Stadion Papua Bangkit

“Harapan saya anggota kelompok tani dapat menjaga dan memelihara sapi ini hingga berkembang biak, tidak dipotong dan dijual. Tapi pelihara sampai kita lihat hasilnya dan suatu hari nanti kita bisa jual dan panen ya,” pintanya.

Untuk menyukseskan program ini, setiap ketua kelompok diminta mengambil perannya dan bertanggung jawab bagaimana memastikan sapi tersebut sehat, bertumbuh dan dapat berkambang biak. “Jika betinanya nanti tidak bisa beranak atau tidak bisa bunting minta bantuan ke dinas teknis. Sebab harus berkembang biak dan nantinya dapat dibagi lagi ke anggotanya yang lain,” jelasnya.

“Sekali lagi sapi ini tidak untuk dijual dan dipotong, tetapi dipelihara dan dikembangbiakkan. Tolong jaga kepercayaan dari pemerintah dan saya harapkan Keerom menjadi wilayah produksi. Hari ini kita membeli tapi suatu saat Keerom menjadi daerah asal bibit sapi seperti ini,” sambungnya.

Ia menilai lahan pertanian Keerom sangat luas sehingga cocok untuk peternakan sapi dan penyediaan pakannya. Hal itu sesuai dengan programnya yang sedang fokus membuka perkebunan jagung sehingga sudah searah dengan perkembangan peternakan.

Baca Juga :  Tokoh Agama Sepakat Bantu TNI-Polri Bebaskan Sandera dari KKB

“Jika kita sudah produksi jagung di satu sisi peternakannya juga harus bergerak sehingga petugas penyuluh sangat penting. Tugas kepala Dinas Pertanian memastikan penyuluhnya benar-benar dekat dengan petani dan peternak. Sehingga saat mereka ada masalah penyuluhnya ada sehingga hasil yang kita inginkan  tercapai,” pungkasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Keerom, Ferdinand Kerkik mengatakan 173 ekor sapi yang diserahkan kepada kelompok tani terdiri dari sapi jantan 16 ekor dan betina 157 ekor.

Pengadaan sapi ini menurut Ferdinand Kerkik, bersumber dari APBD Kabupaten Keerom tahun 2021 dan baru bisa dibagikan saat ini karena harus melakukan proses karantina dan pengiriman yang cukup lama. Hal ini untuk mencegah penyakit yang tidak diinginkan.

“Kita akan laksanakan sesuai petunjuk Pak Bupati yakni semua akan tersalurkan kepada kelompok-kelompok yang ada. Kita harap ini dapat dijaga dan dipelihara dengan baik,” tutupnya. (gin/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya