Friday, April 26, 2024
31.7 C
Jayapura

Masyarakat Harus Selalu Waspada,  Tim Kesiapsiagaan Sudah Terbentuk

Melihat Kesiapan Pemkot Dalam Menghadapi Fenomena La lina

Rapat pembentukan Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura yang dilaksanakan di Pemkot Jayapura,  (17/11) lalu. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

Diakhir Tahun ini hingga Bulan Maret 2021 Indonesia juga diperhadapkan dengan adanya fenomena La lina termasuk di Kota Jayapura. Lantas antisipasi apa yang dilakukan Pemkot Jayapura dalam mangantisipasi fenomena La Lina?

 Laporan : Priyadi

Fenomena La lina yang dihadapi Indonesia bisa berpotensi adanya musibah banjir, cuaca ekstim dan tingginya gelombang air laut. Untuk pemerintah harus melakukan antisipasi dan sinergi dengan semua unsur dalam menghadapi fenomena La lina tersebut. 

 Dan pemerintah Kota Jayapura telah melakukan rapat koordinasi lintas sector dalam pembentukan Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura yang diketuai Wakil Wali Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM.,Wakil Ketua Kabag Ops Polresta Jayapura Kota dan membentuk bidang perencanaan, bidang operasi koordinator anggota, bidang logistic coordinator anggota dan bidang sekretariat koordinator anggota. 

 Tujuan pembentukan Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor Dan La Lina Tingkat Kota Jayapura supaya ada peran dan tugas masing-masing sehingga koordinasi, komunikasi mulai dari kesiapan telah dilakukan dengan baik, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi sebuah musibah yang dimaksud semua sudah mengambil peran dan tugasnya masing-masing.

 Selain itu, dalam mengantisipasi Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura, semua pihak harus bisa memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara massif mulai dari sekarang, dengan demikian masyarakat juga sudah ada antisipasi yang baik demi membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman bahaya tersebut. 

Baca Juga :  Victor Pae: Di Lapangan Tetap Musuh

 “Saya juga minta dukungan dari masyarakat karena sekarang sudah muisim penghujan jadi jangan buang sampah sembarangan karena ini bisa menyebabkan saluran air/ drainase tersumbat dan menyebabkan banjir, bagi warga yang tinggal di bantaran sungai juga harus waspada maupun yang didaerah mudah longsor harus berhati-hati jika terjadi hujan deras perhatikan keselamatan dan bagi nelayan saat mencari ikan di laut juga harus memperhitungkan cuaca serta gelombang air laut,’’katanya, Minggu (22/11)kemarin.

 Wawali juga minta kepada Dinas PUPR PKP Kota Jayapura bisa melakukan normalisasi sungai jika banyak sedimennya bisa dilakukan pengerukan sehingga saat hujan deras air bisa mengalir lancar, diminta juga kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bisa memperhatikan kebersihan, supaya saat hujan deras tidak ada sampah yang berserakan, termasuk pohon-pohon yang mudah roboh saat hujan harus diperhatikan. 

 Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,meminta dalam pembentukan   Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura harus bisa mengerti tugas dan perannya masing-masing, supaya dalam penanganan juga lebih terarah dan tidak ada miss komunikasi, oleh seban itu, komunikasi, koordinasi komitmen dalam menjalankan tugas harus diperhitungkan dengan baik.

Baca Juga :  Obat Suntik Malaria Kosong di RS Bhayangkara 

Termasuk kesiapan pemerintah dalam pendanaan juga tetap harus diperhatikan, karena jika terjadi sebuah musibah mau tidak mau tetap harus ada anggaran yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, untuk dinas terkait harus juga ada persiapan seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lainnya. 

 Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring prakiraan musim Hujan di Papua menunjukkan, wilayah Zona Musim (ZOM) 341 meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura bagian timur laut dan Kabupaten Keerom bagian Utara saat ini berada pada Transisi musim kemarau ke musim Hujan. Secara umum, telah terjadi peningkatan frekuensi kejadian hujan namun berdasarkan jumlah hujan tertakar belum memenuhi kriteria Musim Hujan. BMKG V masih terus melakukan monitoring musim hujan. 

 Sementarar itu dari pihak BMKG telah meminta masyarajat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang datang bersamaan dengan aktifnya La Nina. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram, Whatsapp, Telegram), aplikasi Info BMKG, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat.

Informasi Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 dan Prakiraan Curah Hujan Bulanan untuk bulan November, Desember 2020 dan Januari 2021 telah disampaikan melalui media sosial Info BMKG Papua (Whatsapp dan Telegram) serta kepada para stakeholder terkait. (*/wen)

Melihat Kesiapan Pemkot Dalam Menghadapi Fenomena La lina

Rapat pembentukan Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura yang dilaksanakan di Pemkot Jayapura,  (17/11) lalu. ( FOTO: Priyadi/Cepos)

Diakhir Tahun ini hingga Bulan Maret 2021 Indonesia juga diperhadapkan dengan adanya fenomena La lina termasuk di Kota Jayapura. Lantas antisipasi apa yang dilakukan Pemkot Jayapura dalam mangantisipasi fenomena La Lina?

 Laporan : Priyadi

Fenomena La lina yang dihadapi Indonesia bisa berpotensi adanya musibah banjir, cuaca ekstim dan tingginya gelombang air laut. Untuk pemerintah harus melakukan antisipasi dan sinergi dengan semua unsur dalam menghadapi fenomena La lina tersebut. 

 Dan pemerintah Kota Jayapura telah melakukan rapat koordinasi lintas sector dalam pembentukan Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura yang diketuai Wakil Wali Kota Jayapura Ir.H.Rustan Saru, MM.,Wakil Ketua Kabag Ops Polresta Jayapura Kota dan membentuk bidang perencanaan, bidang operasi koordinator anggota, bidang logistic coordinator anggota dan bidang sekretariat koordinator anggota. 

 Tujuan pembentukan Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor Dan La Lina Tingkat Kota Jayapura supaya ada peran dan tugas masing-masing sehingga koordinasi, komunikasi mulai dari kesiapan telah dilakukan dengan baik, sehingga jika sewaktu-waktu terjadi sebuah musibah yang dimaksud semua sudah mengambil peran dan tugasnya masing-masing.

 Selain itu, dalam mengantisipasi Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura, semua pihak harus bisa memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat secara massif mulai dari sekarang, dengan demikian masyarakat juga sudah ada antisipasi yang baik demi membantu pemerintah dalam menghadapi ancaman bahaya tersebut. 

Baca Juga :  Ada yang Sampai Tak Keluar Darah

 “Saya juga minta dukungan dari masyarakat karena sekarang sudah muisim penghujan jadi jangan buang sampah sembarangan karena ini bisa menyebabkan saluran air/ drainase tersumbat dan menyebabkan banjir, bagi warga yang tinggal di bantaran sungai juga harus waspada maupun yang didaerah mudah longsor harus berhati-hati jika terjadi hujan deras perhatikan keselamatan dan bagi nelayan saat mencari ikan di laut juga harus memperhitungkan cuaca serta gelombang air laut,’’katanya, Minggu (22/11)kemarin.

 Wawali juga minta kepada Dinas PUPR PKP Kota Jayapura bisa melakukan normalisasi sungai jika banyak sedimennya bisa dilakukan pengerukan sehingga saat hujan deras air bisa mengalir lancar, diminta juga kepada Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan bisa memperhatikan kebersihan, supaya saat hujan deras tidak ada sampah yang berserakan, termasuk pohon-pohon yang mudah roboh saat hujan harus diperhatikan. 

 Wali Kota Jayapura Dr Benhur Tomi Mano, MM.,meminta dalam pembentukan   Keanggotaan Posko Kesiapsiagaan Bencana Banjir, Tanah Longsor dan La Lina Tingkat Kota Jayapura harus bisa mengerti tugas dan perannya masing-masing, supaya dalam penanganan juga lebih terarah dan tidak ada miss komunikasi, oleh seban itu, komunikasi, koordinasi komitmen dalam menjalankan tugas harus diperhitungkan dengan baik.

Baca Juga :  Berjalan Aman, Lancar dan Sukses

Termasuk kesiapan pemerintah dalam pendanaan juga tetap harus diperhatikan, karena jika terjadi sebuah musibah mau tidak mau tetap harus ada anggaran yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah. Oleh karena itu, untuk dinas terkait harus juga ada persiapan seperti BPBD, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan dan lainnya. 

 Sementara itu, berdasarkan hasil monitoring prakiraan musim Hujan di Papua menunjukkan, wilayah Zona Musim (ZOM) 341 meliputi Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura bagian timur laut dan Kabupaten Keerom bagian Utara saat ini berada pada Transisi musim kemarau ke musim Hujan. Secara umum, telah terjadi peningkatan frekuensi kejadian hujan namun berdasarkan jumlah hujan tertakar belum memenuhi kriteria Musim Hujan. BMKG V masih terus melakukan monitoring musim hujan. 

 Sementarar itu dari pihak BMKG telah meminta masyarajat untuk meningkatkan kewaspadaan menghadapi musim hujan yang datang bersamaan dengan aktifnya La Nina. Masyarakat juga diimbau untuk selalu memperbaharui informasi cuaca melalui media sosial Info BMKG Papua (Facebook, twitter, Intstagram, Whatsapp, Telegram), aplikasi Info BMKG, atau dapat menghubungi UPT BMKG terdekat.

Informasi Prakiraan Musim Hujan 2020/2021 dan Prakiraan Curah Hujan Bulanan untuk bulan November, Desember 2020 dan Januari 2021 telah disampaikan melalui media sosial Info BMKG Papua (Whatsapp dan Telegram) serta kepada para stakeholder terkait. (*/wen)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya