Tuesday, October 14, 2025
30.9 C
Jayapura

Pemda dan DPRK Puncak Pertegas Telah Menangani Persoalan Pengungsi

“Sebagai anak daerah, tidak mungkin kami membiarkan persoalan ini begitu saja. Kami telah mengambil tindakan nyata. Mahasiswa sebaiknya tidak berbicara tanpa memahami kondisi sebenarnya,” cecar Elvis. Karena merasa geram, Elvis pun mengancam akan mencabut seluruh program beasiswa bagi mahasiswa Puncak di berbagai kota studi di Indonesia jika tidak ada klarifikasi dari pihak mahasiswa.

“Saya minta mereka yang membuat pernyataan itu segera mengklarifikasi. Kalau tidak, program beasiswa akan kami cabut,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa tuntutan mahasiswa agar dilakukan dialog dengan DPR RI dan Panglima TNI terkait penarikan pasukan dari Distrik Pogoma dan Sinak Barat tidak sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah.

“Saya tidak punya hak menolak TNI atau Polri masuk ke Puncak. Mereka hadir bukan untuk meresahkan masyarakat, tapi menjalankan tugas pengamanan,” katanya. Elvis juga menyampaikan meski pengungsi sampai saat ini masih enggan kembali ke kampung halaman karena ketakutan.

Baca Juga :  Gubernur Sebut Kinerja OPD Belum Memuaskan di 2024

Namun pemerintah terus berupaya meyakinkan mereka agar kembali dengan aman. “Kami terus salurkan bama, kami mau mereka kembali ke kampungnya masing masing, tapi mereka tidak mau, karena masih takut, tetapi kami tetap berusaha agar mereka bisa kembali,” tuturnya.

Wakil Bupati Puncak, Naftali Akawal, menambahkan bahwa tudingan mahasiswa merupakan bentuk pembohongan publik. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanganan. “Kritik dan saran boleh, tapi jangan membuat fitnah yang justru memperkeruh situasi, kami pemda Puncak sudah lakukan berbagai langkah, karena pengungsi ini warga kita, jadi jangan asal bicara tanpa tau kondisi rill dilapangan,” ujarnya.

“Sebagai anak daerah, tidak mungkin kami membiarkan persoalan ini begitu saja. Kami telah mengambil tindakan nyata. Mahasiswa sebaiknya tidak berbicara tanpa memahami kondisi sebenarnya,” cecar Elvis. Karena merasa geram, Elvis pun mengancam akan mencabut seluruh program beasiswa bagi mahasiswa Puncak di berbagai kota studi di Indonesia jika tidak ada klarifikasi dari pihak mahasiswa.

“Saya minta mereka yang membuat pernyataan itu segera mengklarifikasi. Kalau tidak, program beasiswa akan kami cabut,” tegasnya. Ia menambahkan bahwa tuntutan mahasiswa agar dilakukan dialog dengan DPR RI dan Panglima TNI terkait penarikan pasukan dari Distrik Pogoma dan Sinak Barat tidak sepenuhnya menjadi kewenangan pemerintah daerah.

“Saya tidak punya hak menolak TNI atau Polri masuk ke Puncak. Mereka hadir bukan untuk meresahkan masyarakat, tapi menjalankan tugas pengamanan,” katanya. Elvis juga menyampaikan meski pengungsi sampai saat ini masih enggan kembali ke kampung halaman karena ketakutan.

Baca Juga :  Gubernur Sebut Kinerja OPD Belum Memuaskan di 2024

Namun pemerintah terus berupaya meyakinkan mereka agar kembali dengan aman. “Kami terus salurkan bama, kami mau mereka kembali ke kampungnya masing masing, tapi mereka tidak mau, karena masih takut, tetapi kami tetap berusaha agar mereka bisa kembali,” tuturnya.

Wakil Bupati Puncak, Naftali Akawal, menambahkan bahwa tudingan mahasiswa merupakan bentuk pembohongan publik. Ia menegaskan bahwa pemerintah telah melakukan berbagai upaya penanganan. “Kritik dan saran boleh, tapi jangan membuat fitnah yang justru memperkeruh situasi, kami pemda Puncak sudah lakukan berbagai langkah, karena pengungsi ini warga kita, jadi jangan asal bicara tanpa tau kondisi rill dilapangan,” ujarnya.

Berita Terbaru

Artikel Lainnya