Sunday, November 24, 2024
28.7 C
Jayapura

Dua Pelaku Pembunuhan Bripda Anton Ditangkap

Satu Buron, Polisi Minta Bantuan Masyarakat Untuk Posisi Korban

JAYAPURA – Proses pengungkapan kasus hilangnya salah satu anggota Samapta Polda Papua, Bripda Anton Julez Matatula Rumi  hingga kini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi Polresta Jayapura Kota.

Dua minggu pencarian sejak dilaporkan hilang pada 28 Februari lalu ternyata belum ada hasil yang menggembirakan. Korban yang dikatakan dibuang di Sungai Tami masih tetap belum ditemukan. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol. Gustav Urbinas, SIK.,  akhirnya buka suara.

Untuk kasus ini Kapolresta Gustav Urbinas memang tidak mau banyak memberikan statemen sebelum pelaku utama ditangkap. Namun dari hasil pengejaran yang  dilakukan siang malam, Polisi akhirnya berhasil mengamankan empat orang. Hanya dari empat ini dikatakan baru dua orang yang menjadi pelaku utama. Dua pelaku utama itu adalah TK dan OG sedangkan satu pelaku lagi hingga kini dalam pengejaran.

Baca Juga :  NPHD Belum Lunas, Menunggu Perubahan Anggaran ?

“Total semuanya ada lima tapi dari lima ini hanya tiga yang terlibat dan kami baru menemukan dua orang. Satu lagi masih dalam pengejaran,” ungkap Kapolresta Gustav di halaman Mapolresta, Kamis (24/3).

“Untuk terduga pelaku sudah kami tangkap  beserta barang buktinya dan kami masih menunggu hasil resmi pengecekan identifikasi mobil dari bercak darah dan sudah dilakukan tinggal hasil resminya dan barang bukti lainnya juga sudah termasuk saksi – saksi lainnya. Yang belum adalah  menemukan korban,” sambungnya.

Kapolresta menambahkan bahwa untuk TK disebutkan ditangkap di wilayah Keerom sedangkan OG ditangkap lebih dulu di Sentani, Kabupaten Jayapura. Ada juga dua orang yang diduga terlibat namun statusnya masih sebatas saksi.  “Iya yang dua orang ini masih sebagai saksi, kami masih minta keterangan apakah betul terlibat langsung atau ada pembantuan,” kata Gustav.

Baca Juga :  Satu Jenazah Penambang Diterbangkan ke Kampung Halaman

Pelaku utama disebutkan adalah mereka yang membawa mobil, yang memukul dan yang membuang. “Kalau yang pukul sudah ditangkap Kamis lalu begitu juga dengan sopir juga mengaku ikut memukul korban termasuk pelaku ketiga yang juga membuang korban. Para pelaku ini membuang korban di Sungai Tami,” jelasnya.

Disini Kapolresta meminta bantuan masyarakat termasuk keluarga jika memiliki informasi lebih terkait kasus yang masih belum terpecahkan ini.

Dikatakan pencarian di Sungai Tami sudah dilakukan selama 2 minggu dan besok (hari ini) Polisi akan kembali menyisir Sungai Tami hingga arah muara laut.

“Semoga bisa ditemukan. Kami mohon doanya semoga pencarian ini bisa cepat terungkap dan kondisinya seperti apa. Kami juga sudah melibatkan tokoh masyarakat lokal dan adat namun hingga kini belum ditemukan,” pungkasnya. (ade/nat)

Satu Buron, Polisi Minta Bantuan Masyarakat Untuk Posisi Korban

JAYAPURA – Proses pengungkapan kasus hilangnya salah satu anggota Samapta Polda Papua, Bripda Anton Julez Matatula Rumi  hingga kini masih menjadi PR (pekerjaan rumah) bagi Polresta Jayapura Kota.

Dua minggu pencarian sejak dilaporkan hilang pada 28 Februari lalu ternyata belum ada hasil yang menggembirakan. Korban yang dikatakan dibuang di Sungai Tami masih tetap belum ditemukan. Kapolresta Jayapura Kota, Kombes Pol. Gustav Urbinas, SIK.,  akhirnya buka suara.

Untuk kasus ini Kapolresta Gustav Urbinas memang tidak mau banyak memberikan statemen sebelum pelaku utama ditangkap. Namun dari hasil pengejaran yang  dilakukan siang malam, Polisi akhirnya berhasil mengamankan empat orang. Hanya dari empat ini dikatakan baru dua orang yang menjadi pelaku utama. Dua pelaku utama itu adalah TK dan OG sedangkan satu pelaku lagi hingga kini dalam pengejaran.

Baca Juga :  Hijaukan Papua, Kapolda dan Forkopimda Tanam 50.250 Bibit Pohon

“Total semuanya ada lima tapi dari lima ini hanya tiga yang terlibat dan kami baru menemukan dua orang. Satu lagi masih dalam pengejaran,” ungkap Kapolresta Gustav di halaman Mapolresta, Kamis (24/3).

“Untuk terduga pelaku sudah kami tangkap  beserta barang buktinya dan kami masih menunggu hasil resmi pengecekan identifikasi mobil dari bercak darah dan sudah dilakukan tinggal hasil resminya dan barang bukti lainnya juga sudah termasuk saksi – saksi lainnya. Yang belum adalah  menemukan korban,” sambungnya.

Kapolresta menambahkan bahwa untuk TK disebutkan ditangkap di wilayah Keerom sedangkan OG ditangkap lebih dulu di Sentani, Kabupaten Jayapura. Ada juga dua orang yang diduga terlibat namun statusnya masih sebatas saksi.  “Iya yang dua orang ini masih sebagai saksi, kami masih minta keterangan apakah betul terlibat langsung atau ada pembantuan,” kata Gustav.

Baca Juga :  Minta Warganya Kembali Pulang Ke Kenyam, Bupati Nduga Bakal Fasilitasi Pesawat

Pelaku utama disebutkan adalah mereka yang membawa mobil, yang memukul dan yang membuang. “Kalau yang pukul sudah ditangkap Kamis lalu begitu juga dengan sopir juga mengaku ikut memukul korban termasuk pelaku ketiga yang juga membuang korban. Para pelaku ini membuang korban di Sungai Tami,” jelasnya.

Disini Kapolresta meminta bantuan masyarakat termasuk keluarga jika memiliki informasi lebih terkait kasus yang masih belum terpecahkan ini.

Dikatakan pencarian di Sungai Tami sudah dilakukan selama 2 minggu dan besok (hari ini) Polisi akan kembali menyisir Sungai Tami hingga arah muara laut.

“Semoga bisa ditemukan. Kami mohon doanya semoga pencarian ini bisa cepat terungkap dan kondisinya seperti apa. Kami juga sudah melibatkan tokoh masyarakat lokal dan adat namun hingga kini belum ditemukan,” pungkasnya. (ade/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya