Rencananya, jenazah akan diterbangkan dari Jayapura menggunakan pesawat, dengan rombongan keluarga dan perwakilan yayasan yang akan mendahului secara terpisah.
“Kami tidak bisa satu pesawat dengan jenazah sesuai prosedur, tapi kami sudah mengurus semuanya. Kami yang mengantar almarhum akan tiba dua jam lebih cepat di Kupang, NTT,” jelas Jhon.
Jhon juga mengapresiasi respons cepat dan kepedulian Pemerintah Daerah Yahukimo yang telah membantu mengurus seluruh proses pemulangan jenazah ke NTT.
“Ini adalah bentuk tanggung jawab kami bersama Pemda. Mereka adalah anak-anak kami yang datang dengan tulus ke Papua untuk mencerdaskan generasi muda di sini, tapi kehendak Tuhan berkata lain,” tegasnya.
Selain mempersiapkan pemulangan jenazah Rosalina, Yayasan Serafim juga akan fokus pada pemulihan kesehatan korban lain yang terluka dalam peristiwa tersebut. “Ini adalah tanggung jawab kami sebagai orang tua. Semoga para korban yang terluka dapat segera pulih,” harap Jhon.
Jhon juga membantah isu yang menyebutkan bahwa para korban adalah anggota TNI atau terafiliasi dengan aparat keamanan.
“Mereka adalah guru-guru murni yang kami datangkan dari daerahnya masing-masing untuk mengajar di Papua. Tidak ada yang terafiliasi dengan kelompok manapun,” tutupnya. (rel/ade)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos