Saturday, April 27, 2024
30.7 C
Jayapura

Kontak Tembak dengan KKB, 4 Polisi Terkena Rekoset

JAYAPURA-Kontak tembak antara Satgas Nemangkawi dan KKB dilaporkan masih berlangsung hingga Senin (23/8) sekira pukul 08.00 WIT. 

Kontak tembak tembak terjadi saat Satgas Nemangkawi melakukan penyisiran dan pengamanan terhadap karyawan PT. Indo Papua yang masih berada di kamp Kali Yegi Jalan Trans Papua Dekai, Kabupaten Yahukimo ke arah Kenyam, ibukota Kabupaten  Nduga.

Pukul 09.10 WIT, saat tiba Jembatan Kali Braza. rombongan ditembaki dari arah bukit seberang Kali Brazza. Personel Satgas Nemangkawi kemudian membalas tembakan tersebut. 

Pukul 10.24 WIT, personel Satgas Nemangkawi kembali ditembaki dari arah sebelah kanan tepatnya di pertigaan Jalan Trans Papua Dekai Yahukimo-Tanah Merah. Anggota langsung membalas tembakan tersebut.

Pukul 11.48 WIT, personel Satgas Nemangkawi tiba di Kali Yegi dan langsung melakukan pengecekan di kamp Kali Yegi untuk mencari karyawan PT. Indo Papua yang masih berada di kamp Kali Yegi. Saat dilakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar lokasi kamp dengan membunyikan sirine dengan maksud karyawan keluar dari persumbunyian, apabila karyawan bersembunyi di hutan, namun di kamp Kali Yegi tidak terdapat karyawan PT.Indo Papua.  

Pukul 12.19 WIT, personel Satgas Nemangkawi bergerak kembali ke arah Dekai ibukota Kabupaten Yahukimo. Dalam perjalanan, kembali terjadi kontak tembak 50 meter dari Kali Bele menuju arah Dekai dengan durasi kontak tembak selama 30 menit.

Dalam perjalanan, sekitar 500 meter dari kamp induk PT. Indo Papua, personel Satgas Nemangkawi mendapati para karyawan PT. Indo Papua yang telah menyelamatkan diri  di pinggir Kali Braza tepatnya di salah satu rumah warga. Tim  langsung mengamankan mereka menuju Mapolres Yahukimo. 

Baca Juga :  Akumulasi Kartu, Gunansar dan Oh In-kyun Absen

 

Dalam kontak tembak tersebut, empat anggota Polri terkena rekoset yakni AKP. I Putu Edi Wirawan terkena rekoser di leher, Iptu Arif Rahman terkena tembak di helm, Bripka Irwan terkena  rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot rekoset di tangan kanan,

“Anggota yang mengalami luka tembak telah mendapatkan perawatan medis. Personel gabungan akan terus melakukan penindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang mengganggu stabilitas keamanan di Papua,” kata Kamal.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Zepnat Kambu meminta kepada Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri untuk memberi jaminan keamanan kepada para pekerja jalan dan jembatan yang ada di wilayah konflik.

“Kami meminta jaminan keamanan kepada pihak Polda Papua, dan Kapolda menyampaikan tetap akan berkoordinasi dengan Satgas Nemangkawi yang ada di Yahukimo dan Polres setempat,” kata Zepnat usai melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua, Senin (23/8)

Terkait tewasnya dua pekerja tersebut, para pekerja atau semua perusahaan yang ada di ruas jalan tersebut sementara diberhentikan aktivitasnya hingga waktu yang tidak ditentukan.

“Pekerjaan sementara diberhentikan, akan dilanjutkan setelah adanya pemberitahuan dari pihak keamanan jika situasi sudah membaik,” kata Zepnat.

Untuk jenazah sendiri lanjut dia, atas nama Rionaldo dimakamkan di Mimika sementara jenazah Dedi diterbangkan ke Jawa Timur untuk dimakamkan.

“Kami sangat prihatin, mewakili Kementerian PUPR dan seluruh staf BPJN Wamena turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa dua karyawan,” ungkapnya.

