Thursday, April 25, 2024
26.7 C
Jayapura

Dua Warga yang Meninggal Negatif Covid-19

EVAKUASI JENAZAH: Petugas saat mengevakuasi jenazah Mujiono (59) buruh bangunan yang ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari camp tempat dirinya bekerja, Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Sabtu (25/4). (FOTO: Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA- Dalam sehari, dua warga Kota Jayapura ditemukan meninggal dunia di lokasi yang berbeda. Pertama seorang buruh bangunan bernama Mujiono (59) ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari camp tempat dirinya bekerja, Koya Tengah, Distrik Muara Tami. Kemudian Supriadi (71),  ditemukan meninggal di rumahnya yang berada di jalan Mandala, Dok V Atas Kota Jayapura, Sabtu (25/4).

Kedua pria ini meninggal dunia akibat ada penyakit yang diderita. Mujiono sendiri diduga meninggal lantaran mengidap penyakit dalam. Sementara Supriadi diduga mengidap sakit asma.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota, AKP. Jahja Rumra menerangkan, kendati meninggal akibat sakit yang dideritanya. Namun, penanganan terhadap jenazah sesuai dengan protap jenazah Covid-19.

“Dari hasil rapid tes tim URC Polresta Jayapura Kota, kedua jenazah tidak terpapar Covid-19,” ucap Jahja, Minggu (26/4)

Baca Juga :  PJ Bupati Mappi Serahkan DPA Kepada SKPD dan SK P3K Formasi Guru

Bahkan lanjut Jahja, sebelum dilakukan pemakaman terhadap jenazah tersebut. Telah dilakukan pemeriksaan rapid tes terhadap rekan-rekan kedua warga yang meninggal dan hasilnya dinyatakan semua negatif Covid-19.

SEMPROT DISINFEKTAN: Petugas yang telah mengevakuasi jenazah disemprot disinfektan. ( FOTO: Polresta Jayapura Kota for Cepos)

Jahja menerangkan, jenazah pria 59 tahun itu dimakamkan dengan protap Covid-19 lantaran ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mulut mengeluarkan darah. Ia ditemukan dengan kondisi terpelungkup dengan kondisi mulut mengeluarkan darah. Dimana sebelumnya korban sempat keluar dari camp tempat tinggalnya. Naasnya keesokan hari korban ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

Jahja juga mengaku belum mengetahui pasti penyebab kematian Mujiono. Namun yang jelas dari keterangan yang diperoleh dari rekannya, korban mempunyai riwayat penyakit asam urat, batuk kering dan diabetes.

“Penyebab meninggalnya masih dalam penyelidikan. Namun yang jelas tidak terpapar Covid berdasarkan hasil tes. Untuk penanganan jenazah tetap  berpatokan dengan protokol kesehatan Covid-19 guna mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi,” ucapnya.

Baca Juga :  Kapolda Singgung Intan Jaya Daerah Tak Bertuan

Sementara itu, terkait dengan kematian Supriadi. Jahja mengaku belum diketahui pasti penyebab kematiannya. Namun dari keterangan pihak keluarga, korban sempat mengidap batuk sebelum ditemukan meninggal dunia. Bahkan korban juga memiliki riwayat penyakit asma. “Dari hasil tes rapid baik terhadap korban dan keluarganya negatif,” ucapnya.

Korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya. Dimana ketika itu para saksi curiga lantaran korban tidak merespon ketika dipanggil. Lantaran curiga, keluarga mengecek kondisi korban, namun sayang sudah tidak bernyawa hingga pihak keluarga memanggil pihak kepolisian.

“Untuk jenazah Supriadi, keluarga korban meminta untuk tidak dibawa ke rumah sakit karena tidak terjangkit Covid-19. Sehingga korban ditangani oleh keluarga di rumah guna dilakukan pemakaman,” pungkasnya. (fia/nat)

EVAKUASI JENAZAH: Petugas saat mengevakuasi jenazah Mujiono (59) buruh bangunan yang ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari camp tempat dirinya bekerja, Koya Tengah, Distrik Muara Tami, Sabtu (25/4). (FOTO: Polresta Jayapura Kota for Cepos)

JAYAPURA- Dalam sehari, dua warga Kota Jayapura ditemukan meninggal dunia di lokasi yang berbeda. Pertama seorang buruh bangunan bernama Mujiono (59) ditemukan meninggal dunia tidak jauh dari camp tempat dirinya bekerja, Koya Tengah, Distrik Muara Tami. Kemudian Supriadi (71),  ditemukan meninggal di rumahnya yang berada di jalan Mandala, Dok V Atas Kota Jayapura, Sabtu (25/4).

Kedua pria ini meninggal dunia akibat ada penyakit yang diderita. Mujiono sendiri diduga meninggal lantaran mengidap penyakit dalam. Sementara Supriadi diduga mengidap sakit asma.

Kapolresta Jayapura Kota AKBP Gustav R Urbinas yang dikonfirmasi melalui Kasubag Humas Polresta Jayapura Kota, AKP. Jahja Rumra menerangkan, kendati meninggal akibat sakit yang dideritanya. Namun, penanganan terhadap jenazah sesuai dengan protap jenazah Covid-19.

“Dari hasil rapid tes tim URC Polresta Jayapura Kota, kedua jenazah tidak terpapar Covid-19,” ucap Jahja, Minggu (26/4)

Baca Juga :  Corat-coret Seragam Usai Rayakan Kelulusan, Polisi Temukan Botol Miras

Bahkan lanjut Jahja, sebelum dilakukan pemakaman terhadap jenazah tersebut. Telah dilakukan pemeriksaan rapid tes terhadap rekan-rekan kedua warga yang meninggal dan hasilnya dinyatakan semua negatif Covid-19.

SEMPROT DISINFEKTAN: Petugas yang telah mengevakuasi jenazah disemprot disinfektan. ( FOTO: Polresta Jayapura Kota for Cepos)

Jahja menerangkan, jenazah pria 59 tahun itu dimakamkan dengan protap Covid-19 lantaran ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mulut mengeluarkan darah. Ia ditemukan dengan kondisi terpelungkup dengan kondisi mulut mengeluarkan darah. Dimana sebelumnya korban sempat keluar dari camp tempat tinggalnya. Naasnya keesokan hari korban ditemukan dengan kondisi sudah tidak bernyawa.

Jahja juga mengaku belum mengetahui pasti penyebab kematian Mujiono. Namun yang jelas dari keterangan yang diperoleh dari rekannya, korban mempunyai riwayat penyakit asam urat, batuk kering dan diabetes.

“Penyebab meninggalnya masih dalam penyelidikan. Namun yang jelas tidak terpapar Covid berdasarkan hasil tes. Untuk penanganan jenazah tetap  berpatokan dengan protokol kesehatan Covid-19 guna mencegah hal yang tidak diinginkan terjadi,” ucapnya.

Baca Juga :  Paslon Nahor Nekwek-Jhon Wilil Ditetapkan Sebagai Pemenang PSU Yalimo

Sementara itu, terkait dengan kematian Supriadi. Jahja mengaku belum diketahui pasti penyebab kematiannya. Namun dari keterangan pihak keluarga, korban sempat mengidap batuk sebelum ditemukan meninggal dunia. Bahkan korban juga memiliki riwayat penyakit asma. “Dari hasil tes rapid baik terhadap korban dan keluarganya negatif,” ucapnya.

Korban pertama kali ditemukan oleh keluarganya. Dimana ketika itu para saksi curiga lantaran korban tidak merespon ketika dipanggil. Lantaran curiga, keluarga mengecek kondisi korban, namun sayang sudah tidak bernyawa hingga pihak keluarga memanggil pihak kepolisian.

“Untuk jenazah Supriadi, keluarga korban meminta untuk tidak dibawa ke rumah sakit karena tidak terjangkit Covid-19. Sehingga korban ditangani oleh keluarga di rumah guna dilakukan pemakaman,” pungkasnya. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya