Dirinya berharap para pemimpin gereja maupun tokoh agama, dapat mengedukasi serta mengajak jemaatnya untuk menjaga suasana damai dan saling menghormati pilihan masing-masing.
“Pemilihan kepala daerah ini hanya sesaat, satu hari saja dicoblos kemudian apapun itu hasilnya ya itu menjadi pilihan. Karena kita percaya bahwa apa yang terjadi di muka bumi ini itulah kehendak Tuhan. Sehingga nanti siapa pun yang terpilih berarti itulah yang dikehendaki Tuhan,” jelas Fatoni.
Ia meminta tokoh agama membawa umatnya, membawa jemaatnya masing-masing memberikan informasi, edukasi untuk mengajak menciptakan suasana yang damai.
“Yang perlu kita serukan tanggal 6 Agustus nanti kita ajak umat kita, kita ajak keluarga kita, kita ajak saudara kita semua yang punya hak pilih untuk datang ke PSU. Karena sayang kalau tidak menggunakan hak pilih, gunakanlah sesuai dengan hati masing-masing, nggak usah tengok kanan kiri,” ungkapnya.
“Boleh pilih paslon yang berbeda, tapi kedamaian, kerukunan tidak boleh dinegosiasi. Nah nanti kalau sudah keluar perhitungan suara, kita harus menerima siapapun yang terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur,” lanjutnya.
Dalam pertemuan tersebut, dirinya menekankan pentingnya menjaga citra positif Papua di mata nasional maupun internasional. Tentunya dengan menunjukkan bahwa Papua mampu menyelenggarakan demokrasi secara bermartabat, damai, dan penuh toleransi. (fia/tri)
Layanan Langganan Koran Cenderawasih Pos, https://bit.ly/LayananMarketingCepos
BACA SELENGKAPNYA DI KORAN DIGITAL CEPOS https://www.myedisi.com/cenderawasihpos