Friday, March 29, 2024
29.7 C
Jayapura

Kejadian Beoga Tidak Manusiawi

JAYAPURA- Ketua Asosiasi Bupati Pegungan Tengah Papua (ABPTP) Befa Yigibalom SE. M.Si mengutuk keras kejadian di Distrik Beoga Kabupaten Puncak yang menewaskan delapan orang pekerja pembangunan tower telekomunikasi yang terjadi pada Rabu (2/3) lalu.

Menurutnya kejadian tersebut sangat tidak terpuji karena menumpahkan darah orang-orang yang yang bekerja untuk membuka keterisolasian Papua namun dibunuh dengan kejam.

“Pokoknya tindakan yang menghilangkan nyawa seseorang apalagi ini warga sipil ini tindakan biadab, tindakan tidak manusiawi. Itu akan dikutuk oleh Tuhan,” ungkap Befa yang juga merupakan Bupati Lanny Jaya, Rabu (9/3).

Menurutnya jika kelompok yang membunuh tersebut ingin berjuang untuk ideologi kemerdekaan harusnya berhadapan dengan kelompok bersenjata juga seperti TNI-Polri.

Baca Juga :  Tetap Menunjukkan Resiliensi dan Prestasi

“Harusnya berhadapan dengan yang memiliki senjata juga seperti TNI-Polri, masa warga sipil pun dibantai. Disaat darah orang tidak berdosa ditumpahkan itulah kutuk dinyatakan jadi terkutuklah orang yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,” pungkasnya.(gin/nat)

JAYAPURA- Ketua Asosiasi Bupati Pegungan Tengah Papua (ABPTP) Befa Yigibalom SE. M.Si mengutuk keras kejadian di Distrik Beoga Kabupaten Puncak yang menewaskan delapan orang pekerja pembangunan tower telekomunikasi yang terjadi pada Rabu (2/3) lalu.

Menurutnya kejadian tersebut sangat tidak terpuji karena menumpahkan darah orang-orang yang yang bekerja untuk membuka keterisolasian Papua namun dibunuh dengan kejam.

“Pokoknya tindakan yang menghilangkan nyawa seseorang apalagi ini warga sipil ini tindakan biadab, tindakan tidak manusiawi. Itu akan dikutuk oleh Tuhan,” ungkap Befa yang juga merupakan Bupati Lanny Jaya, Rabu (9/3).

Menurutnya jika kelompok yang membunuh tersebut ingin berjuang untuk ideologi kemerdekaan harusnya berhadapan dengan kelompok bersenjata juga seperti TNI-Polri.

Baca Juga :  RUU Tiga DOB Ditargetkan Disahkan 30 Juni 

“Harusnya berhadapan dengan yang memiliki senjata juga seperti TNI-Polri, masa warga sipil pun dibantai. Disaat darah orang tidak berdosa ditumpahkan itulah kutuk dinyatakan jadi terkutuklah orang yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah,” pungkasnya.(gin/nat)

Berita Terbaru

Artikel Lainnya