Baca Juga :  PON Papua Tetap Sesuai Jadwal

Zepnat mengaku, sebelum kejadian pembunuhan tersebut, lima camp milik pekerja dibakar oleh kelompok sebelah (KKB-red).

Dari data yang dimiliki Cendrawasih Pos, rentetan konflik yang terjadi di Kabupaten Yahukimo yakni pada tanggal 18 Mei 2021, dua personel TNI Prada Ardi Yudi dan Praka M Alif Nur gugur setelah dibacok OTK di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Dua unit senjata api jenis SS2 yang dibawa kedua korban dirampas OTK.

Pada tanggal 24 Juni 2021, KKB menyerang para pekerja jembatan PT. Papua Cremon, di Distrik Seradala. Dalam penyerangan tersebut, sejumlah pekerja tewas dan ada warga yang disandera.

Kemudian tanggal 10 Juli 2021, terjadi kontak tembak antara personel gabungan dan KKB pimpinan Tendius Gwijangge  di Kali EI Kampung Mosom Dua, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Kontak tembak tersebut menyebabkan Briptu Kenny Carlos Julian Kipuw mengalami luka tembak pada bagian perut bawah.

Pada tanggal 13 Agustus 2021, pemilik kios bernama Yunus Padang Mangalik (45) tewas dibacok di Paradiso Belakang, Perumahan Sosial Momuna Dekai Kabupaten Yahukimo.

Lalu tanggal 17 Agustus 2021, satu unit sawmill dan dua unit rumah warga yang berlokasi di Jalan Paradiso  Belakang, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo dibakar oleh KKB.

Terakhir Senin (23/8) kemarin,  kontak tembak Satgas Nemangkawi dan KKB menyebabkan empat anggota Polri terkena rekosert yakni AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman terkena tembak di helem, Bripka Irwan terkena rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot rekoset di tangan kanan. (fia/nat)

JAYAPURA-Kontak tembak antara Satgas Nemangkawi dan KKB dilaporkan masih berlangsung hingga Senin (23/8) sekira pukul 08.00 WIT. 

Kontak tembak tembak terjadi saat Satgas Nemangkawi melakukan penyisiran dan pengamanan terhadap karyawan PT. Indo Papua yang masih berada di kamp Kali Yegi Jalan Trans Papua Dekai, Kabupaten Yahukimo ke arah Kenyam, ibukota Kabupaten  Nduga.

Pukul 09.10 WIT, saat tiba Jembatan Kali Braza. rombongan ditembaki dari arah bukit seberang Kali Brazza. Personel Satgas Nemangkawi kemudian membalas tembakan tersebut. 

Pukul 10.24 WIT, personel Satgas Nemangkawi kembali ditembaki dari arah sebelah kanan tepatnya di pertigaan Jalan Trans Papua Dekai Yahukimo-Tanah Merah. Anggota langsung membalas tembakan tersebut.

Pukul 11.48 WIT, personel Satgas Nemangkawi tiba di Kali Yegi dan langsung melakukan pengecekan di kamp Kali Yegi untuk mencari karyawan PT. Indo Papua yang masih berada di kamp Kali Yegi. Saat dilakukan pengecekan dan penyisiran di sekitar lokasi kamp dengan membunyikan sirine dengan maksud karyawan keluar dari persumbunyian, apabila karyawan bersembunyi di hutan, namun di kamp Kali Yegi tidak terdapat karyawan PT.Indo Papua.  

Pukul 12.19 WIT, personel Satgas Nemangkawi bergerak kembali ke arah Dekai ibukota Kabupaten Yahukimo. Dalam perjalanan, kembali terjadi kontak tembak 50 meter dari Kali Bele menuju arah Dekai dengan durasi kontak tembak selama 30 menit.

Dalam perjalanan, sekitar 500 meter dari kamp induk PT. Indo Papua, personel Satgas Nemangkawi mendapati para karyawan PT. Indo Papua yang telah menyelamatkan diri  di pinggir Kali Braza tepatnya di salah satu rumah warga. Tim  langsung mengamankan mereka menuju Mapolres Yahukimo. 

Baca Juga :  PT. Freeport Kucurkan Rp 4 M, Persipura Butuh Rp 25 M

 

Dalam kontak tembak tersebut, empat anggota Polri terkena rekoset yakni AKP. I Putu Edi Wirawan terkena rekoser di leher, Iptu Arif Rahman terkena tembak di helm, Bripka Irwan terkena  rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot rekoset di tangan kanan,

“Anggota yang mengalami luka tembak telah mendapatkan perawatan medis. Personel gabungan akan terus melakukan penindakan tegas terhadap kelompok-kelompok yang mengganggu stabilitas keamanan di Papua,” kata Kamal.

Di tempat terpisah, Kepala Kantor Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wamena, Zepnat Kambu meminta kepada Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri untuk memberi jaminan keamanan kepada para pekerja jalan dan jembatan yang ada di wilayah konflik.

“Kami meminta jaminan keamanan kepada pihak Polda Papua, dan Kapolda menyampaikan tetap akan berkoordinasi dengan Satgas Nemangkawi yang ada di Yahukimo dan Polres setempat,” kata Zepnat usai melakukan pertemuan dengan Kapolda Papua, Senin (23/8)

Terkait tewasnya dua pekerja tersebut, para pekerja atau semua perusahaan yang ada di ruas jalan tersebut sementara diberhentikan aktivitasnya hingga waktu yang tidak ditentukan.

“Pekerjaan sementara diberhentikan, akan dilanjutkan setelah adanya pemberitahuan dari pihak keamanan jika situasi sudah membaik,” kata Zepnat.

Untuk jenazah sendiri lanjut dia, atas nama Rionaldo dimakamkan di Mimika sementara jenazah Dedi diterbangkan ke Jawa Timur untuk dimakamkan.

“Kami sangat prihatin, mewakili Kementerian PUPR dan seluruh staf BPJN Wamena turut berduka cita atas peristiwa yang menimpa dua karyawan,” ungkapnya.

Baca Juga :  Stafsus Wapres Hadiri Deklarasi STBM di Keerom

Zepnat mengaku, sebelum kejadian pembunuhan tersebut, lima camp milik pekerja dibakar oleh kelompok sebelah (KKB-red).

Dari data yang dimiliki Cendrawasih Pos, rentetan konflik yang terjadi di Kabupaten Yahukimo yakni pada tanggal 18 Mei 2021, dua personel TNI Prada Ardi Yudi dan Praka M Alif Nur gugur setelah dibacok OTK di Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo. Dua unit senjata api jenis SS2 yang dibawa kedua korban dirampas OTK.

Pada tanggal 24 Juni 2021, KKB menyerang para pekerja jembatan PT. Papua Cremon, di Distrik Seradala. Dalam penyerangan tersebut, sejumlah pekerja tewas dan ada warga yang disandera.

Kemudian tanggal 10 Juli 2021, terjadi kontak tembak antara personel gabungan dan KKB pimpinan Tendius Gwijangge  di Kali EI Kampung Mosom Dua, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo. Kontak tembak tersebut menyebabkan Briptu Kenny Carlos Julian Kipuw mengalami luka tembak pada bagian perut bawah.

Pada tanggal 13 Agustus 2021, pemilik kios bernama Yunus Padang Mangalik (45) tewas dibacok di Paradiso Belakang, Perumahan Sosial Momuna Dekai Kabupaten Yahukimo.

Lalu tanggal 17 Agustus 2021, satu unit sawmill dan dua unit rumah warga yang berlokasi di Jalan Paradiso  Belakang, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo dibakar oleh KKB.

Terakhir Senin (23/8) kemarin,  kontak tembak Satgas Nemangkawi dan KKB menyebabkan empat anggota Polri terkena rekosert yakni AKP I Putu Edi Wirawan terkena rekoset di leher, Iptu Arif Rahman terkena tembak di helem, Bripka Irwan terkena rekoset di kaki kanan dan Bharatu Nimrot rekoset di tangan kanan. (fia/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya