Saturday, April 27, 2024
27.7 C
Jayapura

Terjepit Baling-Baling, ABK Tewas

MERAUKE-Nasib naas dialami  Samsul Alam (34) salah seorang ABK (anak buah kapal) KMN Amar Jaya  GT 16. Samsul ditemukan  terjepit baling-baling kapal  di sekitar Lampu Satu, Kelurahan Samkai, Kabupaten   Merauke, Sabtu  (24/10) sekira pukul 15.00 WIT.  

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit  untuk mendapatkan pertolongan namun nyawanya tak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.  

Kapolres Merauke,  AKBP. Ir. Untung Sangaji,  M.Hum melalui Kasat Polairud AKP. Micha Toding dikonfirmasi membenarkan kejadian  tersebut.  Menurut Micha  Toding, sekira pukul 13.00 WIT, pelapor Asiruddin bersama 5 ABK hendak turun ke KMN. Amar Jaya GT. 16 yang sedang berlabuh di Pantai Lampu Satu. 

Setelah tiba di kapal, pelapor sempat memasak dan minum kopi bersama ABK yang lain di atas kapal. Setelah beberapa jam kemudian, tepatnya sekira pukul 14.30 WIT, KMN. Amar Jaya GT. 16 hendak pindah dari posisi air dangkal menuju ke air dalam yang rencananya kapal pada Selasa (27/10) akan berangkat melaut. Setelah kapal mulai bergerak, korban Samsul Alam memindahkan tali jangkar kapal orang lain yang melintang tepat di depan kapal KMN. Amar Jaya GT. 16. 

Baca Juga :  Ini Lima Anggota KKB yang Tewas di Pegubin

Setelah korban memindahkan tali jangkar, lanjut Kasat Polairud,  korban bersama ABK lainnya bernama Herman turjun ke laut untuk menginjak-injak tali jangkar yang melintang agar kapal KMN. Amar Jaya bisa melewati tali jangkar tersebut. Sekira pukul 15.00 WIT, pelapor yang saat itu berada di posisi bagian depan haluan kapal mendengar suara teriakan dari  Herman yang memanggil-manggil korban, namun korban sudah tidak ada lagi di bagian samping belakang kapal. Kemudian pelapor bersama ABK yang masih ada di atas kapal langsung ikut terjun ke laut untuk melakukan pencarian terhadap korban. 

Pelapor kemudian menyelam di bagian belakang kapal antara bodi kapal dan baling-baling, sempat mendapati korban dengan memegang bajunya. Namun korban diduga terjepit di bagian baling-baling kapal. Karena arus yang sangat deras dan air laut yang keruh, pelapor tidak sanggup untuk mengangkat korban naik ke atas. 

Baca Juga :  Korsleting, Taksi Ludes Terbakar

 Setelah pelapor naik ke atas, pelapor langsung berenang menuju daratan untuk meminta pertolongan kepada masyarakat  yang berada di pantai Lampu Satu. Masyarakat setempat langsung beramai-ramai menolong korban yang saat itu diperkirakan sudah kurang lebih satu jam terjepit di baling-baling kapal. 

Setelah korban berhasil ditemukan dan diangkat ke daratan dan langsung dibawa ke RSAL. Sayangnya, beberapa jam kemudian korban dinyatakan meninggal dunia. (ulo/nat) 

MERAUKE-Nasib naas dialami  Samsul Alam (34) salah seorang ABK (anak buah kapal) KMN Amar Jaya  GT 16. Samsul ditemukan  terjepit baling-baling kapal  di sekitar Lampu Satu, Kelurahan Samkai, Kabupaten   Merauke, Sabtu  (24/10) sekira pukul 15.00 WIT.  

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit  untuk mendapatkan pertolongan namun nyawanya tak dapat diselamatkan dan meninggal dunia.  

Kapolres Merauke,  AKBP. Ir. Untung Sangaji,  M.Hum melalui Kasat Polairud AKP. Micha Toding dikonfirmasi membenarkan kejadian  tersebut.  Menurut Micha  Toding, sekira pukul 13.00 WIT, pelapor Asiruddin bersama 5 ABK hendak turun ke KMN. Amar Jaya GT. 16 yang sedang berlabuh di Pantai Lampu Satu. 

Setelah tiba di kapal, pelapor sempat memasak dan minum kopi bersama ABK yang lain di atas kapal. Setelah beberapa jam kemudian, tepatnya sekira pukul 14.30 WIT, KMN. Amar Jaya GT. 16 hendak pindah dari posisi air dangkal menuju ke air dalam yang rencananya kapal pada Selasa (27/10) akan berangkat melaut. Setelah kapal mulai bergerak, korban Samsul Alam memindahkan tali jangkar kapal orang lain yang melintang tepat di depan kapal KMN. Amar Jaya GT. 16. 

Baca Juga :  Ini Lima Anggota KKB yang Tewas di Pegubin

Setelah korban memindahkan tali jangkar, lanjut Kasat Polairud,  korban bersama ABK lainnya bernama Herman turjun ke laut untuk menginjak-injak tali jangkar yang melintang agar kapal KMN. Amar Jaya bisa melewati tali jangkar tersebut. Sekira pukul 15.00 WIT, pelapor yang saat itu berada di posisi bagian depan haluan kapal mendengar suara teriakan dari  Herman yang memanggil-manggil korban, namun korban sudah tidak ada lagi di bagian samping belakang kapal. Kemudian pelapor bersama ABK yang masih ada di atas kapal langsung ikut terjun ke laut untuk melakukan pencarian terhadap korban. 

Pelapor kemudian menyelam di bagian belakang kapal antara bodi kapal dan baling-baling, sempat mendapati korban dengan memegang bajunya. Namun korban diduga terjepit di bagian baling-baling kapal. Karena arus yang sangat deras dan air laut yang keruh, pelapor tidak sanggup untuk mengangkat korban naik ke atas. 

Baca Juga :  Rapat Diskorsing, Anggota PPD Istrahat Melantai

 Setelah pelapor naik ke atas, pelapor langsung berenang menuju daratan untuk meminta pertolongan kepada masyarakat  yang berada di pantai Lampu Satu. Masyarakat setempat langsung beramai-ramai menolong korban yang saat itu diperkirakan sudah kurang lebih satu jam terjepit di baling-baling kapal. 

Setelah korban berhasil ditemukan dan diangkat ke daratan dan langsung dibawa ke RSAL. Sayangnya, beberapa jam kemudian korban dinyatakan meninggal dunia. (ulo/nat) 

Berita Terbaru

Artikel Lainnya