Friday, November 22, 2024
31.7 C
Jayapura

TNI Sebut OPM Rusak Jembatan Baya Biru

Kapendam XVII Cenderawasih: Kami Sudah Hafal Propaganda OPM

JAYAPURA  Pihak Kodam XVII Cenderawasih membantah postingan di media sosial yang menyudutkan TNI terkait kerusakan jembatan di Distrik Baya Biru, Paniai, Papua Tengah. Berita tersebut menyebut jika jembatan dirusak menggunakan mesin cain shaw atau mesin potong.

  Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan menyampaikan bahwa tidak mungkin TNI merusak fasilitas umum apalagi menjadi jalur penghubung bagi warga. Pasalnya jembatan tersebut digunakan oleh ratusan orang termasuk oleh TNI sendiri.

Candra menyebut informasi yang diedarkan adalah tidak betul alias hoax dan menyesatkan. “Kami justru berfikir bahwa ini menjadi kebiasaan OPM yang merusak, membakar dan melukai warga sipil kemudian beralibi dilakukan oleh aparat. Cara – cara ini kami sudah hafal,” beber Candra, Minggu (23/6) kemarin.

Baca Juga :  Pemeriksaan Kesehatan Bacakada Papua Tengah Dipercayakan di RSUD Jayapura 

Jadi, kata Candra pihaknya mendapat informasi berantai terkait penggiringan opini yang menuduh bahwa aparat TNI melakukan pengrusakan jembatan Baya Biru dengan cara memotong menggunakan mesin potong.

“Jadi sekali lagi informasi ini kami bantah dan luruskan. Kita bisa lihat selama ini siapa pihak yang  kerap membakar jembatan?,” sindir Candra. “Jadi kami luruskan fitnah yang dibuat OPM  sebab TNI Polri saat ini terus melakukan pengejaran dan ada yang menggunakan truk. Jika jembatan diputus tentunya  akses kami juga terbatas,” imbuhnya.

Ia menyampaikan bahwa  OPM merusak jembatan saat dilakukan pengejaran oleh aparat TNI Polri disaat berhasil mengamankan Bibida pada 14 Juni lalu. Jadi OPM sengaja merusak jembatan agar lolos dari pengejaran aparat keamanan.

Baca Juga :  Kolam Renang Catalina sebagai Fasilitas Bersama di Biak

“TNI Polri justru mendorong percepatan pembangunan, termasuk di dalamnya membangun jembatan untuk memberikan akses perekonomian dan tranportasi, terlebih jembatan itu digunakan oleh masyarakat dalam kesehariannya,” tambah Candra.

Lebih lanjut Kapendam menegaskan bahwa selama ini OPM yang merusak dan membakar fasilitas sarana prasarana umum dan milik warga, mulai sekolah-sekolah, rumah sakit/Puskesmas dan kios termasuk jembatan di Bayabiru Paniai.

“Kami tidak heran lagi sebab ini yang biasa dimainkan oleh OPM. Bentuk-bentuk propagandanya kami sudah hafal,” tutup Candra. (ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Kapendam XVII Cenderawasih: Kami Sudah Hafal Propaganda OPM

JAYAPURA  Pihak Kodam XVII Cenderawasih membantah postingan di media sosial yang menyudutkan TNI terkait kerusakan jembatan di Distrik Baya Biru, Paniai, Papua Tengah. Berita tersebut menyebut jika jembatan dirusak menggunakan mesin cain shaw atau mesin potong.

  Kapendam XVII Cenderawasih, Letkol Inf Candra Kurniawan menyampaikan bahwa tidak mungkin TNI merusak fasilitas umum apalagi menjadi jalur penghubung bagi warga. Pasalnya jembatan tersebut digunakan oleh ratusan orang termasuk oleh TNI sendiri.

Candra menyebut informasi yang diedarkan adalah tidak betul alias hoax dan menyesatkan. “Kami justru berfikir bahwa ini menjadi kebiasaan OPM yang merusak, membakar dan melukai warga sipil kemudian beralibi dilakukan oleh aparat. Cara – cara ini kami sudah hafal,” beber Candra, Minggu (23/6) kemarin.

Baca Juga :  Hasil Perolehan Suara Pemilu 2024 di Mimika Resmi Ditetapkan

Jadi, kata Candra pihaknya mendapat informasi berantai terkait penggiringan opini yang menuduh bahwa aparat TNI melakukan pengrusakan jembatan Baya Biru dengan cara memotong menggunakan mesin potong.

“Jadi sekali lagi informasi ini kami bantah dan luruskan. Kita bisa lihat selama ini siapa pihak yang  kerap membakar jembatan?,” sindir Candra. “Jadi kami luruskan fitnah yang dibuat OPM  sebab TNI Polri saat ini terus melakukan pengejaran dan ada yang menggunakan truk. Jika jembatan diputus tentunya  akses kami juga terbatas,” imbuhnya.

Ia menyampaikan bahwa  OPM merusak jembatan saat dilakukan pengejaran oleh aparat TNI Polri disaat berhasil mengamankan Bibida pada 14 Juni lalu. Jadi OPM sengaja merusak jembatan agar lolos dari pengejaran aparat keamanan.

Baca Juga :  Kota Jayapura Tolak RDP

“TNI Polri justru mendorong percepatan pembangunan, termasuk di dalamnya membangun jembatan untuk memberikan akses perekonomian dan tranportasi, terlebih jembatan itu digunakan oleh masyarakat dalam kesehariannya,” tambah Candra.

Lebih lanjut Kapendam menegaskan bahwa selama ini OPM yang merusak dan membakar fasilitas sarana prasarana umum dan milik warga, mulai sekolah-sekolah, rumah sakit/Puskesmas dan kios termasuk jembatan di Bayabiru Paniai.

“Kami tidak heran lagi sebab ini yang biasa dimainkan oleh OPM. Bentuk-bentuk propagandanya kami sudah hafal,” tutup Candra. (ade/wen)

Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos

BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS  https://www.myedisi.com/cenderawasihpos

Berita Terbaru

Artikel Lainnya