Friday, April 19, 2024
24.7 C
Jayapura

Aparat Sempat Terdesak Saat Amankan Buchtar Tabuni

Gerbang Polresta Jayapura Kota Dijaga Ketat

JAYAPURA – Proses dibubarkannya agenda pertemuan United Liberation Movement for West Papua (ULMPW) yang disinyalir untuk mempersiapkan rencana kedatangan Komisioner Tinggi HAM PBB ke Papua tidak lama lagi ternyata tidak mudah. Tim gabungan yang turun ke lokasi Kampwolker Perumnas III Waena sempat mendapatkan pelawanan dari kelompok yang dipimpin oleh Buchtar Tabuni tersebut.

Buhctar yang menjabat selaku Ketua Dewan West Papua dari pemerintahan sementara ULMWP ini bersama pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Bazoka Logo mengajak puluhan orang untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

Namun kegiatan ini dibubarkan dan terjadilah keributan bahkan sempat terjadi baku pukul. “Situasinya kurang bagus dan hampir saja kami sulit mengendalikan situasi karena mereka juga melakukan perlawanan. Satu orang yang saya pegang juga tenaganya kuat sekali,” cerita seorang perwira Polresta kepada rekan – rekannya di Halaman Mapolresta Jayapura Kota, Kamis (24/3).

Baca Juga :  KKB Mulai Merampok

Ia juga menunjukkan luka memar dan membiru dibagian jempol kirinya akibat keributan tersebut. “Tadi ada satu yang sempat melawan dan saya press (jepit) dan ia terlihat lemas hingga tidak ada perlawanan lagi. Kalau tidak begitu mungkin kami bisa terpojok,” imbuhya.

Ini dibenarkan Kapolresta, Kombes Pol Gustav Urbinas SIK kepada wartawan. “Ia tadi sempat tegang, anggota kami berpakaian preman ada yang dikeroyok. Totalnya ada 2 orang anggota kami yang terluka,” sebut Gustav. Sementara hingga sore kemarin pintu gerbang Mapolresta masih dijaga ketat. Ada sekitar 15 orang rekan dari Buchtar Tabuni yang menunggu di depan Mapolres namun tak bisa masuk karena pintu ditutup.

Baca Juga :  Kapolda Pastikan Tindakan yang Diambil Aparat Terukur

Namun ada sekitar 15 orang yang sudah masuk dan duduk melantai untuk mendampingi Buchtar. Mereka yang sudah di dalam Mapolresta dipersilahkan untuk tetap memantau perkembangan hasil penyidikan.

“Bapak – bapak boleh tunggu di bagian samping sambil memantau prosesnya, silahkan disana saja biar enak,” singkat Kasat Reskrim Polresta AKP Handry M. Bawiling sambil mengarankan rekan-rekan Buchtar untuk lebih menepi. (ade/tri)

Gerbang Polresta Jayapura Kota Dijaga Ketat

JAYAPURA – Proses dibubarkannya agenda pertemuan United Liberation Movement for West Papua (ULMPW) yang disinyalir untuk mempersiapkan rencana kedatangan Komisioner Tinggi HAM PBB ke Papua tidak lama lagi ternyata tidak mudah. Tim gabungan yang turun ke lokasi Kampwolker Perumnas III Waena sempat mendapatkan pelawanan dari kelompok yang dipimpin oleh Buchtar Tabuni tersebut.

Buhctar yang menjabat selaku Ketua Dewan West Papua dari pemerintahan sementara ULMWP ini bersama pimpinan Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Bazoka Logo mengajak puluhan orang untuk hadir dalam pertemuan tersebut.

Namun kegiatan ini dibubarkan dan terjadilah keributan bahkan sempat terjadi baku pukul. “Situasinya kurang bagus dan hampir saja kami sulit mengendalikan situasi karena mereka juga melakukan perlawanan. Satu orang yang saya pegang juga tenaganya kuat sekali,” cerita seorang perwira Polresta kepada rekan – rekannya di Halaman Mapolresta Jayapura Kota, Kamis (24/3).

Baca Juga :  Pilot Susi Air Baik-baik Saja

Ia juga menunjukkan luka memar dan membiru dibagian jempol kirinya akibat keributan tersebut. “Tadi ada satu yang sempat melawan dan saya press (jepit) dan ia terlihat lemas hingga tidak ada perlawanan lagi. Kalau tidak begitu mungkin kami bisa terpojok,” imbuhya.

Ini dibenarkan Kapolresta, Kombes Pol Gustav Urbinas SIK kepada wartawan. “Ia tadi sempat tegang, anggota kami berpakaian preman ada yang dikeroyok. Totalnya ada 2 orang anggota kami yang terluka,” sebut Gustav. Sementara hingga sore kemarin pintu gerbang Mapolresta masih dijaga ketat. Ada sekitar 15 orang rekan dari Buchtar Tabuni yang menunggu di depan Mapolres namun tak bisa masuk karena pintu ditutup.

Baca Juga :  Pemkab Lanny Jaya Raih Opini WTP untuk Ke Empat Kalinya

Namun ada sekitar 15 orang yang sudah masuk dan duduk melantai untuk mendampingi Buchtar. Mereka yang sudah di dalam Mapolresta dipersilahkan untuk tetap memantau perkembangan hasil penyidikan.

“Bapak – bapak boleh tunggu di bagian samping sambil memantau prosesnya, silahkan disana saja biar enak,” singkat Kasat Reskrim Polresta AKP Handry M. Bawiling sambil mengarankan rekan-rekan Buchtar untuk lebih menepi. (ade/tri)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya